Mikati Kandidat Favorit PM Lebanon

Najib Mikati menjadi kandidat favorit untuk menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Lebanon yang baru setelah mendapat dukungan penuh Hezbollah. Tapi dia tidak mendapat dukungan kubu Saad Hariri.

MENANGGAPI perkembangan tersebut, PM Lebanon sementara Saad Hariri menolak bergabung dengan pemerintahan yang dipimpin oleh kandidat yang didukung oposisi Hezbollah.

Dengan dukungan Hezbollah, Mikati, 55, dapat melenggang manis merebut kembali jabatan PM Lebanon yang dulu pernah dipegangnya. Dia berharap menjadi kandidat yang dipilih secara konsensus karena berdiri di atas semua golongan. “Saya menganggap diri saya sebagai orang tengah, berpeluang untuk membentuk konsensus, dan kandidat yang moderat,” ujarnya dalam pernyataannya. “Saya tidak memandang bahwa pencalonan saya sebagai sebuah tantangan bagi siapa pun.Ini lebih sebagai kesempatan memperbaiki hubungan antara para pemimpin yang bermusuhan.” Menurut penasihat Mikati yang enggan disebutkan namanya, mantan PM itu tidak ingin dipandang sebagai kandidat dari Hezbollah.

“ Dia merupakan kandidat penyelamat pemerintahan nasional yang bertujuan agar tidak terjadi perpecahan lebih mendalam di negara ini,”ujar penasihat Mikati. Pria kelahiran 24 November 1955 itu dilantik Presiden Lebanon Emile Lahoud pada 15 April 2005 untuk menggantikan PM Omar Karami yang mundur setelah gagal membentuk pemerintahan baru dalam tujuh minggu setelah pengunduran diri sebelumnya. Mikati merupakan muslim Sunni yang dikenal sebagai tokoh yang pro- Suriah. Sementara itu, anggota parlemen dari kubu Hariri menyebut Mikati sebagai pembelot.“Ini adalah sebuah pengkhianatan.Dia menikam Hariri dari belakang,” ujar anggota parlemen Okab Sakr.

“Dia (Mikati) terpilih sebagai bagian dari koalisi Hariri dan dia seharusnya berkonsultasi dengan Hariri atas pencalonannya.Tapi, dia justru berkoordinasi dengan Hezbollah dan sekutunya.” Presiden Lebanon Michel Sleiman pada Minggu (23/1) menggelar konsultasi selama dua hari dengan 128 anggota parlemen untuk memilih PM baru. “Nama Mikati mendapatkan dukungan lebih banyak pihak dibandingkan kandidat lainnya,” ujar anggota parlemen Ibrahim Kanaan, anggota Gerakan Patriotik Pembebasan Kristen yang bersekutu dengan Hezbollah. Kanaan mengatakan, Mikati memiliki hubungan baik dengan seluruh partai dan golongan di Lebanon.

Kubu Hariri menolak klaim bahwa Mikati adalah perwakilan dari mereka.Kubu Hariri juga menolak berkoalisi dengan pemerintahan baru yang bakal dipimpin Mikati. “Gerakan Masa Depan yang dipimpin Hariri mengumumkan penolakannya berpartisipasi dalam pemerintahan yang dipimpin seorang kandidat yang diusulkan kubu oposisi,” demikian pernyataan kubu Hariri sebagai tanggapan terhadap kelompok Hezbollah dan sekutunya. Gerakan Masa Depan yang dipimpin Hariri menyebutkan tidak ada istilah kandidat konsensus.

“Ada kandidat yang bernama Saad Hariri dan ada kandidat lain yang diajukan oposisi,” demikian keterangan kubu Hariri. “Hanya ada dua pilihan.” Mikati merupakan pengusaha telekomunikasi yang beraliran garis tengah dan memiliki hubungan baik dengan semua partai politik yang saling bermusuhan.Kepemimpinannya diharapkan dapat menjembatani perpecahan di negeri tersebut. (AFP/Rtr/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/377899/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford