Tunisia Bubarkan Partai Ben Ali

TUNIS (SINDO) – Pemerintahan sementara Tunisia kemarin melarang partai yang berkuasa pada masa Presiden Zine el Abidine ben Ali, Reli Demokratik Konstitusional (RCD).


Pelarangan itu diumumkan Menteri Dalam Negeri Fahrat Rajhi. Rajhi mengungkapkan bahwa RCD yang telah lama berkuasa dilarang dalam semua aktivitas politik dan semua kantornya di seluruh Tunisia ditutup.“Tujuannya untuk menjaga kepentingan tertinggi bangsa dan menghindari kerusuhan. Menteri dalam negeri memutuskan untuk membubarkan aktivitas RCD dan melarang semua pertemuan atau perkumpulan yang diselenggarakan anggota dan menutup semua kartu partai,”tandasnya. Rajhi telah mengajukan tuntutan pembubaran RCD kepada pengadilan setempat sehingga pembubaran partai penindas itu pun bakal sah secara hukum.

“Menteri dalam negeri telah memutuskan membekukan semua kegiatan dan pertemuan RCD, serta menutup semua kantornya sambil menunggu keputusan pengadilan mengenai pembubarannya,” paparnya. Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, pembubaran ini mendesak dan untuk mencegah pelanggaran keamanan umum.Selain itu,pembubaran itu untuk melindungi kepentingan negara yang lebih tinggi. Setelah pembubaran itu, kemarin, parlemen Tunisia menggelar pertemuan untuk memberikan kuasa darurat bagi Presiden sementara Fouad Mebazza.

Di hadapan 125 anggota parlemen, Perdana Menteri Mohammed Ghannouchi menyatakan, mereka harus menyepakati langkah untuk mewujudkan perdamaian di negara yang masih bergulat menyelesaikan konflik tersebut. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/380653/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford