Inggris Ancam Intervensi Militer ke Suriah

LONDON - Pemerintah Inggris mengancam akan melakukan intervensi militer jika pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia untuk menghadapi pasukan pemberontak. Ancaman serius itu diungkapkan setelah Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron dan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama berdiskusi melalui telepon. Juru bicara kantor PM Inggris di Downing Street 10 mengatakan Cameron dan Obama sepakat bahwa ancaman pemerintah Suriah untuk menggunakan senjata kimia sudah tak bisa diterima. “Keduanya juga ingin melihat oposisis yang kredibel dan berharap oposisi akan memanfaatkan pertemuan mendatang di Kairo untuk menunjuk kesatuan tujuan dan koherensi dalam menjalankan pemerintahan transisi,” demikian tegas Juru bicara kantor PM Inggris. Dalam pembicaraan itu terlibat juga Presiden Prancis Francois Hollande, ketiga pemimpin itu kemudian mendiskusikan upaya membangun dukungan yang sudah diberikan kepada pemberontak Suriah. Selain itu, ketiganya juga membahas bantuan untuk transisi pemerintahan setelah kejatuhan Presiden Bashar al-Assad yang menurut mereka tak bisa dihindari. Masalah para pengungsi Suriah yang melarikan diri ke negara-negara tetangga juga menjadi pembahasan. “Perdana Menteri juga menegaskan perlunya kerja sama dengan PBB dan komunitas internasional harus berupaya lebih keras demi membuka akses bantuan kemanusiaan lewat desakan PBB,” kata juru bicara Kantor PM Inggris dikutip AFP. Dari Washington, Gedung Putih menegaskan Obama menyampaikan kepada Cameron mengenai kepeduliannya terhadap kondisi situsi kemanusiaan yang semakin memburuk di Suriah. “Kedua pemimpin (Cameron dan Obama) bertukar pandangan mengenai komunitas internasional yang dapat memberikan bantuan di daerah konflik. Selain itu, keduanya mendiskusi cara untuk menekan rezim Presiden Bashar al-Assad,” demikian keterangan resmi Gedung Putih. Sementara itu, dalam tajuknya kantor berita China, Xinhua, menuding negara-negara Barat hanya mencari-cari alasan untuk melakukan intervensi militer ke Suriah. Xinhua juga mengkritik ancaman Presiden Obama dan mengatakan ancaman itu justru akan meningkatkan suhu konflik dan mengurangi peluang penyelesaian politik. China mendesak dilaksanakannya gencatan senjata dan menegaskan mediasi yang disponsori PBB adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan konflik Suriah. Sebagaimana Rusia, China adalah sekutu dekat Suriah. Dan kedua negara ini selalu menghalangi upaya PBB menjatuhkan sanki untuk suriah melalui mekanisme hak veto yang mereka miliki. Sementara itu, kondisi pertempuran di Suriah semakin memanas. Pasukan Suriah dengan dukungan tank dan kendaraan militer kemarin menyerang kota Daraya yang dikuasai pemberontak. Serangan itu menewaskan 15 orang dan melukai 150 orang lainnya. Pasukan pemerintah terus menggeledah kota yang dikenal dihuni oleh Muslim Sunni konservatif. “Pasukan pemerintah menggunakan mortir untuk membersihkan wilayah Daraya sebelum dimasuki,” kata Abu Zeid, salah satu aktivis oposisi kepada Reuters. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia