Gedung Ambruk, Enam Tewas

Gedung Ambruk, Enam Tewas MUMBAI – Sedikitnya enam orang tewas kemarin setelah sebuah gedung lima lantai ambruk di Mumbai, India. Jumlah korban dikhawatirkan akan terus bertambah karena puluhan orang lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan gedung di dekat Jalan Dockyard, Mumbai. 15 orang berhasil diselamatkan dari bawah puing-puing gedung dan langsung dievakuasi ke rumah sakit. Tim penyelamat dan warga lokal langsung berkumpul di dekat gedung yang sudah rata dengan tanah tersebut. Menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA), Alok Awasthi, jumlah korban yang terjebak di dalam gedung mencapai 80 hingga 90 orang. Dia mengungkapkan 22 keluarga tinggal di gedung tersebut. BBC melaporkan jumlah korban sebanyak enam orang. Namun, menurut Vijay Khabale-Patil, juru bicara Pemerintah Kota Mumbai, lima orang tewas dan 27 orang. Gedung itu dilaporkan dimiliki oleh Pemerintah Kota Mumbai yang ditinggali oleh para pekerja di kantor pemerintah dan keluarganya. Menurut pejabat Mumbai, 22 keluarga yang tinggal di gedung kota tersebut sebenarnya diminta oleh Pemerintah Kota Mumbai untuk meninggalkan gedung tersebut pada awal tahun ini. “Gedung itu berusia sekitar 30 tahun. Kita telah mengeluarkan peringatan kepada mereka pada April untuk meninggalkan gedung. Namun, mereka tidak menuruti perintah itu,” kata Patil kepada AFP. Namun, dia tidak menjelaskan kenapa banyak keluarga yang enggan meninggalkan rumah. Alasan mahalnya harga sewa properti di Mumbai diperkirakan menjadi salah satu alasan. Apalagi, harga jual dan sewa properti di Mumbai termasuk yang termahal di Asia. Akhirnya, banyak penduduk kota yang terpaksa tinggal di gedung tua. Sementara itu, para keluarga korban yang tewas dan terjebak di dalam gedung berharap cemas menunggu evakuasi para petugas. “Anak saya berada di dalam. Saya menunggu mereka hingga dia keluar dari gedung,” kata Minthi Solanki, 62, kepada kantor berita AFP. Dia pun hanya bisa berdiri menunggu di depan gedung yang sudah roboh tersebut. Hal senada juga dialami oleh seorang ibu rumah tangga, Shanta Makwana. “Jantungku berdetak kencang karena ketakutan. Saya hanya bisa berharap,” kata Makwana yang harus menunggu putri dan cucunya yang terjebak di dalam gedung yang runtuh. Makwana mengaku putri dan cucunya itu setiap hari memang tinggal di gedung tersebut. Kemudian, Neha Jagdale, seorang resepsionis, harus menunggu kerja para tim penyelamat. “Pamanku dan bibi tinggal di sana selama bertahun-tahun. Saya langsung ke sini setelah mendengar berita di televisi. Polisi tidak mengatakan apapun. Kita hanya menunggu,” kata Jagdale. Menurut politisi Mumbai, Bhai Jagtap, mengungkapkan banyak suara teriakan dari reruntuhan di bawah gedung. “Para tim penyelamat melakukan aksi penyelamatan yang terbaik untuk menyelamatkan banyak korban,” kata Jagtap saat mengunjungi lokasi bencana. Gedung rubuh di Mumbai bukan berita baru. Lebih dari 100 orang tewas dalam lima gedung yang rubuh di Mumbai dari April hingga Juni saja. Dua kontraktor dan tujuh orang ditangkap terkait robohnya gedung pada April lalu karena tidak memiliki ijin. Pada bulan Juni lalu, 25 orang tewas saat tiga gedung ambruk. Dari 2008 hingga 2012, lebih dari 100 gedung rubuh di kota Mumbai yang mengakibatkan 53 orang tewas dan 103 orang lainnya terluka. Sementara Harian Guardian melaporkan 2.651 orang tewas di India akibat robohnya 2.737 gedung, baik rumah dan jembatan. Banyaknya insiden ambruknya gedung di Mumbai itu terkait buruknya kualitas konstruksi dan pelanggaran konstruksi. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia