Teroris Ingin Ubah Norwegia

OSLO – Anders Breivik, teroris yang membunuh sedikitnya 92 orang dan melukai 97 orang lainnya, berkeinginan untuk melakukan “perubahan radikal pada masyarakat Norwegia”.

Itu diungkapkan oleh pengacaranya, Geir Lippestad, dalam sebuah wawancara dengan Verdens Gang. Menurut Lippestad, serangan yang dilakukan selama beberapa jam pada Jumat (22/7) waktu setempat itu untuk memberikan “peringatan” kepada Partai Buruh bahwa “kiamat sebentar lagi”.

Menurut Lippestad, Breivik ingin mengubah politik Norwegia melalui kekerasan. “Dia ingin melukai Partai Buruk dan menghalangi perekutan dengan cara yang paling buruk, karena anggota partai itu adalah Marxist,” katanya. Breivik dilaporkan memiliki afiliasi dengan kelompok politik saya kanan dan memiliki pandangan negatif mengenai multikultur akibat mengalirnya imigran ke Eropa, khususnya dari negara Muslim.

Para pejabat enggan membeberkan motif Breivik sebenarnya. Mereka hanya menggambarkan tersangka sebagai anggota “sayap kanan” dan “Kristen garis keras”. Beberapa laporan menyebutkan Breivik memiliki keterkaitan dengan partai anti-imigran. Dia kerap menulis di blog mengenai penentangan terhadap multikulturisme. Dia pun disebut aktif dalam forum online di internet bagi pegiat neo-Nazi.

Breivik dijerat dengan Undang-Undang Terorisme Norwegia dan bakal menghadapi ancaman hukuman maksimal selama 21 tahun penjara. Dia bakal dihadirkan pada persidangan resmi pada Senin (hari ini). “Dia (Breivik) akan hadir pada persidangan perdana,” ujar Lippestad dikutip dari Al Jazeera.

Breivik mengaku pengeboman di Oslo yang menewaskan tujuh orang termasuk dua pegawai pemerintah dan pembantaian massal di Pulau Utoeya. Serangan di Pulau Utoya dengan target kemah musim panas pemuda Partai Buruh yang mengakibatkan 85 orang tewas. “Dia (Breivik) mengatakan bahwa aksinya sangat mengerikan, tetapi dalam kepalanya bahwa tindakan itu perlu,” tegas Lippestad.

Aksi yang dilakukan Breivik itu merupakan tindakan kekerasan paling memaikan di negara yang aman dan damai itu sejak Perang Dunia II. Dunia pun tercengang dengan kekejaman yang dilakukan pemuda berusia 32 tahun. Eropa dan dunia Barat pun kini sadar bahwa musuh mereka bukan saja Al Qaeda yang kerap menebar teror.

Selama proses investifasi, Lippestad mengatakan, kliennya terlihat “tenang dan seimbang” dalam interograsi selama 10 jam pada Sabtu (23/7). Lippestand mengatakan, Breivik menyerah kepada pasukan khusus Delta yang tiba di Pulau Utoeya sekitar 90 menit setelah aksi penembakan. “Tidak ada amunisi yang tertinggal di senjata Breivik,” ujarnya.

Pengacaranya juga mengatakan bahwa rangkaian kejahatan itu sudah disiapkan lama sebelumnya. Sementara foto Breivik mengenakan jaket anti air dan menyandang senjata api otomatis, muncul dalam sebuah video anti-Muslim sepanjang 12 menit dengan judul Knights Templar 2083, yang sempat bisa dilihat di saluran video internet YouTube.

Sebuah dokumen sepanjang 1.500 halaman yang ditulis dalam bahasa Inggris dan diduga dibuat oleh Breivik diposkan di internet dengan nama samaran Andrew Berwick juga muncul di internet beberapa jam sebelum serangan mengerikan ini terjadi. Itu memberi indikasi serangan tersebut sudah direncanakan lama sebelumnya. Dalam cacatan itu, dijelaskan bahwa dia menyiapkan “operasi martir” sejak musim gugur 2009 lalu.

Dalam dokumen itu seperti diari itu dijelaskan bagaimana proses pembuat bom dan jaringan politik yang mengindikasi dia adalah Islamphobia. Dokumen itu juga memaparkan bagaimana dia mendirikan perusahaan pertanian dan tambah untuk menyiapkan serangan.

Pria berlambut pirang itu mendeskripsikan dirinya di laman Facebook sebagai seorang “konservatif” dan “Kristen”. Dia tertarik berburu dan permainan komputer seperti World of Warcraft dan Modern Warfare 2. Dia juga menyebut dirinya sebagai direktur Breivik Geofarm, perusahaan pertanian organik.

Hingga kini, polisi masih mencoba mencari korban lain karena masih ada empat remaja dari lokasi kemah yang belum ditemukan. Sebagian orang diduga tenggelam saat mencoba menyelamatkan diri dengan berenang ke dalam danau menghindari terjangan peluru.

Polisi masih mencari empat korban yang diduga berenang di danau pulau Utoeya. Sementara di Oslo polisi mengatakan jumlah korban bisa terus naik karena diduga masih ada jenazah korban di gedung bekas ledakan namun bangunan itu terlalu rentan dimasuki regu pencari.

Beraksi Sendiri

Kepala Kepolisian Norwegia Sveinung Sponheim mengatakan, Breivik mengklaim dia melakukan aksi itu sendiri. Tersangka juga mau bekerjasama saat penyidikan dilaksanakan. “Tapi, kita masih bekerja untuk menyidik apakah Breivik memiliki kaki tangan,” katanya.

Pasalnya, beberapa saksi menyatakan mereka melihat seorang pria lainnya yang ikut dalam aksi penembakan di Utoya. Sponheim menolak memberikan komentar mengenai jenis senjata yang digunakan tersangka dan bagaimana dia mampu pergi ke pulau itu.

Tapi, beberapa saksi menyatakan tersangka menggunakan kapal feri reguler menuju Utoeya. “Dia pergi ke Pulau Utoeya dengan menggunakan kapal penyeberangan, bergaya seperti seorang polisi, dan mengaku tengah menyelidiki kasus pengeboman yang terjadi sebelumnya,” kata wartawan NRK, Ole Torp, kepada BBC. “Dia meminta semua orang berkumpul dan kemudian menembaki mereka.”

Kepala Polisi Oslo Johan Frediksen mengatakan, bom yang ditaam di pusat kota Oslo memiliki efek ledak yang sangat dahsyat. Dia mengatakan, sangat sulit untuk menceritakan bagaimana bom itu ditanam dan diaktifkan. Deputi Kepala Polisi Oslo Roger Andresen mengatakan Breivik tidak pernah ditangkap aparat keamanan sebelumnya dan tidak pernah terlihat kasus kriminal.

Breivik pernah membeli enam ton pupuk, menurut distributor lokal, itu digunakan untuk membuka ladang pertanian baru. Dengan begitu, dia diijinkan membeli dalam jumlah besar. Ammonium nitrate yang terkandung pada pupuk dapat digunakan untuk membuat bom.

Serangan mematikan di Norwegia itu mirip yang terjadi di Oklahoma, Amerika Serikat, pada 1995. Seorang militan sayap kanan, Timothy McVeigh, meledakkan bom di truk yang berada di kantor pemerintah Oklahoma dan menewaskan 168 orang. Bom yang digunakan untuk meledakkan itu terbuat dari Amonium nitrat untuk meledakkan gedung federal di AS itu.

Menurut para saksi mata, insiden penembakan di Pulau Utoeya sangat mengerikan. DI tempat kejadian, terdapat 500 orang yang ikut dalam kemah pemuda. Khamshajiny Gunaratnam, 23, menganggap lelucon ketika kawan-kawannya mengatakan bahwa mereka dalam kondisi bahaya. “Kita berlari dan lari. Yang terburuk adalah ketika kita menjumpai penembak itu berpakaian seperti polisi. Siapa yang kita percayai? Jika kita memanggil polisi, jangan-jangan dia adalah orang yang akan ‘menyelamtakan’ kita?” tulis dia dalam blognya.

Stine Haheim, anggota parlemen yang ada di Pulau Utoeya, mengatakan, pria bersenjata itu melakukan aksi pembunuhannya dengan penuh perhitungan. “Dia sangat tenang. Dia tidak berlari. Dia berjalan pelan-pelan. Dia menembak setiap orang yang dilihatnya,” katanya.

Berkabung Nasional

Sementara Ribuan orang hadir pada acara perkabungan yang akan dipusatkan di Oslo hari ini. Raja Harald V, Perdana Menteri (PM) Jens Stoltenberg dan menteri lainnya menghadiri misa di Katedral Oslo pada kemarin pagi.

Sejumlah warga Muslim juga ikut bergabung ke gereja tempat dilangsungkannya misa. Seorang warga Muslim,mengaku bernama Ali, mengatakan mulanya sebagian orang menduga ini pekerjaan Al Qaeda. “Norwegia adalah negara yang ramah pada semua orang,” katanya pada BBC. “Negeri ini merangkul semuanya dan waktu saya tahu pelakunya adalah orang Norwegia, saya sangat kaget. Dia (Breivik) diliputi penuh kebencian.”

Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg mengaku sangat terkejut dengan peristiwa berdarah itu. Selama ini negeri berpenduduk 4,8 juta jiwa itu selalu anan dan damai. “Sebuah pulau surga telah berubah menjadi neraka,” katanya,

Menurut Stoltenberg, tidak penah sejak Perang Duni II bahwa Norwegia dihantam kejahatan berskala besar seperti sekarang ini. “Banyak korban tewas adalah kawan-kawan. Saya tahu orang tua mereka dan apa yang terjadi di tempat itu,” katanya.

Pada Sabtu malam (23/7) waktu setempat, Stoltenberg mengunjungi bangunan yang rusak di Oslo. Dia menduga masih ada banyak jenazah yang berada dalam bangunan. “Masih ada orang hilang, jadi kita tidak dapat mengesampingkan apa pun. Ini jahat. Ini adalah kejahatan murni,” katanya. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia