Banjir di Australia Makin Meluas
SYDNEY (SINDO) – Banjir di Negara Bagian Victoria,Australia, diperkirakan akan bertambah parah dalam 10 hari mendatang.Padahal saat ini saja banjir telah merendam kawasan seluas kurang lebih 90 km di negara bagian itu.
Wakil Perdana Menteri Wayne Swan mengatakan,banjir ini merupakan bencana alam terbesar yang pernah dialami Australia. Swan memperingatkan banjir yang telah mempengaruhi kehidupan 3,1 juta orang di seluruh negeri itu juga menyebabkan pemerintah kebingungan. Apalagi, banjir tersebut akan melanda lebih banyak kota. Menurut Swan, permukiman dan bisnis akan sangat terkena dampaknya. “Bencana banjir ini menjadi bencana alam paling mahal dampaknya dalam sejarah kita,” tuturnya. Lebih dari 30 orang tewas akibat banjir yang terjadi sejak bulan lalu. Di Queensland, sembilan orang hilang setelah banjir menerjang kota Toowomba dan Grantham. Banjir digambarkan sebagai “laut di pedalaman” yang area genangannya mencapai panjang 90 km dengan lebar 40 km telah mengancam kota-kota di sekitar Swan Hill, 300 km barat laut Melbourne.
“Di Swan Hill kami sangat yakin sistem tanggul di sekitar kota dibangun untuk pertahanan terbaik melindungi permukiman. Namun dikhawatirkan,daerah pedesaan berisiko tergenang secara signifikan,” papar Wali Kota Greg Cruickshank. Lebih dari 70 kawasan permukiman terkena dampak banjir.Di Kota Swan Hill,warga telah membangun tanggul sementara untuk membendung aliran Sungai Murray. Banjir ini merupakan yang terparah di bagian utara Victoria sejak 130 tahun lalu. Dampak banjir merupakan yang terburuk dari sejumlah bencana alam yang pernah terjadi di negara itu sejak dekade 1970-an dan kebakaran pada 2009 yang menyebabkan 173 orang meninggal.
Kerugian akibat banjir di Queensland dan Victoria diperkirakan mencapai AUD 3 miliar atau hampir Rp 27 triliun.Kerugian terbesar datang dari sektor pertanian dan tambang batubara.ANZ Bank memperkirakan biaya rekonstruksi kawasan bencana mencapai AUD20 miliar atau Rp179 triliun. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/377638/
Wakil Perdana Menteri Wayne Swan mengatakan,banjir ini merupakan bencana alam terbesar yang pernah dialami Australia. Swan memperingatkan banjir yang telah mempengaruhi kehidupan 3,1 juta orang di seluruh negeri itu juga menyebabkan pemerintah kebingungan. Apalagi, banjir tersebut akan melanda lebih banyak kota. Menurut Swan, permukiman dan bisnis akan sangat terkena dampaknya. “Bencana banjir ini menjadi bencana alam paling mahal dampaknya dalam sejarah kita,” tuturnya. Lebih dari 30 orang tewas akibat banjir yang terjadi sejak bulan lalu. Di Queensland, sembilan orang hilang setelah banjir menerjang kota Toowomba dan Grantham. Banjir digambarkan sebagai “laut di pedalaman” yang area genangannya mencapai panjang 90 km dengan lebar 40 km telah mengancam kota-kota di sekitar Swan Hill, 300 km barat laut Melbourne.
“Di Swan Hill kami sangat yakin sistem tanggul di sekitar kota dibangun untuk pertahanan terbaik melindungi permukiman. Namun dikhawatirkan,daerah pedesaan berisiko tergenang secara signifikan,” papar Wali Kota Greg Cruickshank. Lebih dari 70 kawasan permukiman terkena dampak banjir.Di Kota Swan Hill,warga telah membangun tanggul sementara untuk membendung aliran Sungai Murray. Banjir ini merupakan yang terparah di bagian utara Victoria sejak 130 tahun lalu. Dampak banjir merupakan yang terburuk dari sejumlah bencana alam yang pernah terjadi di negara itu sejak dekade 1970-an dan kebakaran pada 2009 yang menyebabkan 173 orang meninggal.
Kerugian akibat banjir di Queensland dan Victoria diperkirakan mencapai AUD 3 miliar atau hampir Rp 27 triliun.Kerugian terbesar datang dari sektor pertanian dan tambang batubara.ANZ Bank memperkirakan biaya rekonstruksi kawasan bencana mencapai AUD20 miliar atau Rp179 triliun. (AFP/Rtr/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/377638/
Komentar