Seo Yu-yeol: Terapkan Berbagai Terobosan Demi Masa Depan

Seo Yu-yeol selalu mengutamakan inovasi dan kreativitas dalam memimpin operator telekomunikasi KT, perusahaan terbesar operator wireless. Salah kreativitas terbarunya yang beberapa waktu lalu diluncurkan adalah robot yang menjadi teman bagi anak-anak. Nama robot itu adalah Kibot.

Kibot memiliki wajah seperti monyek. Namun, Kibot mampu membaca buku, menyanyikan lagu, bermain permainan online, dan dengan rodanya menjadikan dia mampu miring dan bergerak layaknya manusia. Robot tersebut menjadi teman yang sangat layak bagi anak-anak yang ditinggal orang tuanya bekerja.

Robot yang memiliki tinggi 20 sentimetr itu mampu menyediakan panggilan telepon video kepada orang tua mereka dengan meletakkan kartu elektronik yang diletakkan dimuka si robot. Kibot dianggap sangat tepat bagi anak-anak usia tiga hingga tujuh tahun dan bisa berterikan “ayo bermain” dengan berbagai ekspresi yang berbeda.

Jadi, Kibot dapat mengajari anak-anak untuk membaca buku dan mengajari menyanyi. Anak-anak dapat melakukan itu semua dengan identifikasi frekuensi radio di layar robot. “Kita ingin mengenalkan robot yang memiliki berbagai jenis fungsi di rumah,” ujar Seo Yu-yeol, pimpinan KT, kepada Herald Korea.

Kata Seo, Kibot dapat menjadi kawan dan guru bagi anak-anak. Kibot juga dapat memainkan animasi untuk anak-anak. Selain itu, rekaman orang tua bisa diputar di depan anak-anak. Tidak ketinggalan, robot yang memiliki layar itu dapat menampilkan foto-foto keluarga anak-anak dan teman-temannya.

Orang tua pun tidak khawatir ketika anak-anak bermain bermain dengan Kibot. Kenapa? Orang tua dapat memantau Kibot dan anak mereka yang sedang bermain melalui monitor yang tersambung dengan kamera yang melekat pada Kibot.

Seo mengiventasikan sekitar 4 miliar won atau USD3,68 juta untuk mengembangkan Kibot. “Kibot bakal menjadi menjadi teman bagi anak-anak,” kata Seo. Dia menambahkan, anak-anak membutuhkan sesuatu mainan yang berada di sisi mereka untuk disentuh dan diajak bermain.

Seo memang mengembangkan beberapa robot sebagai bentuk kampanye nasional untuk mempromosikan industri canggih itu. Dia menekankan, indutri robot sangat bersangkutan dengan jaringan wireless.

Nanti, kata Seo, Kibot bakal dijual 485.000 won (USD448,90) termasuk pajak. Dengan dua pilihan akni merah muda dan abu-abu. Biaya bulanan yang harus dibayar adalah 7.000 won termasuk 100 menit telepon lokal dan 10 konten digital gratis yang bisa diunduh setiap bulannya.

“Kita hanya akan meluncurkan 1.000 Kibot,” kata Seo. “Selanjutnya, kita akan selalu meningkatkan kemampuan Kibot,” imbuhnya.

Seo berusaha melakukan langkah strategi perubahan pada arah bisnis KT. Kini, perusahaan yang dipimpinnya lebih mengarah ke konsep memberikan keamanan, serta memberikan pelayanan keamanan dan hibura. Tidak ketinggalan adalah kesempatan hiburan.

Bagaimana kedepannya? “Kita akan meluncurkan robot bagi siswa-siswa pada 2013,” janji Seo.

Kemudian, “Tantangan bisnis industri telekomunikasi mendatang adalah ‘ledakan data’,” kata Seo seperti dikutip dari The Korea Times. Karena itu, penyediaan fasilitas internet berkecepatan tinggi dan televisi internet menjadi daya jual utama. Mengenai pangsa pasar, Seo mengaku masih fokus pada pasar lokal.
Strategi lainnya yang bakal diterapkan adalah “strategi layar N”. Semua terobosan yang dibuatnya mengacu kepada hal itu. Apa itu strategi layar N? Menurut Seo, layar N merupakan

Seo said whether or not to expect earlier breakthroughs for his division is highly dependent upon its "N-screen" strategy.teknologi komputer redup yang bertujuan untuk menyebarkan kontek kepada seluruh berbagai jenis bentuk, seperti televisi, komputer dan ponsel. Konten, kata dia, menjadi kebutuhan utama masyarakat berteknologi karena ketergantungan mereka terhadap informasi.

Menyinggung mengenai pemasaran, Seo masih tetap membuju pelanggan untuk membeli layanan produk secara paket. Selain itu, penguatan dengan para mitra bisnis pun tetap dilakukan, misal dengan kerjasama dengan Samsung Electronics.

Sebelumnya, Seo Yu-yeol mempelopori layanan buku elektronik dan buku online pada 2010 lalu. Buku elektronik itu memberikan fasilitas kemudahan bagi masyarakat untuk menjual dan membeli konten digital secara online.

“Qook Bookcafe” merupakan nama layanan buku elektronik itu. Itu merupakan aplikasi e-bookstore yang mendagangkan e-book atau konten digital dari segala bentuk publikasi, melalui perangkat seperti PC, e-readers, smartphone, dan TV internet. “Layanan Qook Bookcafe diyakini akan menghidupkan kembali industri penerbitan. Penggunanya diizinkan untuk membeli, menjual, atau mendagangkan e-book secara online,” kata Seo Yu-yeol seperti dikutip Xinhua.

Sebagai perusahaan besar yang memiliki jaringan Wi-Fi terbesar di Korsel itu memberikan kemudahan dalam penjualan 100.000 konten digital yang tersedia di toko online. Menariknya, ada 25.000 novel grafis dan 5.000 buku audio yang dapat dinikmati masyarakat. Menurut Seo, prinsip yang dijual adalah produk cinta lingkungan karena dengan layanan buku elektronik akan semakin sedikit pohon yang ditebang untuk dijadikan bubur kertas. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia