Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Ben Ali Dikabarkan Koma

JEDDAH (SINDO) – Presiden terguling Tunisia Zine el-Abidine ben Ali dikabarkan mengalami serangan stroke dan dalam kondisi koma di sebuah rumah sakit di Arab Saudi. Kabar itu diungkapkan oleh teman keluarga Ben Ali kepada media, Kamis (17/2) waktu setempat.Sumber itu memaparkan, mantan presiden yang berusia 74 tahun tersebit dalam kondisi koma sejak ”dua hari lalu” atau Selasa (15/2) dan masih dirawat di sebuah rumah sakit di Jeddah setelah terserang stroke. ”Dia mengalami serangan stroke dan kondisinya sangat serius,” ujar sumber tersebut. Sebelumnya, seorang juru bicara pemerintahan sementara Tunisia yang menggantikan pemerintahan Ben Ali tidak membantah kabar bahwa dia berada di rumah sakit.Harian Le Quotidienpada Kamis (17/2) melaporkan bahwa Ben Ali terserang stroke dan saat ini dalam kondisi koma. Ada laporan yang menyebutkan Ben Ali dirawat di sebuah RS di Jeddah tempat keluarga Kerajaan Saudi biasa dirawat. Dia masuk RS dengan menggunakan nama palsu. Sumber lain melaporkan

Rakyat Mesir Rayakan Turunnya Mubarak

KAIRO (SINDO) – Sekitar 1 juga warga Mesir kemarin berkumpul di Lapangan Tahrir untuk merayakan kemenangan rakyat atas penggulingan mantan Presiden Hosni Mubarak. Pesta kemenangan itu berlangsung meriah dan semua rakyat tampak tersenyum bahagia. ”Ini merupakan sebuah pesta. Kita sangat bahagia. Mubarak telah mundur. Saya pikir kita akan datang (ke Lapangan Tahrir) setiap minggu, setiap Jumat,” kata Nasir Mohammed,50. Meskipun atmosfer kegembiraan menyelimuti Lapangan Tahrir, tetap saja puluhan tank dan tentara memeriksa kartu identitas warga. Sejak kemarin pagi,alunan suara drum dan keriuhan nyanyian telah menyemarakkan pesta tersebut. Banyaknya rakyat Mesir turun ke jalanan karena para pemimpin oposisi telah menyerukan kepada pengikutnya untuk menggelar aksi damai di Lapangan Tahrir. Para penanggung jawab aksi tersebut memprediksi 1 juta rakyat akan turun dalam aksi yang bertema ”melindungi revolusi dan tuntutannya” itu. Ajakan perayaan tersebut juga tersebar melalui situs jaring

Rakyat Mesir Rayakan Turunnya Mubarak

KAIRO (SINDO) – Sekitar 1 juga warga Mesir kemarin berkumpul di Lapangan Tahrir untuk merayakan kemenangan rakyat atas penggulingan mantan Presiden Hosni Mubarak. Pesta kemenangan itu berlangsung meriah dan semua rakyat tampak tersenyum bahagia. ”Ini merupakan sebuah pesta. Kita sangat bahagia. Mubarak telah mundur. Saya pikir kita akan datang (ke Lapangan Tahrir) setiap minggu, setiap Jumat,” kata Nasir Mohammed,50. Meskipun atmosfer kegembiraan menyelimuti Lapangan Tahrir, tetap saja puluhan tank dan tentara memeriksa kartu identitas warga. Sejak kemarin pagi,alunan suara drum dan keriuhan nyanyian telah menyemarakkan pesta tersebut. Banyaknya rakyat Mesir turun ke jalanan karena para pemimpin oposisi telah menyerukan kepada pengikutnya untuk menggelar aksi damai di Lapangan Tahrir. Para penanggung jawab aksi tersebut memprediksi 1 juta rakyat akan turun dalam aksi yang bertema ”melindungi revolusi dan tuntutannya” itu. Ajakan perayaan tersebut juga tersebar melalui situs jaring

Mubarak Masih Dirindukan Rakyat

SHARM EL-SHEIKH (SINDO) – Tak semua rakyat Mesir membenci mantan Presiden Hosnis Mubarak. Sebagian yang menginginkan stabilitas dan keamanan justru merindukan diktator yang berkuasa 30 tahun tersebut. Para pencinta Mubarak sebagian besar adalah orang yang bekerja di dunia pariwisata yang mendapatkan keuntungan melimpah selama kestabilan Mesir di masa Mubarak. Mereka umumnya tinggal di resor Laut Merah yang justru jarang melihat langsung sosok Mubarak. Banyak di antara loyalis Mubarak justru merasa berduka dengan berakhirnya kekuasaannya. “Dia (Mubarak) merupakan orang yang baik meskipun dia tidak memiliki sensitivitas terhadap rakyatnya. Dia sering menggelar pertemuan dengan tokoh-tokoh dari luar Mesir, tetapi dia tidak pernah bertemu dengan kita.Dia dekat dan jauh pada waktu yang sama,” ujar Hisham Abbas, 28, pelaku bisnis wisata skuba di Sharm el-Sheikh. Foto-foto Mubarak dalam skala besar pun masih terpasang di jalanan menuju Bandara Sharm el- Sheikh. Satu monumen yang menggam

Kapal Perang Iran Bermanuver,Israel Siaga

TEL AVIV (SINDO) – Israel kemarin mendeklarasikan status waspada setelah kapal-kapal perang Iran mendekati Terusan Suez. Israel sangat ketakutan karena dikhawatirkan Iran bakal menyerang negara Zionis tersebut. Dua kapal Iran dikabarkan mendekati perairan Mediterania pada kemarin pagi.Kapal tersebut berangkat dari Iran sekitar dua setengah minggu dengan tujuan Suriah. Kapal tersebut melewati Terusan Suez pada Rabu malam (16/2). Inilah kali pertama kapal perang Iran melewati perairan Mediterania sejak Revolusi Islam pada 1979 dan pertama kali menyeberangi perairan Israel. Kapal perang Iran dilaporkan akan melakukan pelatihan setahun penuh dengan mengambil jalur mulai dari Teluk Aden,Laut Merah, Terusan Suez, Laut Mediterania, dan kemudian berlabuh di Suriah. Angkatan Laut Iran ingin melakukan pelatihan pengawalan dan perlindungan kapal tanker dari ancaman bajak laut.Terusan Suez yang terletak di antara Asia dan Afrika merupakan jalur perairan strategis. Jutaan galon minyak menuju

Berciuman Selama 46 Jam 24 Menit

Pasangan suami istri Ekkachai dan Laksana Tiranarat berhasil memecahkan rekor dunia Guinness karena mampu berciuman selama 46 jam 24 menit. Rekor sebelumnya adalah 32 jam yang dipecahkan pada 2009 di Jerman. Selama berciuman, pasangan tersebut diijinkan makan dan minum selama aksi tersebut dengan ketentuan dari panitia. Hanya saja, mereka tidak boleh duduk dan tertidur. Acara yang digelar untuk merayakan hari kasih sayang tersebut digelar dengan 14 pasangan suami istri. Nah, Ekkachai dan Laksana Tiranarat pun membawa pulang sebuah cincin berlian senilai 50.000 bath atau 1.016 poundsterling dan uang tunai 100.000 baht atau 2.032 poundsterling. Mereka berciuman sejak Minggu (13/2) dan berakhir pada Selasa (15/2). “Kita ingin menunjukkan bahwa cinta itu berarti dan memiliki kekuatan,” ujar ketua panitia, Somporn Naksuetrong. “Tidak mudah untuk berdiri dan berciuman dalam waktu lama. Mereka harus saling membantu dan menolong satu sama lain,” katanya. (BBC/andika hm)

Ikan Mas Jadi Media Sulap

Kelompok penyayang hewan di Cina mendesak agar stasiun-stasiun TV tidak menyiarkan program sulap yang membuat ikan mas untuk melakukan gerakan yang berirama. Sulap yang dilakukan Fu Yandong tersebut memikat sejumlah besar warga Cina. Fu melepas enam ikan mas ke dalam akuarium dan kemudian membuat ikan itu berenang dalam sebuah formasi. Sekitar 50 kelompok pelindung hewan tidak terkesan dengan aksi Fu dan mendesak agar para staisiun TV di Cina tidak menyiarkannya. Mereka menduga Fu menggunakan magnit yang bisa mencederai ikan. Dikhawatirkan juga kalau aksi Fu itu akan diikuti oleh para pemirsa di rumahnya masing-masing. Beberapa stasiun TV mengikuti seruan tersebut dengan menghapus bagian pertunjukan ikan yang diprotes tersebut sebagian memutuskan untuk tetap menayangkannya. Sementara Fu Yandong menegaskan tidak ada trik yang bisa mencederai para ikan walau menolak untuk menjelaskan bagaimana bisa mengatur enam ikan berenang secara berirama. (BBC/andika hm)

John Kerry Turun Tangan

Utusan khusus Amerika Serikat, John Kerry, tiba di Pakistan untuk memecahkan sengketa diplomatik berkaitan dengan pria warga Amerika Serikat, Raymond Davis. Davis ditahan di Pakistan dengan dakwaan pembunuhan dan kepemilikan senjata gelap. Davis mengaku menembak mati dua orang di Lahore, bulan lalu, namun menegaskan sebagai tindakan membela diri karena kedua pria tersebut ingin merampoknya. “Kasus ini tidak masuk dalam pengadilan karena dia memiliki kekebalan diplomatik sebagai administrator tehnik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Islamabad. Kami yakin dokumennya jelas dalam hal itu,” tutur John Kerry Kerry juga berjanji bahwa Raymond Davis akan diselidiki secara hukum di Amerika Serikat jika dibebaskan oleh pihak berwenang Pakistan. “Sudah biasa dalam insiden seperti ini pemerintah kami akan melakukan penyelidikan kriminal. Begitulah hukum kami. Dan saya bisa memberikan jaminan sepenuhnya hari ini bahwa hal itu akan ditempuh,” katanya. Pemerintah Amerika Serikat sudah menegaska

Toko Pizza Merangkap Jual Ganja

Polisi Toronto, Kanada, kini tengah menyelidiki sebuah toko Pizza Gigi. Pasalnya, toko tersebut diketahui bukan hanya menjual pizza melainkan ganja. Polisi pun menyita ganja senilai 1 juta dolar Kanada yang di simpan di toko tersebut. Toko tersebut dimiliki Salvatore Crimi. Pria 57 tahun itu merasa perlu memiliki usaha sampingan demi menambah penghasilannya. Polisi mencurigai kedai ini setelah beberapa kali melihat orang keluar masuk kedai namun tak seorangpun membawa bungkusan pizza. Padahal kedai ini mengkhususkan diri untuk pesan antar. Sejauh ini polisi juga menyita kokain, obat-obatan lain dan sejumlah uang tunai dalam penggrebekan itu. Harian Toronto Star melaporkan kedai pizza itu sangat populer di kalangan mahasiswa Universitas Toronto dan sudah beroperasi di tempat itu selama 30 tahun. (BBC/andika hm)

Intrik Keluarga Mubarak Terkuak

KAIRO(SINDO) – Kekuatan dan pendirian Hosni Mubarak ternyata bukan terletak pada wakil atau orang kepercayaannya.Mantan Presiden Mesir itu lebih percaya kepada “putra mahkotanya”Gamal Mubarak. Terlambatnya pengunduran diri Mubarak seperti dikabarkan media- media pemerintah disebabkan oleh permainan dan intrik yang dimainkan Gamal.Bahkan,atas kelicikan dan ketamakan putra kedua mantan presiden itu atas kekuasaan dan kekayaan menyebabkan konflik rumah tangga pada keluarga besar Mubarak,yaitu terjadinya konflik antara Gamal dengan kakaknya, Alaa Mubarak. Harian milik pemerintah, Al- Akhbar melaporkan kedua bersaudara tersebut nyaris terlibat perkelahian pada Kamis (11/2) saat Mubarak menyampaikan pidato terakhirnya untuk mempertahankan kekuasaan.Alaa menuding Gamal telah menghancurkan hari-hari terakhir berkuasa pemimpin berusia 82 tahun itu dengan terus mendorong teman-teman usahanya dalam kehidupan politik. Alaa memaparkan, koncoisme yang dilakukan Gamal telah mengubah rakyat Mesi

18 Hari Mubarak Selamatkan Harta

KAIRO (SINDO) – Hosni Mubarak,presiden Mesir yang digulingkan,bisa saja mengundurkan diri pada awal-awal demonstrasi antipemerintah menguat.Namun, Mubarak terus menundanunda. Ada apa? TERNYATA,Mubarak menggunakan waktu selama 18 hari untuk menyelamatkan hartanya agar tidak terlacak ke luar negeri.Lambatnya pengunduran diri Mubarak bukan karena dia keras kepala, melainkan orientasi uang yang diutamakannya. Laporan itu diungkapkan sumber intelijen Barat. Mantan presiden Mesir itu dituduh mengumpulkan kekayaan lebih dari USD3 miliar. Bahkan, beberapa media melaporkan kekayaan Mubarak mencapai USD40–70 miliar selama 30 tahun berkuasa. Kekayaannya tersebar di bank asing,investasi,properti di London,New York,Paris, dan Berverly Hills. Selama 18 hari tersebut, Mubarak berusaha menyembunyikan aset-asetnya dari penyidikan aparat pemerintahan baru Mesir nantinya. Sumber intelijen Barat mengklaim bahwa Mubarak telah mengamankan kekayaan selama pekan lalu. ”Kami sadar bahwa ada beberapa perc

Mantan Presiden Mesir Dikabarkan Jatuh Sakit

KAIRO(SINDO) – Kondisi kesehatan mantan Presiden Mesir Hosnis Mubarak dilaporkan memburuk. Diperkirakan,dia jatuh sakit karena tekanan psikologi yang berat dan riwayat kanker yang dideritanya. Duta Besar Mesir untuk Amerika Serikat (AS) Sameh Shoukry membenarkan, kondisi Mubarak memburuk setelah beberapa hari revolusi rakyat menggulingkan kekuasaannya. Komentar Shoukry tersebut merupakan pernyataan pertama dari pejabat Mesir mengenai kondisi kesehatan Mubarak. Sebelumnya, ada juga kabar yang menyebutkan bahwa Mubarak menderita stroke atau koma. Itulah sebabnya pengunduran dirinya diumumkan Wakil Presiden Omar Suleiman. ”Saya mengikuti rumor dan laporan pers yang berkaitan dengan kesehatannya (Mubarak) dan mendapatkan laporan pribadi dari beberapa orang yang menyebutkan bahwa kondisi kesehatannya memburuk,” tutur Shoukry kepada Today Show di NBC.Namun, Shoukry menekan bahwa dirinya tidak memiliki informasi yang cukup sehingga tidak berani berspekulasi. Sementara itu,seorang penjag

Al-Bishry Pimpin Komisi Amandemen Konstitusi

KAIRO (SINDO) – Dewan Tinggi Militer Mesir kemarin telah menunjuk Tareq al-Bishry, seorang pensiunan hakim, sebagai Kepala Komite Amandemen Konstitusi Mesir untuk merumuskan perubahan konstitusi. Tareq al-Bishry dikenal sebagai pendukung peradilan yang independen. Harapannya, reformasi konstitusi yang dipimpin Bishry mampu mengubah peradilan Mesir selama ini yang digunakan sebagai kepanjangan tangan pemerintah Hosni Mubarak yang berkuasa lebih dari 30-an tahun. Tumpuan masa depan Mesir yang lebih adil pun berada di tangan Bishry. ”Saya telah dipilih Dewan Tinggi Militer sebagai Kepala Komite Amanden,” tutur Bishry kepada Reuters. Kini masa depan Mesir ada di tangan Bishry untuk memimpin perumusan konstitusi yang ditargetkan selesai dalam dua bulan ke depan. Kemarin, militer Mesir juga telah membentuk panel untuk membuat amendemen konstitusi. Panel itu dibentuk setelah badan amandemen bertemu kepala junta yang saat ini berkuasa untuk kali pertama. ”Angkatan Bersenjata ingin menyer

Membandingkan Mubarak dan Soeharto

Diktator identik dengan kekuasaan dan ketamakan.Mereka akan melakukan berbagai hal demi mempertahan kan kekuasaan dan menumpuk harta di pundi-pundi pribadinya,meski itu berarti mereka tidak memedulikan kepentingan rakyat negara mereka. MANTAN Presiden Mesir Hosni Mubarak pun tak luput dari anggapan itu. Selama 30 tahun memerintah, dia diperkirakan terus berusaha untuk mempertahankan kekuasaan itu di samping memperkaya dirinya sendiri. Setelah pria berusia 82 itu lengser karena tidak kuat menanggung desakan rakyat lewat demonstrasi selama 18 hari.Banyak orang yang lantas menghubung-hubungkan peristiwa itu dengan yang terjadi di Indonesia pada 1998 ketika demonstrasi selama 10 hari mampu melengserkan Soeharto yang telah 32 tahun berkuasa. Tidak hanya itu.Ada beberapa sisi kepemimpinan dan sepak terjang Mubarak yang disebut punya banyak persamaan dengan mendiang Soeharto. Paling terlihat adalah keduanya dianggap sebagai diktator yang berkuasa lebih dari 30 tahun dan dilengserkan oleh

Sharm el-Sheikh,Tempat Nyaman Mengasingkan Diri

SHARM EL-SHEIKH (SINDO) – Nama Sharm el-Sheikh mencuat setelah mantan Presiden Hosni Mubarak dikabarkan tinggal di tempat tersebut. Mubarak tidak memilih melarikan diri ke luar negeri. Dia ingin tetap tinggal di Mesir. Sharm el-Sheikh merupakan sebuah resor di dekat Laut Merah.Lokasi itu tujuan wisata terkenal sekaligus tempat kesayangan untuk memamerkan peran Mesir sebagai perantara perdamaian Timur Tengah. Mubarak dikenal suka memamerkan pembangunan di Sharm el- Sheikh. Di sana pria berusia 82 tahun itu memiliki rumah untuk liburan. Pemimpin yang terguling setelah 30 tahun berkuasa itu diketahui gemar mengundang tamu asing untuk pertemuan politik dan konferensi di tempat tersebut. Kota itu terselip di antara gunung- gunung di Padang Pasir Sinai dan perairan Laut Merah. Jalur ini merupakan pantai emas, hotel dan kasino, tempat penyelaman, serta lapangan golf.Resor tersebut menarik sekitar seperempat dari 12,5 juta wisatawan di Mesir pada 2009. Keberadaan Mubarak di lokasi ini tamp

Oposisi Aljazair Bergerak

ALGIERS (SINDO) – Menyusul tumbangnya Presiden Mesir Hosni Mubarak, ribuan demonstran Aljazair kemarin menggelar unjuk rasa untuk menggulingkan presiden mereka, Abdelaziz Bouteflika. Rakyat Aljazair menginginkan nasib Bouteflika sama seperti pemimpin Mesir dan Tunisia yang ditumbangkan rakyat melalui aksi demonstrasi. “Bubarkan rezim berkuasa” dan slogan-slogan serupa demonstran di Mesir dan Tunisia menggema di ibukota Aljazair, Algiers. Para demonstran juga berteriak, “Bouteflika mundur!”Terinspirasi oleh gelombang demonstrasi di Mesir, para demonstran juga berteriak, “Kemarin Mesir, hari ini Aljazair.” Gelombang unjuk rasa tampaknya akan semakin menguat setelah sedikitnya lima orang tewas dalam demonstrasi di Aljazair sejak Januari lalu. Puluhan ribu polisi diterjunkan untuk mencegah aksi demonstrasi meluas.Polisi dengan gas air mata dan persenjataan lengkap mencegah ribuan demonstran yang bergerak dari Lapangan 1 Mei menuju Lapangan Martir. Para demonstran yang turun ke jalan, t

Revolusi Tak Jamin Demokrasi

KAIRO(SINDO) – Presiden Mesir Hosni Mubarak memang sudah tumbang. Namun,adakah jaminan revolusi rakyat menghasilkan pemerintahan demokratis? Jawabannya adalah tak ada. Euforia revolusi Mesir boleh saja dirayakan seluruh rakyatnya.Namun, diperlukan waktu lama untuk membangun masyarakat yang adil dan demokratis.Tidak mudah memenuhi keinginan ribuan demonstran untuk sebuah masyarakat yang sejahtera dan kebebasan politik yang mutlak serta dilindungi pemerintah. Adanya revolusi rakyat di Mesir dan Tunisia menjadi tanda tanya besar tentang masa depan kedua negara tersebut.Ada banyak kajian dan penelitian yang menunjukkan bahwa revolusi rakyat justru menjadikan negaranya tidak berkembang dan terjebak dalam kasus yang sama seperti rezim pendahulunya yang korup dan lalim. “Banyak transisi dari pemerintahan ototarian tidak menuju kepada kebebasan,” demikian laporan kelompok pemerhati Hak Asasi Manusia (HAM) Freedom House pada 2005. Laporan berjudul “Bagaimana kebebasan bisa menang: perjuan

Kiprah Politik Berlusconi dalam Hitungan Hari

ROMA(SINDO) – Masa depan politik Perdana Menteri (PM) Silvio Berlusconi sedang dipertaruhkan. Kiprah kesuksesannya dalam membangun Italia pun seakan tidak dihargai. Nasib politiknya tinggal menghitung hari saja. Jaksa penuntut umum telah mengajukan tuntutan setebal 782 halaman dalam kasus penyalahgunaan kekuasaan dan aktivitas seks dengan pekerja seks di bawah umur. Jegalan dan tantangan terhadap Berlusconi tidak hanya itu. Media Italia mencatat bahwa dia telah menghadapi tuduhan kriminal sebanyak 17 kali sejak dia berkiprah di dunia politik pada 1994.Politik Italia memang kejam karena kerap saling menjatuhkan. Dulu, Berlusconi bisa saja melenggang manis di depan para hakim dan penegak hukum.Tapi, untuk kasus saat ini,dia tampak harus berjalan tertatih-tatih karena perlawanan penegak hukum sangat ketat. Masyarakat Italia juga sudah jengah dengan kelakuan seks Berlusconi yang tidak patut dicontoh bagi generasi mendatang. Apalagi, Berlusconi seperti bakal menghabiskan sisa hidupnya

Aktivis Buta Mengaku Disiksa Selama Ditahan

BEIJING (SINDO) – China masih terus membungkam para aktivis yang menyuarakan kebenaran dan perubahan. Bahkan, Chen Guangchen, seorang aktivis yang buta pun ditahan di rumahnya sejak dia dilepaskan dari penjara. Nama Chen kembali mencuat setelah beredar video yang menunjukkan cara rezim Komunis itu menggunakan “metode holigan”untuk membungkam aktivis. Chen dikenal karena mengampanyekan kebijakan menekan populasi yang dikenal “satu anak”. Namanya tak terdengar lagi sejak dia dibebaskan dari penjara sekitar lima bulan lalu. Chen pernah dipenjara pada 2006 karena menuding petugas keluarga berencana di provinsi timur Shandong memaksa perempuan untuk aborsi diri atau disterilkan. Jumlah korbannya tidak sedikit. Chen menuduh para pejabat di sebuah daerah melakukan pemaksaan sterilisasi atau aborsi terhadap 7.000 perempuan. Dalam video berdurasi selama satu jam yang didapatkan pada Rabu (9/2) lalu oleh kelompok aktivis Hak AsasiManusia(HAM) yangberbasis di Amerika Serikat (AS) China Aid d

Berlusconi Segera Disidang

ROMA(SINDO) – Posisi Perdana Menteri (PM) Silvio Berlusconi semakin tersudut.Skandal seks yang membelitnya terus bergulir dan kesulitan pun makin menghadangnya. Kepala Jaksa Penuntut Milan di Italia kemarin berencana menyeret Berlusconi ke meja hijau atas kasus penyalahgunaan kekuasaan dan berhubungan seks dengan pekerja seks di bawah umur.Mereka meminta sidang terhadap perdana menteri yang sudah tiga kali menjabat itu segera digelar. Dalam pernyataannya, jaksa mengungkapkan telah mengirimkan permintaan persidangan segera kepada hakim di Milan berdasarkan bukti yang sudah mencukupi atas dua tuntutan itu. Berlusconi dituduh terlibat dalam aktivitas prostitusi dengan perempuan di bawah usia 18 tahun. Sepertinya, dia tidak bakal lepas dari jeratan tersebut. Pasalnya, Undang-Undang Italia menetapkan batas umur minimal 18 tahun bagi pekerja seks. Dia juga menyalahgunakan kekuasaannya untuk meminta kepolisian membebaskan seorang perempuan. Kepala Jaksa Penuntut Edmondo Bruti Liberati men

Kasit Penuhi Undangan PBB

BANGKOK (SINDO) – Menteri Luar Negeri Thailand Kasit Piromya akan memberikan penjelasan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada pekan depan atas ketegangan perbatasan dengan Kamboja. Ketegangan perbatasan tersebut telah menjadi perhatian internasional. “Menteri Luar Negeri Kasit akan tiba di New York pada Senin (14/2) untuk menjelaskan situasi yang sebenarnya.Kedatangan Kasit atas undangan PBB,” tutur Sekretaris Kasit, Chavanond Intarakomalyasut. Dia menuturkan, pertemuan antara Kasit dengan Menlu Kamboja Nor Namhong di New York “bisa saja terjadi”.Namun,dia tidak menjelaskan secara detail. Dari Phnom Penh, juru bicara pemerintah Kamboja Ek Tha juga mengungkapkan, pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan dilakukan pada Senin membahas isu perbatasan. Namun, dia tidak menyebutkan perwakilan Kamboja yang akan menghadiri pertemuan itu. Sebelumnya,Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah berbicara dengan Perdana Menteri Thailand dan Kamboja pada Sel

Perbaikan Artefak yang Rusak Dimulai

Pekerjaan untuk membaiki artefak Mesir yang rusak akibat demonstrasi anti-pemerintah dimulai. Menurut Menteri urusan Kepurbakalaan Mesir Zahi Hawass, artefak yang diperbaiki adalah pusara Raja Tutankhamun, termasuk memperbaiki sebuah patung yang rusak. “Perbaikan dilakukan oleh 11 orang dimulai pada Minggu (6/2),” kata Hawass. Dia memperkirakan, pekerjaan itu selesai selama tiga hari. “Semuanya akan kembali normal setelah tiga hari,” katanya kepada CNN. Hawass menuturkan, museum akan tetap ditutup hingga pemerintah Mesir menghapuskan jam malam. Sebagai jaminan, Hawass pun mengajak para jurnalis dari Wall Street Journal dan National Geographic. “Saya menunjukkan segalanya kepada mereka,” tuturnya. Meskipun adanya jaminan dari Hawass, pakar Mesir dan para arkeolog menyatakan kepedulian terhadap kekayaan artefak yang tak ternilai harganya jika jatuh ke tangan orang yang tak bertanggungjawab. Apalagi, kemiskinan dan korupsi masih melekat di Mesir yang mengakibatkan kesenjangan ekonom

Siapa Pemegang Kekuasaan di Mesir?

KAIRO(SINDO) – Belum jelasnya masa depan Mesir, menjadikan saat ini negara itu tidak jelas pihak yang memegang kekuasaan meskipun Hosni Mubarak masih memegang titel sebagai presiden. Apakah militer, partai berkuasa, atau pengusaha? Ketiga elemen tersebut, militer bersama partai berkuasa dan elit pengusaha, telah membentuk sebuah barisan yang kokoh di sekitar Presiden Mesir Hosni Mubarak selama tiga dekade lamanya. Dengan demonstrasi yang telah berlangsung lebih dari dua pekan telah melumpuhkan Partai Demokratik Nasional (NDP), partai berkuasa. Perubahan politik pun berubah sangat drastis.Kini, posisi militer semakin menguat. Pasukan keamanan dan polisi tidak m e l a k s a - nakan tugasnya dalam menan g a n i demonst r a s i . P r e s i - d e n memilih mengganti kabinetnya dan menunjuk perdana menteri untuk pertama kalinya. Lantas, bagaimana militer mengamankan posisi Mubarak? Bagaimana kekuatan militer dalam kekuasaan Mesir saat? Militer Mesir merupakan tentara terbesar 10 di dunia

Tunisia Bubarkan Partai Ben Ali

TUNIS (SINDO) – Pemerintahan sementara Tunisia kemarin melarang partai yang berkuasa pada masa Presiden Zine el Abidine ben Ali, Reli Demokratik Konstitusional (RCD). Pelarangan itu diumumkan Menteri Dalam Negeri Fahrat Rajhi. Rajhi mengungkapkan bahwa RCD yang telah lama berkuasa dilarang dalam semua aktivitas politik dan semua kantornya di seluruh Tunisia ditutup.“Tujuannya untuk menjaga kepentingan tertinggi bangsa dan menghindari kerusuhan. Menteri dalam negeri memutuskan untuk membubarkan aktivitas RCD dan melarang semua pertemuan atau perkumpulan yang diselenggarakan anggota dan menutup semua kartu partai,”tandasnya. Rajhi telah mengajukan tuntutan pembubaran RCD kepada pengadilan setempat sehingga pembubaran partai penindas itu pun bakal sah secara hukum. “Menteri dalam negeri telah memutuskan membekukan semua kegiatan dan pertemuan RCD, serta menutup semua kantornya sambil menunggu keputusan pengadilan mengenai pembubarannya,” paparnya. Menurut sumber yang enggan disebutka

Transisi Damai Mesir Disepakati

KAIRO (SINDO) – Kelompok oposisi akhirnya bertemu dengan Pemerintah Mesir dalam meja perundingan, kemarin. Kedua pihak akhirnya sepakat membentuk komite reformasi konstitusi dan menciptakan transisi damai berdasarkan konstitusi. Perundingan yang merupakan skenario Amerika Serikat (AS) dalam pembentukan pemerintahan transisi di Mesir ini diharapkan menjadi sejarah baru dan fondasi untuk membentuk pemerintahan transisi dan penyelesaian agenda reformasi. Juru Bicara Pemerintah Mesir Magdi Radi menyatakan, komite yang terdiri atas sejumlah figur politik ini bertugas mengkaji dan mengajukan amendemen konstitusi dan amendemen di tingkatan legislatif. “Itu semua akan dilakukan sebelum pekan pertama Maret,”katanya. Kedua pihak juga bersepakat mendirikan sebuah badan atau kantor yang menerima komplain mengenai tahanan politik,menghapus sensor media dan komunikasi,serta menolak intervensi asing.Mereka juga menyerukan penghapusan undang- undang darurat Mesir. Dalam perundingan yang diawali de

Dinasti Mubarak Terputus

KAIRO(SINDO) – Sebelum upaya revolusi menggulingkan Presiden Mesir Hosni Mubarak mencuat,Gamal Mubarak dikumandangkan sebagai pengganti sang ayah.Namun,ambisi mantan bankir itu menjadi orang nomor satu di Mesir harus sirna. Keturunan Mubarak yang bakal tampil di panggung politik Mesir bahkan tidak akan ada lagi.Apalagi, saat ini ada kemungkinan militer Mesir bakal mengambil alih pemerintahan transisi. Pada Sabtu (5/2) waktu setempat, Komite Eksekutif Partai Demokratik Nasional (NDP), termasuk Gamal,mengundurkan diri secara massal. Langkah tersebut disambut Amerika Serikat (AS) sebagai langkah positif. Bagi gerakan revolusi pun, langkah itu menjadi sinyal awal tumbangnya rezim Mubarak. “Anggota komite eksekutif telah mengundurkan diri dari posisi mereka. Diputuskan untuk memilih Hossam Badrawi sebagai Sekretaris Jenderal Partai NDP,” demikian pengumuman di televisi pemerintah. Pengunduran diri tersebut sebagai bentuk tanggapan terhadap gelombang aksi protes antipemerintah. Siaran t
Pemuda Kuwait Serukan Demonstrasi PDF Print Sunday, 06 February 2011 KUWAIT CITY (SINDO) – Kelompok pemuda Kuwait,Pagar Kelima, kemarin menyerukan demonstrasi massal di luar Gedung Parlemen pada Selasa (8/2). Demonstrasi tersebut untuk memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap tidak demokratis dan menekan gerakan penggulingan kekuasaan. Pagar Kelima menggunakan situs jejaring sosial Twitter yang menyerukan rakyat Kuwait bergabung dalam demonstrasi berskala besar. “Kita,Pagar Kelima,menyerukan rakyat Kuwait untuk berkumpul di Parlemen pada Selasa (8/2) pukul 11.00 siang.Kita akan menekan hak mendasar pada sesi sidang Parlemen dan mendeklarasikan penolakan kita atas keberlanjutan pemerintahan ini dan kebijakan yang tidak demokratis,” demikian keterangan kelompok tersebut. Hanya saja, Pagar Kelima menolak bahwa demonstrasi tersebut berkaitan dengan revolusi di Tunisia dan pergolakan di Mesir. Mereka mengklaim bahwa aksi mereka murni aspirasi rakyat Kuwait yang mengingin

Pemuda Kuwait Serukan Demonstrasi

KUWAIT CITY (SINDO) – Kelompok pemuda Kuwait,Pagar Kelima, kemarin menyerukan demonstrasi massal di luar Gedung Parlemen pada Selasa (8/2). Demonstrasi tersebut untuk memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap tidak demokratis dan menekan gerakan penggulingan kekuasaan. Pagar Kelima menggunakan situs jejaring sosial Twitter yang menyerukan rakyat Kuwait bergabung dalam demonstrasi berskala besar. “Kita,Pagar Kelima,menyerukan rakyat Kuwait untuk berkumpul di Parlemen pada Selasa (8/2) pukul 11.00 siang.Kita akan menekan hak mendasar pada sesi sidang Parlemen dan mendeklarasikan penolakan kita atas keberlanjutan pemerintahan ini dan kebijakan yang tidak demokratis,” demikian keterangan kelompok tersebut. Hanya saja, Pagar Kelima menolak bahwa demonstrasi tersebut berkaitan dengan revolusi di Tunisia dan pergolakan di Mesir. Mereka mengklaim bahwa aksi mereka murni aspirasi rakyat Kuwait yang menginginkan demokrasi di negara tersebut. Demonstrasi tersebut bertepatan saat Menteri D