Rice Mundur, Kerry Kandidat Menlu

WASHINGTON – Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Susan Rice mundur dari pencalonan menteri luar negeri, sehingga posisi Senator John Kerry semakin kuat. Diperkirakan para senator Republikan dan Demokrat bakal memberikan dukungan penuh bagi Kerry sebagai menlu AS sebagai pengganti Hillary Clinton yang enggan menduduki jabatan untuk perideo kedua. Padahal, Rice sebelum dijagokan Presiden Barack Obama sebagai pengganti Hillary. Namun, skandal pernyataan Rice mengenai kasus penyerangan konsulat AS di Benghazi menjadi bumerang. “Proses pencalonan dirinya akan 'mengganggu dan memakan biaya,” demikian bunyi surat Rice kepada Obama seperti dilaporkan NBC News. Dalam suratnya, Rice mengatakan dia sangat tersanjung untuk dipertimbangkan mengisi posisi menteri luar negeri dan mengaku sepenuhnya meyakini bahwa saya bisa melayani negara dalam peran itu dengan cakap dan efektif. Tetapi Rice, 48, mengatakan penentangan dari oposisi kongres menjadi alasan keputusannya untuk mundur dari pertimbangan. Pasalnya, setiap pencalonan untuk menteri luar negeri membutuhkan persetujuan dua pertiga suara Senat, sehingga memungkinkan bagi Republik memblokir jalannya sebagai menteri luar negeri. “Saya sekarang yakin bahwa proses pemilihan akan panjang, mengganggu dan memakan biaya - bagi anda dan paling utama tekanan bagi bangsa kita dan prioritas internasional,” tulis Rice. “Proses ini tidak layak bagi negara kita karena posisi Menteri Luar Negeri semestinya tidak dipolitisasi.” Sementara dalam kolom opini Washington Post, Rice membela pengunduran dirinya tersebut. “Saya tidak menginginan hal itu menjadi perdebatan yang berlanjut terus menerus dan mengganggu kepentingan nasional yang lebih penting,” tulisnya. Dia pun meminta agar keamanan nasional seharusnya tidak menjadi pertandingan sepakbola politik. Kemudian, Obama pun menyesalkan Rice tersebut. “Saya sangat menyesalkan serangan yang tidak adil dan menyesatkan terhadap Susan Rice dalam beberapa pekan terakhir,” katanya dikutip BBC. Obama menegaskan keputusan Rice untuk mundur dari pertimbangan pencalonan menggambarkan sebuah karakter yang kuat dan kemampuan untuk bangkit diatas politik. Dengan demikian, Kerry bakal melenggang aman dalam nominasi menlu AS. “Saya pikir itu keputusan tepat,” kata Senator Republikan John Barrasso saat berkomentar mengenai pengunduran diri Rice. “Saya pikir Kerry bakal mendapatkan konfirmasi,” imbuhnya. Kerry juga dikenal sebagai tokoh yang menguasai isu luar negeri. Dia menjabat sebagai anggota Senat untuk Misi Hubungan Internasional selama tiga dekade. Pemahaman mengenai Timur Tengah juga menjadi salah satu keahliannya. “Meskipun kita tidak sepakat dengan Senator Kerry dalam isu domestik, kita masih sepakat dalam cara penanganan hubungan luar negeri yang dilakukan Kerry,” kata Senator Chuck Grassley, Republikan dari Iowa. Namun demikian, kubu Demokrat di Senat cukup kecewa dengan mundurnya Rice. Anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat Chris Coons dari Demokrat mengaku sangat kecewa, tetapi Kerry tetap menjadi alternatif terbaik. “Saya pikir Kerry merupakan pribadi yang kuat dan mampu membawa AS di kancah internasional,” kata Coons. Sementara, dalam pernyataannya, Kerry memicu pengunduran diri Rice. “Saya membela keputusannya dan tidak akan ragu untuk membelanya lagi karena saya tahu karakter dan komitmennya,” tuturnya. “Dia memiliki kemampuan yang luar biasa dan pegawai publik yang berdedikasi. Pengumuman hari ini tidak akan mengubah hal itu.” Masalah terhadap Rice dimulai setelah penyerangan 11 September terhadap konsulat AS di Benghazi. Rice dalam sejumlah wawancara TV menyebut serangan terkait aksi protes film anti-Islam itu berlangsung spontanitas. Tetapi kemudian laporan intelejen mengatakan bahwa serangan dilakukan oleh afiliasi al-Qaeda. Serangan ini menyebabkan empat warga AS tewas termasuk Duta Besar Christopher Stevens. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia