Sarkozy Tetap Bermanuver

Untuk mengangkat popularitas yang sempat anjlok karena reformasi pensiun, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy membuka lembaran baru. Lembaga baru itu adalah melakukan pergantian kabinet dan aktif memberikan inisiatif sebagai Presiden G20.

Menghadapi pemilu 2012 untuk memenangkan periode kedua, Sarkozy bakal mengambil poin dari sudut penting dari segi internasional, pasar keuangan, sehingga partainya UMP bakal sukses menghadapi serikat pekerja yang menentang sistem pensiun. Itu semua dilakukan untuk memberikan kesempatan baginya untuk meningkatkan popularitasnya.

“Kohesi sosial adalah sebuah prioritas yang penting. Misi pemerintah barunya adalah keberlangsungan sosial dan membangun perspektif dengan serikat buruh,” ujar mantan Perdana Menteri Jean-Pierre Raffarin, seorang konservatif yang dekat dengan Sarkozy.

Raffarin menyerukan bahwa kemajuan di berbagai bidang telah ditunjukkan oleh Sarkozy. Seperti, persamaan gaji antara perempuan dan lelaki, peningkatan kondisi kerja, dan membantu rakyat di sektor pekerjaan yang sulit.

Presiden yang energik itu diperkirakan akan mengganti beberapa pos kementerian pada November mendatang. Hal itu dilakukan setelah dia kembali dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Seoul, Korea Selatan. Beberapa menteri yang diganti adalah menteri tenaga krja, transportasi, hubungan luar negeri, dan anggaran.

Raffarin mengatakan, kabinet kedepan lebih fokus. Dia memperkirakan Menteri Lingkungan Jean Louis Borloo bakal menjadi perdana menteri karena memiliki hubungan yang baik dengan serikat kerja. Mantan PM Alain Juppe diperkirakan akan mendapatkan jabatan senior di pemerintahan.

Pada pertengahan November mendatang, Prancis akan mengambil alih kepemimpinan G20. Sarkozy berharap itu bakal memberikan menjadikannya berpengaruh dalam isu global dan memperbaiki pencitraannya.

Sarkozy juga telah menyatakan kepada anggota parlemen bahwa dia akan melakukan reformasi fiskal. Dia akan mengakhiri kritikan tajam bahwa pajak hanya memberikan keuntungan bagi orang kaya. “Tameng paja” adalah kebijakan yang akan menyelamatkan Sarkozy yang kerap dijuluki sebagai “presiden orang kaya”.

Sementara itu, parlemen yang telah menyepakati Rencana Undang-Undang (RUU) pensiun dari 60 menjadi 62 diperkirakan bakal menjadi undang-undang pada 15 November. RUU tersebut disepakati pada Jumat lalu (22/10). “Reformasi itu telah dilalui. Itu adalah kemenangan bagi Prancis dan rakyat Prancis,” ujar anggota parlemen Raymond Soubie.

Selama beberapa hari sebelum parlemen memberikan dukungan RUU tersebut, demonstrasi yang diwarnai kekerasan terjadi di seluruh Prancis. Namun, jajak pendapat yang dilakukan IFOP bahwa 63% mendukung aksi demonstrasi tersebut. Dalam jajak pendapat yang digelar Opinion War menunjukkan rakyat Prancis mendukung demonstrasi sebanyak 56%.

IFOP mencatat 53% responden mendukung perubahan usia pensiun dari 60 ke 62 tahun. Sedangkan Opinio Way menyatakan 63% menyatakan pemerintah berhak membubarkan demonstran. (Rtr/AFP/Guardian/andika hm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia