Larangan Tentara Gay Diberlakukan Lagi

WASHINGTON(SINDO) – Baru sehari Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mengumumkan bahwa mereka telah membuka diri bagi para calon tentara yang mengakui secara terus terang orientasi seksual mereka, kemarin pengadilan banding memerintahkan Pentagon untuk kembali memberlakukan peraturan don’t ask, don’t tell (jangan tanya,jangan bilang-bilang).

Peraturan itu diputuskan delapan hari setelah seorang hakim membatalkan larangan bagi gay (homoseksualitas) untuk melamar sebagai tentara.Kalaupun mereka memang gay, mereka dilarang memberi tahu orang di sekitarnya. Dengan keputusan banding itu, maka Pentagon tampaknya akan membatalkan proses rekrutmen tentara yang sejak awal mendaftar mengaku sebagai gay atau lesbian.

Keputusan ini tentu saja mengecewakan banyak pihak, terutama para aktivis gay. Bahkan, mantan tentara Daniel Choi yang dipecat dari militer setelah mengungkapkan bahwa dirinya adalah gay kembali mendaftarkan diri sebagai tentara setelah Pentagon mengumumkan bisa memproses lamaran orang-orang yang terangterangan mengaku gay. Namun, selang sehari setelah pengumuman itu,Pengadilan San Francisco mengatakan, larangan gay menjadi tentara bisa dilanjutkan untuk sementara.Keputusan itu sesuai banding yang diajukan Departemen Kehakiman menyusul kekecewaan mereka terhadap Pengadilan California.

Hakim Pengadilan California Virginia Philips pada Selasa (12/10) mengatakan, kebijakan larangan gay masuk tentara melanggar kebebasan berbicara dan persamaan perlindungan di bawah hukum. Dalam bandingnya, Departemen Kehakiman menganggap keputusan Hakim Pengadilan Federal Virginia Philips yang membatalkan aturan larangan tersebut justru menciptakan ketidakpastian.

Mereka menganggap dibutuhkan waktu dan langkah-langkah untuk pelatihan dan panduan terhadap kebijakan don’t ask,don’t tellitu. Langkah hukum Pentagon dilakukan karena mereka belum mengkaji bagaimana kaum homoseksualitas dapat berintegrasi di dalam militer AS.

Pentagon perlu melakukan perubahan yang dramatis dalam hal asuransi, asrama, dan protokoler dalam acara sosial militer jika terjadi. Pemerintahan Presiden Barack Obama menyatakan, mendukung kaum gay bisa bekerja di tubuh militer. Obama mengatakan, pencabutan kebijakan tersebut harus melalui jalur legislatif ketimbang melalui pengadilan. (AFP/BBC/andika hm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia