Poling Romney Melaju

WASHINGTON – Pesona calon presiden (capres) Republikan Mitt Romney semakin bersinar menjelang pemilu Amerika Serikat (AS) pada 6 November mendatang. Dalam polling pun dia melaju kencang. Menguatnya posisi ini tidak disia-siakan Romney begitu saja. Dalam kampanyenya di Virginia pada Senin (9/10) malam waktu setempat, mantan Gubernur Massachusetts itu langsung menyarangkan serangan terhadap kebijakan luar negeri rivalnya,incumbent Presiden Barack Obama dari Demokrat. Romney menuding Obama meletakkan keamanan dan sekutunya pada posisi yang berisiko dengan menampilkan kelemahan di negara yang bergejolak.“ Saya tahu Amerika sedang bergerak mundur karena saya melihat hati rakyat AS,” kata Romney saat berkampanye di Virginia dikutip AFP. “Kita harus memenangkan (pemilu) kali ini.Kita harus mengambil alih Gedung Putih. Semangat Anda mendorong saya.” Romney memang sedang membangun momentum. Dia mulai mengalihkan isu pertarungan dengan kebijakan luar negeri setelah sebelumnya dia lebih fokus pada kebijakan ekonomi. Hanya empat pekan menuju pemilu presiden pada 6 November,Romney mengungkapkan berbagai permasalahan kebijakan luar negeri Obama di Timur Tengah.Dia menekankan kalau pemberontak Suriah membutuhkan senjata yang kuat untuk memerangi pasukan Assad. Romney mengatakan, Obama tidak ingin menciptakan sejarah dalam menangani krisis Suriah, tetapi malah memimpin dari belakang. “Dalam krisis Suriah, saya akan bekerja dengan mitra kita untuk mengidentifikasi dan mengorganisir anggota oposisi yang memiliki kesamaan dengan nilai-nilai kita.Mereka juga harus mendapatkan senjata untuk mengalahkan tank,helikopter dan pesawat tempur milik Assad,”tegasnya. Romney juga mengakui beberapa kesuksesan kebijakan luar negeri Obama.Tapi, pemerintahan Obama tidak mampu menghentikan program nuklir Iran.“Sangat jelas risiko konflik di Timur Tengah lebih tinggi dibandingkan sekarang,” katanya. Romney menjanjikan model kepemimpinan AS yang kuat di Timur Tengah.“Saatnya waktu untuk mengubah haluan,” tutur Romney. Romney juga mengatakan ingin berbagi pandangan untuk mencip-takan dunia yang menurutnya lebih bebas,lebih penuh harapan dan lebih damai.Parahnya, dalam kebijakan luar negeri dengan Rusia,Romney menegaskan, jika terpilih, bakal tidak bernegosiasi dalam hal tameng rudal. Diakui bahwa pandangan Romney tentang sejumlah kebijakan luar negeri AS ini tidak bisa dilepaskan dari upaya untuk mendongkrak popularitasnya. Sejauh ini jajak pendapat menunjukkan bahwa publik masih lebih menyukai kebijakan luar negeri Obama ketimbang pesaingnya,Romney. Kubu Obama sejauh ini tidak terlalu menanggapi secara serius kritikan Romney ini. “Kami tidak akan bersedia dikuliahi oleh seseorang yang telah menjadi seperti bencana pada kebijakan luar negeri AS,”kata Juru Bicara Tim Kampanye Obama, Jen Psaki, dikutip BBC. Bagaimana tanggapan para pakar? Madeleine Albright yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS pada masa Bill Clinton,memberikan nilai “C” bagi kebijakan luar negeri Romney. Albright yang saat ini menjadi dosen hubungan internasional mengungkapkan, kebijakan Romney itu sangat berbahaya. Sementara, dalam jajak pendapat Gallup 30 September hingga 6 Oktober, Obama masih mengungguli Romney dengan selisih lima poin. Dalam jajak pendapat akhir pekan, Obama masih unggul tiga poin dengan 49:46. “Pertarungan ini lebih kompetitif dibandingkan sebelum debat pertama,” demikian pernyataan Gallup. Jajak pendapat nasional yang digelar Pew Research Center menunjukkan,Romney memperoleh dukungan 49% sedangkan Obama hanya 45%. Jajak pendapat itu digelar setelah debat presiden yang pertama lalu pada 3 Oktober. Padahal, pada jajak pendapat Pew yang digelar pada 12–16 September lalu, Obama masih memimpin delapan poin. Obama masih memiliki kesempatan untuk menahan laju popularitas Romney pada debat kedua pada 16 Oktober dan debat ketiga pada 22 Oktober. Dalam kampanye penggalangan dana di California,Obama menjamin pendukungnya mengenai kesempatannya untuk tetap berkantor di Gedung Putih. “Saya merupakan pesaing yang baik dan saya berkeinginan untuk memenangkan pemilu ini,” kata Obama dikutip Reuters. ● andika hendra m http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/533896/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia