PM Berlusconi Akhirnya Mundur

ROMA– Krisis utang yang berlarutlarut memaksa Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi menyerah. Figur kontroversial yang mendominasi perpolitikan Italia selama 17 tahun itu akhirnya bersedia mengundurkan diri.


Berlusconi menyampaikan rencana pengunduran diri, Selasa (9/11) malam, setelah paket reformasi ekonomi disetujui parlemen. Langkah ini dia ambil untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Italia serius mengatasi krisis.

“Kita memberikan kepada Eropa dan dunia sinyal kuat bahwa kita serius,”ujarnya dalam program televisi seperti dikutip Reuters kemarin. Berlusconi mengumumkan pengunduran diri setelah mendapatkan tekanan kuat akibat krisis utang di zona euro. Pemilik klub sepak bola AC Milan itu mengumumkan pengunduran diri setelah Undang- Undang Anggaran Pemerintah disetujui parlemen. Dia juga berjanji tidak akan mencalonkan diri pada pemilu yang kemungkinan digelar Februari mendatang. “Kami harus menunjukkan kepada pasar bahwa kami serius. Saya kira ini yang kita pentingkan terlebih dahulu. Setelah itu baru membahas sosok yang memimpin pemerintah,” ujarnya.

Berlusconi telah kehilangan dukungan mayoritas di parlemen sehingga semakin sulit untuk membuat kebijakan. Dari 630 anggota parlemen, raja media Italia itu hanya mendapat 308 suara atau di bawah 316 suara yang dibutuhkan untuk mendapatkan mayoritas. Berlusconi memang memenangi suara atas laporan anggaran tahun lalu, tetapi itu terjadi setelah partai oposisi memilih abstain.“Parlemen ini telah lumpuh. Dengan pembelotan tujuh anggota mayoritas, pemerintah tidak lagi menjadi mayoritas,” tutur pria berusia 75 tahun itu seperti dikutip AFP.

Pengumuman pengunduran diri Berlusconi menyeret Italia ke jurang kekisruhan politik. Kekisruhan ini di tengah ancaman krisis utang yang mendera Italia. Majelis tinggi parlemen Italia diperkirakan mengesahkan paket reformasi anggaran akhir bulan ini. Bisa jadi, setelah pengesahan itu, Berlusconi bakal menanggalkan jabatannya. Banyak pihak di Italia mempertanyakan kenapa Berlusconi tidak langsung mengundurkan diri. Mereka berprasangka buruk bahwa dia hanya memperlama waktu.Penundaan pengunduran diri bukan suatu hal yang biasa di Italia.Surat kabar berhaluan kiri menyebut Berlusconi hanya bermain waktu dan tidak bersungguh-sungguh mengundurkan diri.

Berita tentang rencana pengunduran diri Berlusconi ini tidak disambut meriah masyarakat Italia. BBC melaporkan warga Italia masih meragukan apakah pemimpin mereka yang flamboyan itu memang segera mundur. Keraguan itu sepertinya beralasan, berhubung konsultasi politik yang akan dilakukan Presiden Italia Giorgio Napolitano jelas dibayang- bayangi perbedaan yang tajam antara kubu Berlusconi dan kubu oposisi.Napolitano akan berkonsultasi dengan seluruh partai politik untuk membicarakan soal kondisi politik di Italia setelah anggaran baru disahkan.

Kini,pengunduran diri Berlusconi di tangan Napolitano. Jika Napolitano tidak segera menyerukan pemilu, opsi lainnya adalah perpanjang koalisi kanan-tengah dengan memilih pemimpin baru atau pembentukan pemerintah persatuan nasional. Dalam sejarah perpolitikan Italia, Berlusconi merupakan pemimpin Italia yang paling fenomenal. Dia mendirikan partainya pada 1994 sebagai kendaraan politik.Meski popularitasnya minim,tetap saja dia mampu bertahan.Miliarder itu berkali-kali diterpa kasus, mulai dari penyuapan, korupsi pajak, penyalahgunaan kekuasaan hingga seks.

Kekhawatiran Baru

Janji Berlusconi untuk mengundurkan diri sempat direspons positif pelaku pasar, yang ditandai dengan penguatan indeks saham di bursa Amerika Serikat dan Asia kemarin. Namun pasar dengan cepat berbalik arah.Kemungkinan instabilitas politik di Italia pascapengunduran diri Berlusconi justru membuat investor cemas. Harga surat utang Italia turun yang ditunjukkan dengan tingkat imbal hasil yang menyentuh level tertinggi. Imbal hasil obligasi Italia bertenor 10 tahun berada di atas level 7%.

Bursa saham Eropa ditutup melemah tadi malam. Di bagian lain, sebuah tim Uni Eropa kemarin tiba di Roma untuk memonitor rencana Italia dalam mengurangi beban utang yang mencapai sekitar USD2,6 triliun. Komisaris Ekonomi Uni Eropa Olli Rehn akan melaporkan hasil kunjungannya pada akhir November. andika hendra m/alvin
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/442596/38/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia