Jepang Yakin Konflik Teritorial Dapat Diselesaikan

BEIJING – Jepang percaya bahwa ketegangan teritorial dengan China dapat diselesaikan antara kedua belah pihak. Keyakinan Tokyo itu diungkapkan dalam pertemuan Ketua Partai New Komeito Natsuo Yamaguchi dengan calon kuat presiden China Xi Jinping. Yamaguchi merupakan pemimpin partai yang menjadi mitra kaolisi berkuasa yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe. Yamaguchi merupakan politisi Jepang yang pertama kali berkunjung ke China setelah ketegangan antara kedua negara yang memuncak pada tahun lalu. Yamaguchi menegaskan kalau Tokyo bakal mengusung pandangan yang luas dalam dialog dengan Beijing untuk menyelesaikan ketegangan antara negara ekonomi kedua dan ketiga dalam kepulauan yang menjadi sengketa. “Jepang berkeinginan untuk meningkatkan kerjasama dengan China dengan gambaran yang luas,” kata Yamaguchi setelah bertemu dengan Xi, pemimpin Partai Komunis China yang bakal dilantik menjadi presiden pada Maret mendatang. “Saya percaya bahwa perbedaan kita dengan China dapat diselesaikan,” kata Yamaguchi. Hanya saja, dia tidak menyebutkan secara langsung diskusi sengketa kepulauan itu dengan Xi. Yamaguchi juga mengantarkan surat khusus untuk Xi dari PM Abe. Surat itu merupakan surat pribadi dan tidak jelaskan apa isi surat tersebut. “Kita sepakat bahwa sangat penting untuk melanjutkan dialog dengan tujuan utama menggelar pertemuan tingkat tinggi antara kedua pemimpin negara,” katanya dikutip Reuters. Sebenarnya, Yamaguchi tidak memiliki jabatan formal di pemerintahan PM Abe. Itu yang menjadikan posisinya mudah dalam pertemuan dengan Xi. Namun, dia merepresentasikan kebijakan PM Abe yang ingin mendekati China. Wakil Presiden Xi mengapresiasi kunjungan Yamaguchi. “Kunjungan Yamaguchi ke China di saat periode hubungan China dan Jepang menghadapi situasi khusus,” kata Xin dikutip AFP. Konflik yang memanas antara Beijing dan Tokyo terjadi saat Jepang menasionalisasi kepulauan yang menjadi sengketa. Kepulauan itu oleh Jepang dikenal sebagai Senkaku dan China menyebutnya sebagai Diaoyu. Demonstrasi anti-Jepang meluas di China. Beberapa perusahaan Jepang di China pun terancam mengalami kebangkrutan. Pesawat militer Jepang pada akhir-akhir ini menghadang pesawat China yang berusaha mendekati wilayah udara di sekitar kepulauan sengketa. Kapal dari Pasukan Penjaga Pantai Jepang kerap menghadang aktivitas kapal milik pemerintah China di sekitar perairan yang menjadi sengketa. Kedua negara itu memang memainkan permainan kucing dan tikus di sekitar kepulauan sengketa. Sebenarnya, Kepaulauan Senkaku itu berada dalam penguasaan Jepang sejak 1895 dan menjadi bagian zona pendudukan militer Amerika Serikat (AS) setelah Perang Dunia II pada 1945-1972. AS melimpahkan Senkaku kepada Tokyo. Namun, keputusan tersebut diprotes oleh China dan Taiwan juga mengklaim kepulauan tersebut. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia