Dinasti Mubarak Terputus
KAIRO(SINDO) – Sebelum upaya revolusi menggulingkan Presiden Mesir Hosni Mubarak mencuat,Gamal Mubarak dikumandangkan sebagai pengganti sang ayah.Namun,ambisi mantan bankir itu menjadi orang nomor satu di Mesir harus sirna.
Keturunan Mubarak yang bakal tampil di panggung politik Mesir bahkan tidak akan ada lagi.Apalagi, saat ini ada kemungkinan militer Mesir bakal mengambil alih pemerintahan transisi. Pada Sabtu (5/2) waktu setempat, Komite Eksekutif Partai Demokratik Nasional (NDP), termasuk Gamal,mengundurkan diri secara massal. Langkah tersebut disambut Amerika Serikat (AS) sebagai langkah positif. Bagi gerakan revolusi pun, langkah itu menjadi sinyal awal tumbangnya rezim Mubarak. “Anggota komite eksekutif telah mengundurkan diri dari posisi mereka. Diputuskan untuk memilih Hossam Badrawi sebagai Sekretaris Jenderal Partai NDP,” demikian pengumuman di televisi pemerintah.
Pengunduran diri tersebut sebagai bentuk tanggapan terhadap gelombang aksi protes antipemerintah. Siaran televisi pemerintah itu juga menyebutkan Presiden Mubarak, sebagai ketua partai, sudah menerima pengunduran diri tersebut. Laporan tersebut bertentangan dengan siaran sebuah stasiun televisi swasta yang sebelumnya memberitakan Presiden Mubarak juga mengundurkan diri dari jabatan ketua partai. HossamBadrawiadalahseorang yang dekat dengan kubu oposisi dan dokter terkemuka. Dia menggantikan dua sekutu kunci Presiden Husni Mubarak yaitu Sekretaris Jenderal NDP Safwat al-Sharif dan putra Mubarak, Gamal, yang kehilangan posisinya sebagai kepala komite kebijakan.
Jabatan yang ditinggalkan Gamal juga diambil alih Badrawi yang dianggap sebagai tokoh liberal, namun dia dekat dengan keluarga Mubarak. Gamal Mubarak, salah satu anggota Komite Pengarah Partai yang memiliki kekuasaan tertinggi di partai, selama ini dipandang sebagai calon pengganti ayahnya. Komite Eksekutif NDP memiliki enam anggota, termasuk Sekjen dan 30 anggota lainnya. Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman awal pekan ini juga menyatakan, Gamal tidak akan mencalonkan diri jadi presiden pada pemilu September nanti. “Mereka mengganti pemimpin NDP yang dibenci publik dengan seorang pria yang lebih terbuka,” ujar Mustafa Kamel al-Sayyed, profesor ilmu politik di Universitas Kairo.
“Rencana Gamal menggantikan ayahnya pun semakin jauh.” Menurut Sayyed,pengunduran diri Gamal akan melemahkan posisi Presiden Mubarak. Padahal, sebelumnya posisi penting Gamal Mubarak di NDP membuatnya memiliki kedekatan dengan pemerintahan dan partai berkuasa. Gamal Mubarak memang sudah lama disiapkan sebagai putra mahkota. Para loyalis Gamal di NDP menyerukan agar Gamal maju sebagai presiden. Beberapa orang yang dekat dengan Gamal membantah memberikan dukungan untuk kampanyenya.Tetapi,beberapa pengamat percaya bahwa Gamal tidak akan maju untuk menurunkan ketegangan politik di Mesir. Mubarak juga telah menyiapkan Gamal untuk menjadi pemimpin masa depan Mesir.
Pada 2002, dia dipromosikan oleh ayahnya untuk menduduki posisi strategis sebagai ketua kebijakan politik partai yang memengaruhi perubahan semua sektor utama di bidang politik, ekonomi, dan perubahan sosial dalam pemerintahan Mubarak. Selain itu,Gamal juga menjadi penasihat ayahnya di pemerintahan. Selain melakukan perbaikan partai, Gamal juga telah berulang kali berkunjung ke luar negeri mengemban misi diplomatik negaranya. Sementara itu, pengumuman pengunduran Gamal disambut cemoohan demonstran yang berkumpul di Lapangan Tahrir, Kairo. Wael Khalid, seorang aktivis, menyatakan bahwa pengumuman ini justru meningkatkan kepercayaan diri demonstran karena menunjukkan kemenangan oposisi dan rezim mulai mundur sedikit demi sedikit.
Dari Washington,Gedung Putih menilai pengunduran diri Gamal Mubarak sebagai langkah positif. Washington pun melihat perlunya langkah-langkah lanjutan sebagai bentuk respons pemerintah Mesir terhadap tuntutan rakyat. Langkah penting yang diinginkan Washington selanjutnya adalah pengunduran diri Presiden Mubarak. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/380330/
Keturunan Mubarak yang bakal tampil di panggung politik Mesir bahkan tidak akan ada lagi.Apalagi, saat ini ada kemungkinan militer Mesir bakal mengambil alih pemerintahan transisi. Pada Sabtu (5/2) waktu setempat, Komite Eksekutif Partai Demokratik Nasional (NDP), termasuk Gamal,mengundurkan diri secara massal. Langkah tersebut disambut Amerika Serikat (AS) sebagai langkah positif. Bagi gerakan revolusi pun, langkah itu menjadi sinyal awal tumbangnya rezim Mubarak. “Anggota komite eksekutif telah mengundurkan diri dari posisi mereka. Diputuskan untuk memilih Hossam Badrawi sebagai Sekretaris Jenderal Partai NDP,” demikian pengumuman di televisi pemerintah.
Pengunduran diri tersebut sebagai bentuk tanggapan terhadap gelombang aksi protes antipemerintah. Siaran televisi pemerintah itu juga menyebutkan Presiden Mubarak, sebagai ketua partai, sudah menerima pengunduran diri tersebut. Laporan tersebut bertentangan dengan siaran sebuah stasiun televisi swasta yang sebelumnya memberitakan Presiden Mubarak juga mengundurkan diri dari jabatan ketua partai. HossamBadrawiadalahseorang yang dekat dengan kubu oposisi dan dokter terkemuka. Dia menggantikan dua sekutu kunci Presiden Husni Mubarak yaitu Sekretaris Jenderal NDP Safwat al-Sharif dan putra Mubarak, Gamal, yang kehilangan posisinya sebagai kepala komite kebijakan.
Jabatan yang ditinggalkan Gamal juga diambil alih Badrawi yang dianggap sebagai tokoh liberal, namun dia dekat dengan keluarga Mubarak. Gamal Mubarak, salah satu anggota Komite Pengarah Partai yang memiliki kekuasaan tertinggi di partai, selama ini dipandang sebagai calon pengganti ayahnya. Komite Eksekutif NDP memiliki enam anggota, termasuk Sekjen dan 30 anggota lainnya. Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman awal pekan ini juga menyatakan, Gamal tidak akan mencalonkan diri jadi presiden pada pemilu September nanti. “Mereka mengganti pemimpin NDP yang dibenci publik dengan seorang pria yang lebih terbuka,” ujar Mustafa Kamel al-Sayyed, profesor ilmu politik di Universitas Kairo.
“Rencana Gamal menggantikan ayahnya pun semakin jauh.” Menurut Sayyed,pengunduran diri Gamal akan melemahkan posisi Presiden Mubarak. Padahal, sebelumnya posisi penting Gamal Mubarak di NDP membuatnya memiliki kedekatan dengan pemerintahan dan partai berkuasa. Gamal Mubarak memang sudah lama disiapkan sebagai putra mahkota. Para loyalis Gamal di NDP menyerukan agar Gamal maju sebagai presiden. Beberapa orang yang dekat dengan Gamal membantah memberikan dukungan untuk kampanyenya.Tetapi,beberapa pengamat percaya bahwa Gamal tidak akan maju untuk menurunkan ketegangan politik di Mesir. Mubarak juga telah menyiapkan Gamal untuk menjadi pemimpin masa depan Mesir.
Pada 2002, dia dipromosikan oleh ayahnya untuk menduduki posisi strategis sebagai ketua kebijakan politik partai yang memengaruhi perubahan semua sektor utama di bidang politik, ekonomi, dan perubahan sosial dalam pemerintahan Mubarak. Selain itu,Gamal juga menjadi penasihat ayahnya di pemerintahan. Selain melakukan perbaikan partai, Gamal juga telah berulang kali berkunjung ke luar negeri mengemban misi diplomatik negaranya. Sementara itu, pengumuman pengunduran Gamal disambut cemoohan demonstran yang berkumpul di Lapangan Tahrir, Kairo. Wael Khalid, seorang aktivis, menyatakan bahwa pengumuman ini justru meningkatkan kepercayaan diri demonstran karena menunjukkan kemenangan oposisi dan rezim mulai mundur sedikit demi sedikit.
Dari Washington,Gedung Putih menilai pengunduran diri Gamal Mubarak sebagai langkah positif. Washington pun melihat perlunya langkah-langkah lanjutan sebagai bentuk respons pemerintah Mesir terhadap tuntutan rakyat. Langkah penting yang diinginkan Washington selanjutnya adalah pengunduran diri Presiden Mubarak. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/380330/
Komentar