Tiga Bandara di Jerman Ditutup

BERLIN – Tiga bandara di Jerman yaitu Berlin, Hamburg, dan Bremen kemarin sempat ditutup menyusul debu vulkanik Gunung Grimsvotn di Islandia yang terbang menuju utara.

Tetapi, penerbangan di seluruh Eropa kembali normal. Erupsi Grimsvotn akhir pekan lalu memaksa pembatalan 500 penerbangan pada Selasa (24/5).Debu vulkanik terlihat melemah, tetapi beberapa penerbangan ada yang terganggu. Hingga kemarin sekitar 700 penerbangan di Jerman dibatalkan.

Di Jerman, bandara Hamburg dan Bremen tidak beroperasi. Otoritas Jerman juga menyatakan bahwa bandara Berlin juga ditutup. “Saat ini tidak ada prediksi kapan penutupan itu bakal dicabut,”demikian keterangan pengelola bandara Hamburg seperti dikutip Reuters. Namun, kemarin pagi waktu setempat Jerman telah kembali membuka layanan di bandara di kawasan utara negara itu.

Bandara Berlin kemarin ditutup pada sekitar pukul 11.00 waktu setempat (14.00 WIB) dan dibuka kembali pada pukul 14.00 (19.00 WIB). Biasanya, Bandara Hamburg diramaikan 120 penerbangan dan Bremen mencapai 480 penerbangan. Akibat penutupan kemarin, sekitar 600 penerbangan dibatalkan.

Maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa,kemarin membatalkan 150 penerbangan menyusul abu vulkanik yang menuju wilayah udara negara itu.Juru bicara Lufthansa memaparkan, pembatalan itu juga diakibatkan penutupan dua bandara Bremen dan Hamburg.

“Keamanan adalah prioritas utama tapi kita bisa mengatakan, situasinya akan lebih baik hari ini (kemarin),” tutur Menteri Perhubungan Jerman Peter Ramsauer, sebelum operasi bandara kembali dibuka, sebagaimana dikutip BBC. Gunung Grimsvotn yang meletus pada Sabtu (21/5) lalu mengeluarkan abu vulkanik hingga 20 km ke langit. Erupsi itu terbesar sejak 1873.

Sebagian abu dari letusan Gunung Grimsvotn telah menyebar ke wilayah Inggris pada Selasa (24/5). Di Islandia, pakar vulkanologi menyatakan bahwa erupsi sudah melemah. Presiden Islandia Olafur Grimsson mengatakan kepada BBC bahwa gunung berapi terlihat melemah. “Erupsi berangsur-angsur berkurang dan awan debu pun semakin menyusut,”katanya.

Abu vulkanik Grimsvotn diprediksi akan menutupi seluruh wilayah udara Inggris pada Rabu dini hari dengan konsentrasi abu terpadat terjadi di Skotlandia, Irlandia Utara, dan Inggris bagian utara.Tapi,abu itu justru bergerak ke Jerman. Menurut Eurocontrol, jumlah penerbangan yang terkena dampak hanya sebagian kecil dari 29.000 penerbangan atau lebih yang diperkirakan di seluruh Eropa.

Letusan Gunung Grimsvotn terjadi 13 bulan setelah letus-an Gunung Eyjafjallajokull, juga di Islandia, yang menyemburkan asap dan abu ke langit Benua Eropa.Dampak abu Eyjafjallajokull itu memaksa pembatalan ribuan penerbangan per hari pada puncak bencana itu tahun lalu.

Ketika itu sekitar 100.000 penerbangan dibatalkan dan 10 juta penumpang terlantar. Industri penerbangan Eropa mengalami kerugian hingga USD1,7 miliar. Abu vulkanik gunung berapi bisa menjadi bahaya serius bagi pesawat,mengurangi jarak pandang, merusak menara kontrol penerbangan,dan akhirnya menyebabkan kegagalan mesin jet.

Maskapai penerbangan pun tidak mau mengambil risiko dari abu vulkanik. Di negara-negara Skandinavia, penerbangan relatif normal setelah terganggu sebelumnya. Operator penerbangan Norwegia menyatakan,penerbangan komersial telah kembali normal kemarin.Bahkan,penerbangan helikopter untuk penambangan minyak lepas pantai dapat kembali beroperasi.

Maskapai penerbangan Skandinavia SAS tidak membatalkan penerbangan di Swedia.“ Penerbangan hari ini (kemarin) normal,”ujar Juru Bicara SAS Malin Selander.Dia menyatakan, kalau maskapai telah mendapatkan izin dari kementerian transportasi. Penerbangan domestik di Finlandia dilaporkan normal meski dua penerbangan ke Jerman dibatalkan. Maskapai penerbangan Belanda KLM membatalkan 19 penerbangan ke Inggris, Norwegia,Swedia, dan Jerman. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/401511/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia