Dukungan Mengalir untuk Program Bebas Nuklir

TOKYO – 70% publik Jepang mendukung kebijakan Perdana Menteri (PM) Naato Kan yang ingin membuat Negeri Sakura itu bebas nuklir di masa depan. Dalam jajak pendapat yang dirilis kemarin, sebagian rakyat masih menginginkan Kan agar mundur secepatnya.

Jajak pendapat akhir pekan yang digelar oleh kantor berita Kyodo menunjukkan 70,3% responden mendukung kebijakan Kan dalam penghapusan energi nuklir. Namun, 66,9% responden berpendapat agar PM Kan menanggalkan jabatannya pada akhir Agustus nanti.
Padahal, pada jajak pendapat yang dilakukan pada akhir Juni lalu, hana 23,3% responden yang sepakat dengan kebijakan Kan itu.

Kan mengatakan pada awal bulan ini bahwa Jepang harus secara bertahap mengurangi ketergantung dengan energi nuklir. “Jangka panjangnya, Jepang harus bebas dari enegri nuklir. Meski, risiko yang harus dihadapi adalah kekurangan pasokan listrik yang bakal berakibat melambatnya ekonomi negeri Matahari Terbit itu,” katanya dikutip dari AFP.

Kan yang pernah menjadi aktivis lingkungan itu mengatakan, dirinya ingin sumber energi ramah lingkungan sebagai pilar utama kebijakan di negara ekonomi terbesar ketiga di dunia itu. Pengumuman kebijakan itu dilakukan setelah empat bulan bencana gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret silam yang memicu krisis nuklir di Fukushima. Krisis nuklir itu merupakan tragedi terburuk sejak Chernobyl pada 25 tahun lalu.

Saat ini, Jepang masih mengoperasikan 17 dari 54 reaktor. Semuanya bakal dinonaktifkan pada Mei tahun mendatang untuk perbaikan. Jika publik masih khawatir terhadap keselamatan mereka, maka penutupan reaktor menjadi salah satu solusi.

Kyodo pun melaporkan bahwa para peneliti menunjukkan salah satu unit reaktor di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Genka di Jepang baratdaya mengalami kerusakan tangki tekanan. Penelitian yang dipimpin Profesor Universitas Tokyo Hiromitsu Ino menemukan perbedaan pada kualitas baja yang digunakan pada tangki reaktor nomer 1. Itu disebabkan adanya kesalahan pada proses pembuatan.

“Reaktor yang bermasalah itu harus dihentikan operasinya hingga faktor keselamatan benar-benar telah diverifikasi,” kata Ino dikutip dari Reuters. PLTN Genka sebenarnya beroperasi pada 1975. Kyushu Electric yang mengelola reaktoritu belum memberikan komentar.

Sebelumnya, PLTN Fukushima yang bermasalah akibat tsunami dinyatakan telah kembali normal. “Masalah di reaktor ini belum selesai namun telah terjadi kemajuan yang signifikan,” ujar Menteri Perdagangan dan Industri Jepang Banri Kaieda. “Kami akan melanjutkan kerja untuk memastikan masalah ini berakhir secepatnya.”

Dilaporkan bahwa reaktor tersebut disebut stabil setelah memenuhi beberapa persyaratan yaitu suhu di dasar reaktor tidak lagi memanas. Sebuah sistem untuk memproses air terkontaminasi bekerja dengan normal dan nitrogen telah disuntikkan untuk mencegah terjadinya ledakan. Radiasi di sekitar wilayah juga menunjukkan penurunan signifikan dari level yang terjadi pascabencana. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia