Menhan AS Paparkan Ancaman Cyber

SINGAPURA – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Chuck Hagel kemarin menegaskan ancaman cyber menjadi bahaya yang “diam, tenang, dan tersembunyi” bagi bahaya negaranya dan negara lain. Hagel menyerukan semua pihak untuk menyusun “aturan main” untuk menjadi panduan dalam bersikap dan menghindari konflik dalam jaringan komputer global tersebut. “Ancaman cyber sangat nyata. Itu sangat berbahaya,” kata Hagel kepada reporter di pesawatnya. “Mereka sebenarnya sangat tersembunyi dan menjadi ancaman nyata bagi AS, China, tentunya negara lain.” Pemimpin Pentagon itu menjelaskan kalau konflik cyber dapat memicu basil yang berbahaya karena dapat merusak sistem keuangan dan menetralisir jaringan pertahanan. “Itu bukan ancaman yang unik bagi AS. Tapi itu juga berdampak bagi semua orang,” terangnya. Untuk itu, Hagel, mengungkapkan Pentagon akan bekerjasama dengan semua orang untuk mengembangkan aturan main, pemahaman internasional dan tanggungjawab pemerintah. “Kita juga bekerjasama dengan China,” katanya. Hagel menjelaskan kalau AS tahu dari mana penyusupan tersebut terjadi. “Sulit untuk membuktikan mereka terlibat dengan entitas spesifik. Tapi, kita dapat menceritakan dari mana mereka,” paparnya. Ketika ditanya mengenai pernyataan Hagel, Juru Bicara Menteri Luar Negeri China, Hong Lei, mengungkapkan China ingin bertukar pandangan dengan para pejabat AS mengenai berbagai isu yang relevan. “Kita percaya isu ini bakal dibicarakan kedua belah pihak yang seharusnya duduk bersama,” kata Hong. Hong menambahkan baik AS dan China akan menjadikan keamanan cyber sebagai isu dalam kerjasama bilateral. “Kita juga tetap melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan ruang cyber yang lebih terbuka, kerjasama, keamanan dan transparan,” katanya. Hagel akan menyampaikan pidatonya mengenai keamanan cyber di dalam Dialog Keamanan Shangri-La di Singapura pada Sabtu (hari ini). Dia juga diperkirakan akan menggelar pertemuan dengan delegasi China membahas isu cyber. Selain itu, Hagel juga akan menggelar beberapa perundingan bilateral dengan para pejabat dari negara-negara Asia. Pernyataan Hagel itu hanya berselang dua hari setelah laporan Dewan Sains Pertahanan (DSB) yang menyimpulkan peretas asal China telah mengakses desain dari puluhan perusahaan senjata AS dalam beberapa tahun terakhir. DSB merupakan komite yang terdiri pakar dari kalangan sipil yang memberikan nasehat dan analisis kepada Departemen Pertahanan. Namun, Petagon justru mengabaikan laporan tersebut karena berlebihan dan ketinggalan jaman. Sebelumnya Pentagon telah menyatakan pentingnya laporan peretasan China dalam laporan ke Kongres pada awal bulan ini. Mereka menuding Beijing melakukan spionase untuk memodernisasi militer mereka. Laporan Pentagon itu juga menyebutkan Pemerintah AS menjadi target peretasan yang dilakukan langsung militer China. Presiden Obama juga telah menjadi keamanan cyber sebagai skala prioritasnya. Dia akan membicarakan isu tersebut dalam pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping pada pekan depan. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia