Ashley Qualls; Sukses Geluti Hobi Menjadi Bisnis Menguntungkan



Bisnis yang paling cepat mendatangkan keuntungan saat ini adalah multimedia.Ashley Qualls,19, telah menunjukkan kepada dunia bahwa bisnis multimedia sangat menggiurkan dalam meraih keuntungan.

NAMUN berbeda dengan lainnya, bisnis multimedia ala Qualls menawarkan kreativitas yang tidak pernah henti. Selain kreativitas, Qualls mensyaratkan perubahan sebagai suatu hal yang pasti dalam bisnis.Dengan perubahan,setiap perusahaan akan memasuki tahap berikutnya.“Kita juga tidak perlu malu untuk ‘menemukan kembali’ bentuk bisnis yang selama ini kita kelola,” paparnya,dikutip dari Ypulse.com.

Bukan hanya itu, Qualls membentuk komunitas whateverlife.com agar perusahaannya bisa eksis.“Kita harus pintar mendengar pelanggan. Tidak ada bisnis yang egois,” lanjutnya. Ide awalnya dimulai pada saat Qualls berusia 14 tahun atau pada 2004. Saat itu dia secara tidak sengaja mampu membuat halaman situs yang sangat gemerlap dan beraroma anak muda.

Dengan modal USD8 yang didapatkan dari ibunya, dia membeli sebuah domain, kemudian mengembangkan pernikpernik dalam situsnya. Dia membangun pencitraan bahwa situs itu dikhususkan untuk seorang gadis, lengkap pita, kutipan, dan aksesori. Dia mampu melakukan hal itu karena di usia belasan tahun ia sangat lihai dengan permainan kode-kode HTML. Gadis kelahiran Juli 1990 itu menamakan situsnya dengan nama whateverlife.com.

Kelebihannya adalah situs itu menawarkan para gadis untuk mendesain halaman situs jejaring sosial mySpace mereka menjadi berbeda dan unik. Awalnya, dia memberikan tampilan situs itu kepada kawan-kawannya. Kemudian, situsnya pun berkembang pesat. Kian hari kian ramai pengunjung. Hanya bermodal ruang bawah tanah di rumah orang tuanya,yang disulap menjadi kantor dengan beberapa ibu rumah tangga dan teman-teman sekolahnya, gadis asal Michigan,Amerika Serikat,itu berhasil menggarap lebih 5.000 desain tampilan.

Bahkan situsnya mampu memoles lebih dari 60 juta halaman dalam sebulan. Situs whateverlife.com juga lebih banyak dikunjungi dibandingkan majalah remaja populer seperti Seventeen, Teen Vogue, dan CosmoGirl!. Demi mengembangkan bisnis dia memilih untuk tidak meneruskan pendidikan. Perjuangannya pun menunjukkan hasil. Qualls mampu meraih USD70.000 per bulan dan mampu membeli rumah di Detroit senilai USD250.000, dan kini dia tinggali bersama ibu, Linda La- Breque, dan adik perempuannya, Shelby.

Total jenderal dia telah menghasilkan pendapatan lebih dari USD4 juta dari bisnisnya.Di antara pendapatannya berasal dari iklan Adsense, Nabbr, dan CPM (Casale Media & Value Click). Karena keuntungan bisnis yang cukup menggiurkan, pada 2007 lalu MySpacepernah menawar situsnya senilai USD1,5 juta,tapi dia tolak. Kesuksesan bisnis Qualls sangat menarik karena dia bukan datang dari keluarga pebisnis.

Dia pun jarang sekali bergabung dengan para pengusaha atau membaca buku mengenai motivasi berbisnis. Apalagi koneksi dalam bisnis, Qualls sama sekali tidak memilikinya. ”Ayah saya seorang masinis dan ibu adalah pengumpul data bagi lembaga survei ACNielsen. Ibu saya pun masih belum paham mengenai apa yang saya lakukan,”paparnya.

Dalam pandangannya, untuk sukses berbisnis bukanlah hal sulit. Kepada semua pemuda di seluruh dunia Qualls menganjurkan untuk mengerjakan sesuatu yang disenangi, sehingga bisa menjadi ahli di bidangnya.Ini merupakan pengalaman pribadinya, mengawali bisnis dari hobi. Dia memang menyukai dunia internet sejak usia sembilan tahun.

Anehnya, dia tidak suka bermain game komputer, dia justru lebih suka belajar tentang dasar-dasar pembuatan situs internet.Ketika ibunya sering menyuruh Qualls berenang dan bermain di luar rumah dia malah melanjutkan bermain-main dengan situs internet.“Saya tidak menyukai tidak ada hari esok,” katanya. “Saya tahu, saya selalu meloncati 10.000 benda,”tambahnya seperti dikutip dari fastcompany.com. (andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/300833/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia