Rodman Tak Dibayar Jong-un

Beberapa bodyguards kemarin membukakan jalan bagi mantan bintang bola basket NBA AS Dennis Rodman (berkacamata) yang dikerubuti wartawan setelah tiba di Bandara Internasional Beijing, China, sekembali dari kunjungannya ke Pyongyang, Korea Utara. BEIJING – Mantan bintang bola basket NBA asal Amerika Serikat (AS) Dennis Rodman ternyata tidak mendapatkan bayaran dari pemerintah Korea Utara (Korut) dalam kunjungannya pekan lalu. Rodman yang membawa serombongan rekan-rekannya yang juga mantan pemain Asosiasi Bola Basket Nasional (NBA) AS menyatakan, kunjungan yang dia lakukan bukanlah kunjungan politik. Penegasan ini disampaikan Rodman kemarin setelah kunjungan keempatnya ke Korut menimbulkan kemarahan publik AS. Apalagi dalam kunjungannya, mantan pemain klub Chicago Bulls ini juga memimpin paduan suara warga Korut untuk menyanyikan lagu Happy Birthday bagi pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, yang berulang tahun pada 8 Januari lalu. Rodman membela diri dan tak menyesali kunjungannya ke Korut. Dia menegaskan bahwa kunjungan ke Korut tak ada kaitannya dengan urusan politik. “Saya bukan seorang presiden, saya juga bukan duta besar. Saya adalah Dennis Rodman, hanya perseorangan. Saya ingin katakan apa pun yang terjadi di dunia, untuk satu hari, satu hari saja, bukan politik, bukan yang seperti itum,” tegas pria berusia 52 tahun ini, dikutip Reuters. Rodman terlihat menangis dan sangat emosional ketika berusaha menjauhi media yang mewawancarainya setelah kemarin tiba dari Pyongyang di bandara Beijing. Dia mengungkapkan, kunjungannya ke Korut hanya untuk bersenang-senang. “Saya ingin menunjukkan kepada dunia sebuah fakta bahwa kami memang bersama dan bersenang-senang untuk satu hari,” ujar dia. Bahkan, Rodman justru mengucapkan terima kasih kepada “Marshal”, julukan Jong-un, atas kunjungannya ke Korut. “Sungguh menakjubkan saya memiliki kesempatan untuk pergi ke Korut dan Marshal memberikan kesempatan kehadiran saya justru sebagai hadiah. Itu bukan kesepakatan yang buruk,” tutur pemain bola basket berjuluk Si Cacing ini. Kemarin Rodman menyatakan bakal kembali ke Pyongyang bulan depan. Belum diketahui apa agendanya. Pria yang tubuhnya dipenuhi tato dan tindik ini juga dituduh menjadi calo otoritas Korut selama perjalanan itu. “Saya cinta negara saya, Amerika, saya mencintainya dan saya tidak akan menukarnya demi apa pun di dunia ini,” papar dia. Sebelumnya Rodman tampak menyesali insiden wawancaranya pada Kamis (9/1) lalu, saat menyindir Kenneth Bae, warga AS yang ditahan di Korut. Dia mengaku sedang mabuk saat diwawancara oleh CNN. “Apakah Anda mengetahui apa yang dilakukannya di Korea Utara?” tanya Rodman kepada CNN. Pernyataan itu langsung mendapatkan kecaman luas dari publik AS. Bae, 45, divonis 15 tahun untuk kerja paksa karena tuduhan subversi. Dia ditahan saat memimpin sebuah tur wisata. Tapi, Mahkamah Agung Korut menyatakan, bisnis tur Bae itu digunakan sebagai alat untuk menggulingkan pemerintahan. Sementara Charles Smith, pemain basket yang bersama dengan Rodman bermain di Korut, mengungkapkan bahwa mereka tidak dibayar oleh rezim represif tersebut. “Tentunya tidak. Saya pikirnya saya mengerti dinamika, khususnya penggalangan dana dari Korut. Tidak, kita tidak dibayar oleh Korut dan lain sebagainya,” papar pemain basket yang pensiun dari NBA pada 1997 ini kepada CNN. Smith yang masih berada di Beijing memaparkan bahwa kunjungan ke Korut bukan mengenai uang. Dia melihat adanya kesempatan untuk pergi ke negara yang tertutup dan memperoleh informasi budaya dengan atlet dan penduduk lokal. “Saya tidak mengetahui kalau pertandingan itu sebagai hadiah ulang tahun Jong-un. Saya kira tak masalah bagi saya jika itu memang hadiah ulang tahun baginya,” ujar Smith. Perjalanan Rodman ke Korut adalah yang keempat kalinya. Sebelumnya dia pernah berkunjung ke negara itu dengan didanai rumah judi asal Irlandia, Paddy Power. Dalam kunjungan pertamanya, RodmanmenyebutJong-un sebagai teman baik. Kunjungan itu menuai banyak kritik karena dilakukan tak lama setelah Korut melakukan uji coba nuklir. andika hendra m http://www.koran-sindo.com/node/358398

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia