Aksi Gila,Terjun Bebas Melebihi Kecepatan Suara

NEW YORK(SI) – Felix Baumgartner layak disebut pemberani. Pria asal Austria itu akan menjadi orang pertama yang terjun bebas, melebihi kecepatan suara, tanpa mengendarai kendaraan apa pun.

Dia akan terjun dari ketinggian 36,6 kilometer di atas permukaan laut.Ketinggian itu merupakan batas akhir atmosfer dan awal antariksa. Pada ketinggian itu, darah mendidih pada suhu tubuh dan suhu udara dapat mencapai paling rendah minus 70 derajat fahrenheit. Itu artinya, dia akan menjadi manusia pertama yang pernah terjun bebas, tertinggi, terlama, dan tercepat di dunia.

Baumgartner berencana melakukan aksi gilanya tahun ini di New Mexico,Meksiko. Langkah pertamanya,dia akan mengendarai balon helium menuju ketinggian 36,6 km dari permukaan laut. Ini merupakan ketinggian yang tidak pernah dicapai siapa pun dengan balon udara. Kemudian,dia akan mengenakan baju bertekanan dan tabung oksigen,lantas melompat dari kapsul di balon udara untuk melakukan terjun bebas selama lima menit menuju bumi.

Baumgartner memperkirakan, dalam 30 detik pertama setelah terjun bebas,dia akan jatuh dalam gerakan yang melebihi kecepatan suara. Dia akan terjun dengan kecepatan mencapai 1.277,88 km per jam. Jika berhasil, dia telah melewati batasan baru kekuatan tubuh manusia. ”Ini adalah apa yang ingin kami temukan, apa yang terjadi dengan tubuh manusia ketika dapat mengalahkan kecepatan suara,”papar Baumgartner.”Ini akan menjadi pertanyaan besar”.

Untuk meningkatkan peluangnya untuk tetap selamat, maka parasut yang dipakai Baumgartner dapat terbuka secara otomatis,jika dia pingsan atau tidak sadar. Dia mengungkapkan, teknisinya telah menyiapkan segala kemungkinan dan menguji coba pakaiannya dengan angin berkecepatan tinggi. Selain itu, Baumgartner juga dilengkapi dengan parasut cadangan, sarung tangan,pelindung kaki, dan helm khusus.

”Helm ini dapat juga dimanfaatkan sebagai penangkal sinar matahari dan menjamin keamanan jarak pandang aman,”papar Baumgartner. ”Jika Anda tidak melihat apapun, maka Anda tidak dapat bergerak. Anda pun tidak dapat membuat keputusan”. Namun, risiko tetap saja ada. ”Jika sesuatu terjadi,itu akan berlangsung dengan cepat,” ujar Baumgartner. ”Anda tidak akan mengatakan bahwa Anda tidak akan tewas dalam kondisi apa pun,”imbuhnya.

Namun,dia mengutarakan,timnya memiliki berbagai solusi dalam situasi darurat yang mengancam jiwa. ”Reaksi beruntun yang bisa terjadi sebelum terjun bebas dapat berakibat fatal,”tandasnya. Menurut Baumgartner, salah satu keuntungan dari aksinya adalah demonstrasi kemungkinan turun dari pesawat antariksa tanpa bantuan kendaraan apa pun. ”Di masa mendatang, banyak turis yang akan pergi ke antariksa.

Jika ada sesuatu yang salah dengan pesawat mereka, mereka dapat kembali ke bumi,”ujarnya.”Kami akan menunjukkan kepada dunia bahwa burung bangau yang terbang di temperatur yang ekstrem pun dapat bertahan”. Rekor terjun paling tinggi dilakukan oleh Joe Kittinger,pilot Angkatan Udara Amerika Serikat pada 1960-an.Dia terjun dari ketinggian 31,3 km.

Dia mengaku bahwa ketinggian itu sangat tinggi dan jauh. ”Pada ketinggian tersebut, tanpa parasut dan perlindungan, Anda tidak akan hidup,”ujar Kittinger. Baumgartner mengaku telah mempelajari pemecahan rekor tersebut dari para pendahulunya. Bahkan, banyak di antara mereka yang gagal dan tewas.

”Saya pikir, setiap rekor harus dipecahkan. Saya menyukai tantangan,”paparnya. Baumgartner, 41 tahun, mantan penerjun pasukan khusus Austria telah 2.500 kali terjun dari pesawat,tebing,dan gedung tinggi. (CNN/BBC/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/326220/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia