Siapa Pemegang Kekuasaan di Mesir?

KAIRO(SINDO) – Belum jelasnya masa depan Mesir, menjadikan saat ini negara itu tidak jelas pihak yang memegang kekuasaan meskipun Hosni Mubarak masih memegang titel sebagai presiden.

Apakah militer, partai berkuasa, atau pengusaha? Ketiga elemen tersebut, militer bersama partai berkuasa dan elit pengusaha, telah membentuk sebuah barisan yang kokoh di sekitar Presiden Mesir Hosni Mubarak selama tiga dekade lamanya. Dengan demonstrasi yang telah berlangsung lebih dari dua pekan telah melumpuhkan Partai Demokratik Nasional (NDP), partai berkuasa. Perubahan politik pun berubah sangat drastis.Kini, posisi militer semakin menguat. Pasukan keamanan dan polisi tidak m e l a k s a - nakan tugasnya dalam menan g a n i demonst r a s i . P r e s i - d e n memilih mengganti kabinetnya dan menunjuk perdana menteri untuk pertama kalinya. Lantas, bagaimana militer mengamankan posisi Mubarak?

Bagaimana kekuatan militer dalam kekuasaan Mesir saat? Militer Mesir merupakan tentara terbesar 10 di dunia dengan 468.000 prajurit aktif dan 479.000 sebagai tentara cadangan. Militer tetap menjadi pusat kekuasaan sejak penggulingan monarki pada 1952. Empat presiden Mesir sebelumnya juga berasal dari kalangan militer. Saat ini, militer Mesir dipimpin Marsekal Mohamed Hussein Tantawi,75,yang menjabat sebagai menteri pertahanan. Militer mendapatkan bantuan senilai USD1,3 miliar setiap tahun dari Amerika Serikat (AS). Militer Mesir menjalankan bisnis yang beragam mulai dari hotel, perusahaan konstruksi, dan pabrik. Bahkan, militer menguasai dua digit ekonomi Mesir. Ini berarti, miliaran dolar mampu dihasilkan dari bisnis militer.

Tidak mengherankan, anggota senior militer masuk dalam jajaran elit berkuasa di Mesir karena memiliki kekayaan yang melimpah. Kepala Staf Jenderal Letnan Jenderal Sami Hafez Annan yang ditugaskan mengurus hubungan politik di belakang layar menghadapi tantangan yang sulit dalam situasi saat ini. Selain harus melindungi Mubarak, militer juga berusaha memuaskan demonstran dan oposisi.Apalagi, militer juga berusaha menjaga situasi politik berjalan normal.Annan juga harus melindungi demonstran di jalanan, mendekati politisi, dan memelihara keharmonisan di seluruh tingkatan militer. Bagaimana dengan Omar Suleiman? Mubarak menunjuk Omar Suleiman,mantan panglima militer dan kepala intelijen, sebagai wakil presiden pada pekan lalu.

Suleiman, 74, merupakan loyalis sejati Mubarak dan menjadi pemain utama dalam hal keamanan nasional serta kebijakan luar negeri selama 20 tahun terakhir. Sebagai kepala intelijen, Suleiman menjadi figur penting baik isu politik dan keamanan.Dia juga menjadi arsitek di belakang pemecah kelompok tentara Islam yang memberontak terhadap negara pada 1990-an. Pada akhir tahun ini, dia ditunjuk sebagai mediator dalam penyelesaian konflik antara Fatah dan Hamas di Palestina. Dia juga menjadi mediator, pejuang antipemerintah dan pemerintahan Yaman.

Terbiasa sebagai pemecah permasalahan. Suleiman dikenal sabar dan memiliki pengertian yang tinggi. Kemudian ada Naguib Sawiris. Dia merupakan pengusaha yang berpengaruh di Mesir.Dia merupakan seorang miliarder yang meminta Suleiman untuk memimpin pemerintahan transisi. Pemilik Orascom Telecom itu merupakan perusahaan yang membangkitkan perekonomian Mesir. Selanjutnya adalah Hossam Badrawi. Dia merupakan Sekjend baru NDP.Bradawi dianggap sebagai orang liberal yang menggantikan posisi Gamal Mubarak,putra mahkota Mesir yang gagal berkuasa. Dia dikenal sebagai orang yang mereformasi sistem pendidikan dan kesehatan di Mesir.Badrawi terpilih karena memiliki catatan yang bersih baik dari segi korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Tidak ketinggalan ada Rashid Mohammed Rashid. Dia dikenal sebagai teman dekat Gamal Mubarak. Pada Jumat (4/2) lalu,jaksa penuntut melarang Rashid, mantan menteri perdagangan dan industri, untuk pergi ke luar negeri, dan membekukan aset-asetnya.Rashid merupakan pengusaha Mesir pertama yang masuk dalam jajaran posisi kabinet Mesir pada 2004. Terakhir,pengusaha Mesir saat ini bisa jadi pemimpin alternatif adalah Ahmed Ezz.Dia merupakan anggota parlemen dan pemilik Al Ezz Industri, yakni perusahaan baja dan keramik yang memiliki pemasaran di Timur Tengah dan Afrika Utara. (Al Jazeera/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/380695/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia