Jelang Pidato, Popularitas Obama Turun

WASHINGTON – Popularitas Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menurun drastis. Padahal, itu terjadi jelang pidatonya mengenai penanganan kebijakan pertumbuhan lapangan pekerjaan di Negeri Paman Sam itu.

Jajak pendapat yang dirilis Wall Street Journal menyebutkan, tingkat popularitas Obama menurun hingga 44%. Ini pertama kali jajak pendapat yang hasilnya sangat menyudutkan Obama.Hanya 37% responden yang menyatakan puas dengan kebijakan ekonomi yang ditempuh presiden kulit hitam pertama di AS itu.

Menurut Peter Hart,ahli jajak pendapat yang melakukan jajak pendapat untuk Wall Street Journal/NBC News Poll, jika keberuntungan politik Obama tidak segera diraih, Obama tidak lagi difavoritkan dalam pemilihan presiden mendatang. Bahkan, 54% percaya bahwa Obama bakal menghadapi masa-masa kemunduran.

Namun,dalam jajak pendapat yang dirilis Washington Post/ABC News, tingkat ketidakpercayaan publik terhadap Obama mencapai 53%. Sedangkan, 77% responden menyatakan negara AS dalam arah yang salah dan 34% responden malah menyatakan kebijakan ekonomi Obama sangat berbahaya.

Kalau jajak pendapat yang dirilis Politico/George Washington University menemukan bahwa 72% responden berpikir bahwa negara ini semakin kuat. Kalau pun ada arah yang salah dianggap sebagai peringatan bagi politisi yang berkuasa. Jajak pendapat itu justru membuat berbagai kalangan semakin pesimistis dengan langkah Obama untuk maju pada pemilu 2012.

Jajak pendapat sebelumnya yang dilakukan Gallup pada 15 Agustus juga menunjukkan penurunan akan dukungan terhadap Obama sebesar 40%. Banyak warga yang mengkritik kinerja Obama dalam hal perekonomian. Responden juga menyatakan, perekonomian AS di era kepemimpinan Obama stagnan atau bahkan memburuk.

Penurunan popularitas Obama itu hanya beberapa hari menjelang pidato krusial Obama yang digelar hari ini.Dalam pidato hari ini,Obama berjanji akan mengungkapkan strategi dalam peningkatan jumlah lapangan pekerjaan. Obama mengusulkan anggaran senilai USD300 juta demi menciptakan lapangan pekerjaan baru di negara itu.

Usulan tersebut akan disampaikan Obama di depan kongres. Namun,Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney mengungkapkan, jajak pendapat itu tidak ada kaitannya dengan pidato Obama mengenai pemulihan ekonomi.”Pidato Obama akan mengupas mengenai ideide baru, tetapi ada beberapa hal utama yang akan dilakukan untuk menciptakan pekerjaan,” katanya dikutip dari AFP.

Kandidat presiden dari Partai Republik,mantan gubernur Massachusetts, Mitt Romney, mengkritik habis-habisan kebijakan ekonomi Obama dan rencana penciptaan lapangan pekerjaan. Sebagai solusi, Romney telah mengajukan 59 proposal untuk memulihkan ekonomi AS.

”Saya akan memotong pajak bagi individu dan perusahaan. Mengembalikan kebijakan andalan Partai Republik untuk menghidupkan sektor bisnis,”katanya. andika hendra m

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/426161/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia