Rusia Ancam Pasang Rudal di Perbatasan
MOSKOW– Rusia mengancam memasang rudal di perbatasan dengan Uni Eropa. Ancaman yang dilontarkan pada Rabu (23/11) itu seiring dengan rencana sistem pertahanan Amerika Serikat (AS) di Eropa timur yang bakal direalisasikan.
Menggunakan retorika Perang Dingin, Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, Rusia menyiapkan pemasangan rudal Iskander. Rudal itu memiliki daya jelajah 500 km yang dipasang di perbatasan negara anggota Uni Eropa, yakni Polandia dan Lithuania. ”Sistem persenjataan itu mungkin bakal ditempatkan di selatan– berdekatan dengan musuh utama Rusia, Georgia dan anggota NATO Turki.
Rudal itu bakal digunakan untuk menghancurkan sistem pertahanan rudal,” kata Medvedev dikutip AFP. Medvedev memperingatkan, jika Barat terus menekan pelaksanaan rencana itu, Rusia bakal memasang rudal di barat dan selatan. Mereka bakal memasang sistem persenjataan modern yang bakal merusak sistem pertahanan AS. ”Salah satu langkah awal adalah pemasangan sistem rudal Iskander di Kaliningrad,” ujar Medvedev.
Presiden Medvedev juga memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk secepatnya memasang sistem radar di Kaliningrad sebagai peringatan jika ada serangan rudal. Dia menegaskan,rudal Rusia memiliki kemampuan pertahanan terbaru dan paling efektif dengan hulu ledak. Dari Washington, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Tommy Vietor mengatakan bahwa AS tidak akan membatasi atau mengubah rencana penempatan rudal di Eropa.
Meskipun, dia mengklaim akan bekerja sama untuk menentukan parameter. ”AS tetap terbuka dan transparan dengan Rusia dalam hal rencana pertahanan rudal kita di Eropa. Itu sebenarnya merefleksikan ancaman kita dari Iran sehingga kita perlu untuk menangkisnya,”tegas Vietor dikutip Reuters.
”Dengan berbagai cara, kita menjelaskan kepada pejabat Rusia bahwa sistem tameng rudal ini ditempatkan di Eropa bukan untuk mengancam Moskow.” Rumania dan Polandia telah sepakat untuk menjadi tempat pemasangan tameng rudal AS.Tameng rudal itu dianggap sebagai tameng pertahanan terhadap serangan Iran. Tapi, Moskow sangat percaya bahwa rudal itu menargetkan negaranya. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/446281/
Menggunakan retorika Perang Dingin, Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, Rusia menyiapkan pemasangan rudal Iskander. Rudal itu memiliki daya jelajah 500 km yang dipasang di perbatasan negara anggota Uni Eropa, yakni Polandia dan Lithuania. ”Sistem persenjataan itu mungkin bakal ditempatkan di selatan– berdekatan dengan musuh utama Rusia, Georgia dan anggota NATO Turki.
Rudal itu bakal digunakan untuk menghancurkan sistem pertahanan rudal,” kata Medvedev dikutip AFP. Medvedev memperingatkan, jika Barat terus menekan pelaksanaan rencana itu, Rusia bakal memasang rudal di barat dan selatan. Mereka bakal memasang sistem persenjataan modern yang bakal merusak sistem pertahanan AS. ”Salah satu langkah awal adalah pemasangan sistem rudal Iskander di Kaliningrad,” ujar Medvedev.
Presiden Medvedev juga memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk secepatnya memasang sistem radar di Kaliningrad sebagai peringatan jika ada serangan rudal. Dia menegaskan,rudal Rusia memiliki kemampuan pertahanan terbaru dan paling efektif dengan hulu ledak. Dari Washington, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Tommy Vietor mengatakan bahwa AS tidak akan membatasi atau mengubah rencana penempatan rudal di Eropa.
Meskipun, dia mengklaim akan bekerja sama untuk menentukan parameter. ”AS tetap terbuka dan transparan dengan Rusia dalam hal rencana pertahanan rudal kita di Eropa. Itu sebenarnya merefleksikan ancaman kita dari Iran sehingga kita perlu untuk menangkisnya,”tegas Vietor dikutip Reuters.
”Dengan berbagai cara, kita menjelaskan kepada pejabat Rusia bahwa sistem tameng rudal ini ditempatkan di Eropa bukan untuk mengancam Moskow.” Rumania dan Polandia telah sepakat untuk menjadi tempat pemasangan tameng rudal AS.Tameng rudal itu dianggap sebagai tameng pertahanan terhadap serangan Iran. Tapi, Moskow sangat percaya bahwa rudal itu menargetkan negaranya. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/446281/
Komentar