Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

ElBaradei Satukan Oposisi Mesir

KAIRO(SINDO) – Mohamed ElBaradei,peraih Nobel Perdamaian,berhasil menyatukan kubu oposisi sekuler dan konservatif, Ikhwanul Muslimin (IM),dengan misi menjatuhkan Presiden Mesir Hosni Mubarak. Dengan adanya persatuan pada kubu oposisi, musuh dan perjuangan dasar mereka pun semakin mengerucut, yakni agar pemerintahan Mesir mendatang tidak dikuasai Omar Suleiman (wakil presiden) dan Ahmed Shafiq (Perdana Menteri Mesir). Kedua orang tersebut merupakan orang dekat Mubarak. Mengerucutnya nama ElBaradei yang dikenal sebagai diplomat ulung itu menjadi figur konsensus bagi gerakan politik untuk menjadikan pemerintahan transisi. Kubu oposisi pun sebenarnya sadar bahwa ElBaradei merupakan kandidat yang lebih diterima Barat dibandingkan di Mesir, tetapi persatuan antarkelompok menjadi hal utama. Pemegang kunci utama penunjukan ElBaradei itu terletak pada IM.“Kelompok-kelompok politik mendukung ElBaradei untuk bernegosiasi dengan rezim yang berkuasa,” ujar Essam el-Eryan, pemimpin IM. Kemudia

Ikhwanul Muslimin Bermain Hati-hati

PERSAUDARAAN Muslim atau lazim dikenal sebagai Ikhawanul Muslimin (IM) bermain sangat hati-hati dalam revolusi menggoyang kekuasaan Presiden Hosni Mubarak kali ini. Ada apa di balik sikap hati-hati IM? IM selama ini dikenal sebagai organisasi oposisi yang bermain sangat rapi dan bersih. IM selalu menjadi sasaran empuk konflik politik selama 30 tahun di Mesir di bawah kekuasaan Mubarak. Pada awal demonstrasi meledak, IM menjadi “kambing hitam”, meski para pemimpin organisasi itu berterus terang bahwa mereka hanya memainkan peranan kecil dalam menggerakkan revolusi Mesir. Tetap saja masih banyak kubu yang tidak percaya IM tidak ikut bermain dalam revolusi Mesir kali ini. Sikap hati-hati IM merupakan taktik pencitraan organisasi agar namanya tidak tercoreng karena demonstrasi besar-besaran tersebut justru berdampak kerusuhan dan penjarahan.IM ingin menegaskan identitas organisasi sebagai kelompok cinta damai. Para pendukung IM di garis bawah justru menjadi pemain utama di lapangan.

Amerika di Belakang Revolusi Mesir

KAIRO(SINDO) – Terjawab sudah siapa yang berada di balik revolusi yang bertujuan menggulingkan Presiden Mesir Hosni Mubarak.Pihak itu tak lain dan tak bukan adalah Amerika Serikat (AS). Skenario itu telah disusun Washington dengan bertema “perubahan rezim” selama tiga tahun terakhir. Skenario itu sangat matang hingga meledak setelah kesuksesan Revolusi Melati yang menggulingkan Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali. Harian Daily Telegraph terbitan Inggris menyebutkan,AS diam-diam mendukung para pemimpin gerakan revolusi Mesir. Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kairo pernah membantu seorang anak muda anti-pemerintah untuk menghadiri konferensi para aktivis AS. Nama pemuda itu dirahasiakan agar tidak diketahui polisi Mesir.Kemudian,saat datang ke Kairo pada Desember 2008,aktivis itu menuturkan bahwa para diplomat AS menggaet kelompok oposisi untuk merencanakan skenario menggulingkan Presiden Mubarak dan membentuk pemerintahan demokratik pada 2011. Aktivis tersebut kini telah

WNI Diimbau Tidak Melawat ke Mesir

JAKARTA(SINDO) – Pemerintah mengimbau warga negara Indonesia (WNI) meninjau kembali rencana berkunjung ke Mesir mengingat memanasnya situasi politik di negeri itu. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menjelaskan imbauan itu terkait dengan perkembangan politik di berbagai kota di Mesir yang memanas sehingga kurang kondusif dan menimbulkan kekhawatiran. “Kepada seluruh WNI yang merencanakan untuk berkunjung ke Mesir dalam waktu dekat diimbau untuk meninjau kembali rencana kunjungannya hingga situasi di Mesir kembali normal,” tulis rilis Kemlu yang diterima SINDO tadi malam. Kemlu meminta WNI yang tinggal di Mesir, baik sebagai pengunjung sementara maupun yang menetap, untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan menghindari kerumunan massa dan daerahdaerah yang rawan tingkat keamanannya. Mereka juga diminta untuk terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo. Kemlu mencatat sekitar 6.100 WNI yang tinggal di Mesir. Sejumlah negara juga tel

Mesir Tutup Jaringan Al Jazeera

Mesir kini menjadi bangsa yang paling terisolir di dunia. Setelah jaringan internet dan telepon ditutup, kini pemerintah menutup biro stasiun televisi Al Jazeera di Kairo. “Al Jazeera melihat tindakan ini didesain untuk menahan dan menekan kebebasan melaporkan informasi terbaru bagi jaringan televisi dan para jurnalisnya,” demikian keterangan resmi Al Jazeera. “Di saat, ketegangan semakin memanas dan kerusuhan di masyarakat Mesir makin meluas, diperlukan suara dari berbagai pihak untuk didengarkan. Tetapi, penutupan biro kami oleh Pemerintah Mesir bertujuan untuk melakukan sensor dan membungkap semua suara rakyat Mesir,” demikian keterangan Al Jazeera. Jaringan Al Jazeera berbahasa Arab telah mati di Mesir sejak kemarin malam waktu setempat. Tetapi, Al Jazeera berbahasa Inggris masih bisa dinikmati rakyat Mesir. Memang Menteri Informasi Mesir Anas al-Fikki mengeluarkan perintah penghentian operasi stasiun televisi Al Jazeera. Itu disebabkan karena Al Jazeera merupakan salah sat

Revolusi Mesir Semakin Memuncak

KAIRO(SINDO) – Gerakan revolusi untuk menumbangkan pemerintahan otoriter Presiden Hosni Mubarak terus menuju ke puncak eskalasinya hingga kemarin. Pasukan keamanan Mesir kemarin dalam siaga penuh menyusul demonstrasi besar-besaran setelah salat Jumat.Pasukan khusus antiterorisme juga dikerahkan di sejumlah lokasi strategis di Kairo,termasuk di Lapangan Tahrir tempat aksi unjuk rasa sebelumnya digelar. Pemerintah menyatakan keinginannya untuk berdialog. Partai Demokratik Nasional (NDP) yang berkuasa menyatakan siap berdialog dengan para pengunjuk rasa.“NDP siap berdialog dengan pengunjuk rasa dan partai politik yang legal.Namun, demokrasi memiliki sistem yang harus dipatuhi. Minoritas tidak bisa memaksakan kehendak kepada mayoritas,” kata Sekretaris Jenderal NDP Safwat el-Sharif. Pemerintah Mesir telah mencoba untuk memblokir situs jejaring sosial Facebook dan Twitter yang digunakan untuk menyebar ajakan berunjuk rasa.Tak hanya memblokir internet, layanan 3G dan pesan pendek di tel

Revolusi Menggoyang Dunia Arab

TUNIS(SINDO) – Revolusi merupakan kata yang asing selama beberapa dekade lalu di dunia Arab. Revolusi menjadi hal yang sangat ditakuti para pemimpin Arab yang dikenal dengan tiraninya. Namun, rakyat Tunisia melalui “Revolusi Melati” mampu menggetarkan kekuasaan tirani di seluruh Jazirah Arab. Para diktator Arab pun kini harus berpikir seribu kali lebih kencang untuk mengamankan takhta mereka. Revolusi Tunisia mengajarkan kepada para pemimpin Arab lainnya bahwa tak ada kekuasaan di dunia yang kekal.Tirani di dunia Arab hanya fatamorgana.Kekuasaan mereka bisa jadi dapat bertahan hanya dalam hitungan hari. Setiap jarum yang selalu bergerak maju merupakan detik-detik menuju sebuah ledakan pemberontakan rakyat yang sangat dahsyat. Rakyat Arab menginginkan demokrasi tumbuh sehat, tanpa adanya kekangan terhadap kebebasan berbicara, berpolitik,ekonomi dan berekspresi. Perubahan menjadi suatu hal yang mutlak diperlukan. Rakyat di dunia Arab tidak membutuhkan janji, tetapi mereka mengingink

Mesir Memanas,4 Orang Tewas

KAIRO (SINDO) – Sedikitnya empat warga Mesir tewas dalam aksi demonstrasi yang menyerukan revolusi terhadap kepemimpinan Presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun. Gharib Abdelaziz Abdellatif, 45, tewas dalam aksi demonstrasi di Suez, timur Kairo, dan dua demonstran lainnya tewas di Suez pada Selasa (25/1). Sedangkan seorang petugas polisi tewas di Kairo karena terkena lemparan batu yang mengarah ke kepalanya.Harian Al-Wafdmengungkapkan bahwa polisi menahan 600 orang dalam aksi unjuk rasa. Atas meningkatnya aksi demonstrasi yang mengarah kepada revolusi itu membuat geram pemerintahan Mesir. Kemarin, Kementerian Dalam Negeri Mesir melarang semua bentuk demonstrasi dan para demonstran akan ditahan. “Tidak ada lagi gerakan provokatif atau demonstrasi atau pengorganisasian massa yang diizinkan. Semua tindakan legal akan ditempuh dan semua demonstran akan ditangkap,”demikian keterangan Kementerian Dalam Negeri seperti dikutip kantor berita MENA. Bentrokan antara polisi

MI6 Berusaha Kerdilkan Hamas

YERUSALEM (SINDO) – Hamas tampaknya menjadi salah satu faktor yang disebut penghalang bagi kesepakatan damai Palestina dan Israel. Berbagai macam cara ditempuh untuk menggembosi kelompok garis keras itu, termasuk melibatkan intelijen asing. Dalam dokumen tahun 2004 yang dipublikasikan Al Jazeera, sebelum Hamas memenangi pemilu 2006 dan menguasai Jalur Gaza, disebutkan bahwa badan intelijen Inggris,MI6,dilibatkan untuk melemahkan Hamas. Dokumen setebal tujuh halaman mengenai Rencana Keamanan Palestina yang ditulis pejabatintelijenInggrismenyebutkan tujuan operasi mereka adalah mendorong dan memudahkan Otoritas Palestina untuk menjamin keamanan di bawah Fase 1 Petajalan,yakni inisiatif perdamaian 2003 dengan dukungan AS. Inisiatif itu juga menyepakati penghentian pembangunan permukiman dan Palestina berkewajiban menurunkan gerakan para gerilyawan. Dokumen tersebut mengajukan sejumlah strategi untuk melemahkan kemampuan kelompokkelompok yang tidak mau berdamai dengan Israel, seperti H

Palestina Bantah Laporan Al-Jazeera

YERUSALEM(SINDO) – Palestina kemarin membantah dokumen rahasia Al-Jazeera yang menunjukkan ketua negosiator menawarkan konsesi kepada Israel atas pembagian tempat suci dan Yerusalem. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan dokumen yang bocor tersebut membingungkan posisi Israel dan Palestina. “Itu bermaksud untuk memperkeruh suasana,”katanya. Adapun kepala negosiator Palestina Saeb Erekat mengabaikan dokumen negosiasi dengan Israel yang dirilis Al-Jazeera. Dia menganggapnya sebagai “seberkas kebohongan”. Dia mengungkapkan, pemerintahan Palestina tidak menyembunyikan sesuatu atau mengabaikan laporan tersebut sebagai kebohongan. Erekat menuturkan, informasi yang terdapat dalam dokumen tersebut banyak mengandung kesalahan dan ketidakakuratan.Menurut dia, kata-kata di dalam dokumen tersebut keluar konteks dan ada kesalahan mengutip. “Saya selalu mengatakan bawah Yerusalem Timur adalah bagian dari Palestina,” kata Erekat. Tentang salah satu masalah yang paling sensitif, dengan meng

Mesir Ikuti Jejak Revolusi Tunisia

KAIRO (SINDO) – Mesir kemarin dilanda demonstrasi antipemerintah untuk menuntut reformasi ekonomi dan politik. Aksi tersebut terinspirasi oleh revolusi Tunisia. Para selebiritas,pendukung sepak bola, dan gerakan oposisi ikut bergabung dalam aksi tersebut. Ribuan orang menyatakan dukungannya dalam situs Facebook.Demonstrasi dimulai pukul 14.00 waktu setempat di beberapa tempat di seluruh penjuru negeri. “Hari pemberontakan melawan penyiksaan, kemiskinan, korupsi, dan pengangguran,” demikian tema yang diambil dalam demonstrasi. Seruan ini diluncurkan pertama kali oleh kelompok anak muda prodemokrasi, yakni Kelompok 6 April yang menginginkan hari libur nasional untuk merayakan Hari Polisi. Tuntutan aksi tersebut adalah pemecatan Menteri Dalam Negeri Habib al-Adly,pencabutan undangundang darurat yang telah diberlakukan beberapa dekade, dan kenaikan gaji. Undang-undang kontroversial memberikan kekuasaan besar kepada polisi untuk menangkap dan membubarkan aktivitas politik telah diperpa

Tiga WNI Didakwa Selundupkan Orang

PERTH (SINDO) – Tiga warga negara Indonesia (WNI) kemarin dihadapkan ke pengadilan dengan dakwaan penyelundupan orang. Itu berkaitan dengan tenggelamnya sebuah kapal yang me-newaskan 50 pencari suaka. Ketiga orang tersebut dituding menyelundupkan sekelompok warga Iran, Irak,dan Kurdi dari Indonesia ke Pulau Christmas di Samudra Hindia. “Masing-masing kamu memfasilitasi penyelundupan sekelompok orang yang terdiri atas lima atau lebih orang,yakni sekelompok 69 warga Iran, Irak, dan Kurdi,”ujar hakim Joe Randazzo. Tiga WNI bernama Hadi Han,22; Supriadi,32; dan AbdulRashid,60,itu sudah menjalani sidang di Perth dan terancamhukuman20tahunpenjara dan denda maksimal Rp2 miliar jika terbukti bersalah. Ketiga WNI tersebut tidak mengajukan pembelaan dalam persidangan tersebut. “Mereka sangat tidak senang. Itu merupakan sebuah tragedi dan mereka sangat kecewa,”ujar pengacara WNI David McKenzie. Para terdakwa dilaporkan tidak mengajukan pembelaan dan diharapkan kasus ini dapat diselesaikan da

Banjir Meluas di Victoria

MELBOURNE (SINDO) – Australia belum lepas dari banjir.Kemarin air bah justru meluas hingga kawasan tenggara negara bagian Victoria, Australia. Hujan yang terus mengguyur membuat air Sungai Murray meluap.Luapan air meluas hingga mencapai kota-kota terdekat. ”Warga di area ini (Victoria) tidak memperkirakan bahwa banjir akan datang,” ujar juru bicara Layanan Penanggulangan Darurat Negara Bagian (SES) Kevin Monk. Pemerintah setempat langsung memerintahkan evakuasi warga. Evakuasi yang dimulai Minggu (23/1) itu masih berlangsung hingga kemarin. Warga Pental Island dan Murrabit West yang masing-masing berjumlah sekitar 400 orang sudah dipindahkan ke tempat aman. Menurut keterangan SES, beberapa tanggul-tanggul sungai di Murrabit West sudah tidak mampu lagi menampung debit air.Akibatnya, air meluap dan langsung menerjang kawasan sekitarnya, termasuk Murrabit West. ”Mereka (warga Murrabit West) sekarang dikepung banjir,”sambung Monk. Rumah-rumah tersapu banjir, demikian pula dengan gedung-g

Demonstran Desak Pemerintah Turun

TUNIS(SINDO) – Ribuan pengunjuk rasa anti- Pemerintah Tunisia kemarin terus menggelar aksi menuntut Perdana Menteri (PM) Mohammed Ghannouchi mengundurkan diri. Demonstran menganggap Ghannouchi merupakan kepanjangan tangan dari Presiden Tunisia Zine el-Abine ben Ali yang digulingkan. Jika tidak mengundurkan diri, pengunjuk rasa mengancam tetap turun ke jalan hingga titik darah penghabisan. Ribuan demonstran mengabaikan aturan jam malam dengan berkemah di depan Kantor PM Ghannouchi pada Minggu malam (23/1) waktu setempat. Pengunjuk rasa pun berhadapan dengan polisi yang terus menembakkan gas air mata.Tak patah semangat,para demonstran melempari polisi dengan batu.Bentrok terjadi di depan kantor PM. “Kita akan bertahan di sini hingga pemerintahan mengundurkan diri dan menjalankan pemerintahan yang tidak ada elemen Ben Ali,” tegas mahasiswa Tunisia berusia 22 tahun. Demonstrasi itu digelar sejak Minggu (23/1).Polisi pun telah menangkap puluhan orang yang berdemonstrasi. Pengunjuk rasa

Popularitas Partai Berlusconi Naik

ROMA (SINDO) – Skandal seks yang menimpa Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi beberapa bulan terakhir membuat popularitasnya turun drastis. Tapi partainya,People of Freedom (Kebebasan Rakyat), justru dipandang positif dan dapat memenangi pemilu yang dipercepat. Jajak pendapat ISPO yang diterbitkan harian Corrire della Sera menyebutkan, separuh responden memang menginginkan Berlusconi mengundurkan diri.Tapi dukungan terhadap partai beraliran kanan-tengah itu justru makin meningkat. Jajak pendapat itu digelar setelah jaksa penuntut di Milan menuding Berlusconi, 74, membayar untuk layanan seks para prostitusi, termasuk penari klub malam berusia 17 tahun. PM yang berkuasa lagi pada 2008 itu membantah tudingan tersebut. Dia bersikeras tidak pernah membayar para pekerja seks. Renato Mannheimer,Direktur ISPO, menjelaskan, citra Berlusconi menurun akibat berbagai skandal yang dialaminya.Tapi partai yang dipimpinnya tetap mendapatkan tempat di hati rakyat Italia. “Jajak pendapat in

Mikati Kandidat Favorit PM Lebanon

Najib Mikati menjadi kandidat favorit untuk menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Lebanon yang baru setelah mendapat dukungan penuh Hezbollah. Tapi dia tidak mendapat dukungan kubu Saad Hariri. MENANGGAPI perkembangan tersebut, PM Lebanon sementara Saad Hariri menolak bergabung dengan pemerintahan yang dipimpin oleh kandidat yang didukung oposisi Hezbollah. Dengan dukungan Hezbollah, Mikati, 55, dapat melenggang manis merebut kembali jabatan PM Lebanon yang dulu pernah dipegangnya. Dia berharap menjadi kandidat yang dipilih secara konsensus karena berdiri di atas semua golongan. “Saya menganggap diri saya sebagai orang tengah, berpeluang untuk membentuk konsensus, dan kandidat yang moderat,” ujarnya dalam pernyataannya. “Saya tidak memandang bahwa pencalonan saya sebagai sebuah tantangan bagi siapa pun.Ini lebih sebagai kesempatan memperbaiki hubungan antara para pemimpin yang bermusuhan.” Menurut penasihat Mikati yang enggan disebutkan namanya, mantan PM itu tidak ingin dipandang

Toyota, Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia

Gambar
Teman saya pernah bertanya kepada saya, kenapa saya selalu menyarankan kepada semua orang yang ku kenal untuk membeli mobil produk Toyota, bukan merek lainnya. Saya menjawab, karena Toyota memiliki kepanjangan yang mencerminkan sebuah Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia . “Apa kepanjangan Toyota?” tanya kawanku. “T-O-Y-O-T-A, Trendi-Optimum-Yakin-Operasional-Tantangan-Andalan,” jawabku menjelaskan kepanjangan Toyota. Itulah obrolan beberapa tahun lalu. Toyota merupakan mobil keluarga ideal terbaik Indonesia ! Kenapa! Sebagai pengguna mobil Toyota, T-O-Y-O-T-A merupakan kepanjangan Trendi-Optimum-Yakin-Operasional-Tantangan-Andalan. Trendi. Syarat utama mobil keluarga ideal terbaik Indonesia itu adalah trendi. Toyota selalu memproduksi mobil-mobil yang trendi dan tak bakal lekang ditelan zaman. Tak ada mobil Toyota yang terlihat tua dan kuno, semua terlihat trendi. Pengalaman menggunakan Toyota itu juga selalu pantas dikendarai siapa saja, mulai dari anak muda hingga kakek-nene

Banjir di Australia Makin Meluas

SYDNEY (SINDO) – Banjir di Negara Bagian Victoria,Australia, diperkirakan akan bertambah parah dalam 10 hari mendatang.Padahal saat ini saja banjir telah merendam kawasan seluas kurang lebih 90 km di negara bagian itu. Wakil Perdana Menteri Wayne Swan mengatakan,banjir ini merupakan bencana alam terbesar yang pernah dialami Australia. Swan memperingatkan banjir yang telah mempengaruhi kehidupan 3,1 juta orang di seluruh negeri itu juga menyebabkan pemerintah kebingungan. Apalagi, banjir tersebut akan melanda lebih banyak kota. Menurut Swan, permukiman dan bisnis akan sangat terkena dampaknya. “Bencana banjir ini menjadi bencana alam paling mahal dampaknya dalam sejarah kita,” tuturnya. Lebih dari 30 orang tewas akibat banjir yang terjadi sejak bulan lalu. Di Queensland, sembilan orang hilang setelah banjir menerjang kota Toowomba dan Grantham. Banjir digambarkan sebagai “laut di pedalaman” yang area genangannya mencapai panjang 90 km dengan lebar 40 km telah mengancam kota-kota di s

Palestina Tolak PetaVersi Israel

YERUSALEM(SINDO) – Palestina kemarin menolak mentah-mentah peta baru negara Palestina yang diajukan Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman. Kepala Negosiator Palestina Saeb Erekat menuturkan, peta yang dibuat Lieberman tersebut hanya “sebuah temuan dan lelucon”. Dia juga menekankan bahwa ada kemungkinan meletusnya ketegangan sipil jika terjadi kebuntuan perundingan perdamaian karena permasalahan yang bertambah,mulai dari permukiman hingga peta versi Lieberman. “Dia (Lieberman) tidak mengancam (Israel) dengan gerakan intifada baru, tetapi dia ingin melanjutkan perundingan. Jika pada September nanti tidak ada solusi yang terlihat, kami tidak akan melanjutkan bisnis seperti biasa,” tutur Erakat seperti dikutip dari Haarezt. Ketika ditanya pendapat Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengenai kegagalan proses perdamaian dapat memicu intifada, Erekat menjawab, Abbad tidak mengancam intifada. “Kami menginginkan negosiasi. Kami menginginkan berdirinya negara Palestina melalui sebuah k

Bumi Bakal Miliki Matahari Kedua

LONDON (SINDO) – Fenomena alam semesta akan terjadi ketika sebuah bintang yang paling terang, Betelgeuse, meledak dan menjadi supernova. Ledakan itu akan menyebabkan bumi memiliki dua matahari. Usia Betelgeuse, yang merupakan bagian dari konstelasi Orion dengan jarak 640 tahun dari bumi akan segera berakhir. Bintang raksasa merah itu diperkirakan bakal meledak pada tahun ini. Ketika itu ledakan tersebut terjadi,peristiwa itu disebut-sebut akan menjadi “pertunjukan cahaya” paling spektakuler bumi terbentuk. Begitu terangnya cahayanya, bumi seolah-olah memiliki dua matahari. Artinya, langit malam juga akan terang seperti siang hari. Pengajar fisika senior di Universitas Southern Queensland Australia Brad Carter mengklaim, ledakan itu bisa saja terjadi sebelum 2011 berakhir. Namun, mungkin saja Betelgeuse baru akan meledak pada tahun-tahun mendatang. “Bintang tua ini sudah kehilangan amunisi yang memungkinkannya tetap bersinar.Ketika bahan bakar ini habis, bintang akan mati dengan se

Samsung Kembangkan Sistem Anti-Perompakan

Industri Berat Samsung Korea Selatan (Korsel) kemarin merilis sebuah produk berupa sistem yang mampu kapal-kapal untuk mendeteksi dan melumpuhkan perompak. Inovasi tersebut terkait dengan perompakan kapal Korsel di dekat perairan Somalia. Produsen ketiga terbesar Korsel menyebutkan sistem tersebut dapat mendeteksi kapal-kapal kecil yang kerap tak terdeteksi oleh sistem radar. Sistem tersebut juga mampu mendeteksi secara otomatis ketika ada kapal kecil yang mencurigakan. “Sistem kewaspadaan itu dapat beroperasi jika kapal yang mendekati tidak memberikan respon dalam komunikasi radio antar kapal atau menunjukkan pola navigas dan kecepatan yang berbeda,” ujar juru bicara Samsung. Dalam sistem ini dari kamar komando kapal juga bisa dijalankan meriam air untuk mengusir para perompak dari geladak kapal. Meriam air itu mampu memancar hingga 70 meter dan menyerang perompak yang berusaha menaiki kapal. Pengoperasian meriam air dilakukan di sebuah ruang khusus. “Dengan pengendalian mela

Tunisia Menuju Demokrasi

TUNIS(SINDO) – Menumbangkan sebuah pemerintah tidak menjamin negara itu bakal menjadi sebuah demokrasi. Demokrasi merupakan sebuah proses yang memerlukan waktu dan pengorbanan. Hasil manis demokrasi pun tak bisa dirasakan dalam hitungan hari, bulan, bahkan tahun sekalipun. Itu semua karena demokrasi membutuhkan komitmen akan perubahan. Satu hal yang sebenarnya bisa dicatat bahwa setiap sejarah selalu memiliki dua sisi, yakni sisi positif dan negatif.Tumbangnya Presiden Zine El Abidine Ben Ali juga memiliki dua sisi yang berbeda. Satu sisi,tumbangnya Ben Ali memberikan kontribusi dalam demokrasi dan kesempatan politik. Sisi lainnya adalah kerusakan dan masa depan yang belum pasti. Itulah yang bisa dipetik dari revolusi rakyat Tunisia menggulingkan Presiden Ben Ali. Revolusi itu menyisakan permasalahan yang belum menemui titik jelas. Permasalahan utama yang menjadi riak demokrasi di Tunisia adalah membersihkan “Ben Ali-nisasi”, yakni orang-orang dekat Ben Ali. Selain itu, masalah ser

Tunisia Menuju Demokrasi

TUNIS(SINDO) – Menumbangkan sebuah pemerintah tidak menjamin negara itu bakal menjadi sebuah demokrasi. Demokrasi merupakan sebuah proses yang memerlukan waktu dan pengorbanan. Hasil manis demokrasi pun tak bisa dirasakan dalam hitungan hari, bulan, bahkan tahun sekalipun. Itu semua karena demokrasi membutuhkan komitmen akan perubahan. Satu hal yang sebenarnya bisa dicatat bahwa setiap sejarah selalu memiliki dua sisi, yakni sisi positif dan negatif.Tumbangnya Presiden Zine El Abidine Ben Ali juga memiliki dua sisi yang berbeda. Satu sisi,tumbangnya Ben Ali memberikan kontribusi dalam demokrasi dan kesempatan politik. Sisi lainnya adalah kerusakan dan masa depan yang belum pasti. Itulah yang bisa dipetik dari revolusi rakyat Tunisia menggulingkan Presiden Ben Ali. Revolusi itu menyisakan permasalahan yang belum menemui titik jelas. Permasalahan utama yang menjadi riak demokrasi di Tunisia adalah membersihkan “Ben Ali-nisasi”, yakni orang-orang dekat Ben Ali. Selain itu, masalah ser

Komandan Militer Kongo Pimpin Pemerkosaan Massal

Seorang komandan militer di kawasan timur Republik Demokratik Kongo Letkol Kibibi Mutware dituduh memimpin pemerkosaan massal terhadap setidaknya 50 orang perempuan. Hal itu karena adanya seorang korban yang melaporkan hal itu kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa. Korban itu menyebutkan Letkol Kibibi Mutware terlibat dalam pemerkosaan yang berlangsung tahun baru lalu di kota Fizi. Tetapi Letkol Kibibi membantah tuduhan tersebut. Dia mengatakan para tentara yang menyerbu kota tersebut justru menolak untuk diperintah. Fizi selama ini memang dikenal sering terjadi kekerasan brutal yang dilakukan oleh pasukan pemerintah. Dr Faise Chaca, ketua rumah sakit Fizi mengatakan sejauh ini telah merawat 51 korban pemerkosaan, dan angka ini diperkirakan akan bertambah karena banyak perempuan yang memilih untuk kembali ke rumah daripada dirawat di rumah sakit. Bahkan seorang korban pemerkosaan yang dirahasiakan namanya membeberkan tragedi dalam kehidupannya. “Saya diperkosa di depan empat anak say