Interpol Buru Khadafi

PARIS – Interpol kemarin secara resmi menjadikan mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi, putranya––Saif al- Islam, dan kepala intelijen Abdullah al- Senussi sebagai buronan. Keputusan itu berdasarkan permintaan Jaksa Penuntut Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) kepada organisasi polisi internasional yang berbasis di Lyon,Prancis itu.

“Sejauh ini, kantor pusat Interpol fokus dan menjadikan Muammar Khadafi sebagai buronan. ICC mengirimkan permintaan agar dia ditangkap dan diajukan untuk menghadapi tuduhan kriminal serius,”ujar Sekretaris Jenderal Interpol Ronald Noble,dikutip dari Reuters. ICC menyatakan Khadafi, Saif al-Islam, dan al-Senussi sebagai buronan sejak Juli lalu.

Mereka dituduh melakukan aksi kejahatan kemanusiaan.Jaksa Penuntut ICC Luis Moreno- Ocampo menginginkan Interpol membuat red notice untuk menangkap Khadafi karena melakukan kejahatan pembunuhan dan segera menghadapi tuntutan di pengadilan internasional. Sepertinya Interpol bakal kesulitan menangkap Khadafi sebab keberadaannya belum terdeteksi dengan pasti.

Namun, kabar kuat beredar menyebutkan bahwa dia masih berada di Libya.Ada dua opsi di mana Khadafi berada; pertama, dia bersembunyi di wilayah gurun pasir; dan kedua adalah melintasi perbatasan menuju negara tetangga. Rumor yang beredar bahwa Khadafi berada di kota kelahirannya, Sirte di Pantai Mediterania, Bani Walid,oasis gurun Sabha, wilayah pendukung kuat Khadafi di selatan atau di perbatasan dengan Niger atau Aljazair.

Jika Khadafi tidak keluar dari tempat persembunyiannya, dia berpikir bahwa dia dapat bertahan di Libya dan melakukan perlawanan atau mungkin saja dia melarikan diri.Pada Kamis (8/9), Khadafi menyerukan bahwa dia tidak melarikan diri ke Niger.“Mereka melakukan perang psikologis dan kebohongan,” ujar Khadafi kepada televisi Arrai Orubayang berbasis di Damaskus.

“Mereka ingin melemahkan moral kita.” Sebagian besar anggota pemerintahan baru Libya dan Dewan Transisi Nasional (NTC) percaya bahwa Khadafi masih di Libya,dan putus asa mencari jalan keluar. Mohammed Zawawi, juru bicara NTC,berpikir bahwa Khadafi berada di sekitar perbatasan dengan Niger. Namun, Khadafi tidak dapat bergerak lebih jauh. “Dia (Khadafi) tidak dapat tinggal di Libya.

Dia telah tamat,” kata Zawawi kepada AFP. “Salah satu hal yang dilakukannya saat ini adalah menuju negara Afrika yang mau menampungnya.” Memang ada beberapa pos yang tidak dikuasai pasukan NTC di sepanjang garis perbatasan dengan negara Afrika Utara, di mana 90% adalah gurun pasir.

Khadafi juga mendapatkan dukungan dari mantan pemberontak Tuareg.“Jika masih di Libya, dia mungkin menunggu waktu yang tepat untuk melintasi perbatasan,” ujar petugas perbatasan Niger yang enggan menyebutkan nama. Fathi Baja,ketua komite hubungan politik NTC, percaya bahwa Khadafi berada di perbatasan Aljazair dan Niger. Khadafi dalam kondisi putus asa.

“Khadafi mencari tempat untuk bersembunyi, ke mana pun dia pergi bersama dengan keluarganya,”kata Baja. Sementara itu,beberapa loyalis Khadafi telah melarikan diri ke Niger. Itu diungkapkan sumber keamanan kemarin sebelum satu hari tenggat penyerahan diri para loyalis Khadafi. Sumber keamanan di Niger menyebutkan 14 orang termasuk Jenderal Ali Kana, komandan pasukan Khadafi di Tuareg, seorang jenderal serta dua pejabat tinggi telah tiba di Agadez,Niger utara.

Reporter Reuters di Agadez melaporkan empat pejabat senior tinggal di hotel milik Khadafi di kota itu. Pemerintahan Niger di bawah tekanan Barat dan penguasa baru Libya untuk menyerahkan para loyalis Khadafi.Akan tetapi, Niger masih bungkam. Sementara pejuang anti- Khadafi kemarin berada di posisi 5 km di luar wilayah Bani Walid pada Kamis (8/9) malam waktu setempat.

Pesawat tempur Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terus mengawasi pergerakan loyalis Khadafi di Bani Walid. “Kita semakin mendekati wilayah Bani Walid di Misrata.Bani Walid bakal dibebaskan tanpa syarat apapun,” ujar komandan lapangan NTC Abdurahman al-Kazmi. Serangan rudal Grad menghujani Bani Walid, di mana pasukan NTC melakukan pengepungan terhadap apa yang mereka yakini sebagai markas sekitar 150 pasukan pro-Khadafi.

“Kita bisa melakukannya maksimum dalam dua jam,” ujar Ahmed Bani, juru bicara militer NTC, mengenai penguasaan Bani Walid. Dia yakin Saif al-Islam berada di sana, tapi mengindikasikan bahwa ayahnya sudah bergerak jauh ke selatan.“Dia itu rubah. Mungkin dia ingin agar kita percaya bahwa dia berada di dalam (Libya),dekat dengan perbatasan sehingga jika ada kondisi darurat,dia bisa kabur,”papar Bani .Perdana Menteri interim Libya Mahmoud Jibril mengingatkan warga Libya bahwa “tirani”belum selesai. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/426555/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia