Ma Huateng, Mencontek Tidak Akan Membuat Perusahaan Makin Besar

Ma Huateng mampu mengembangkan Tencent sebagai perusahaan berbasis internet yang disegani di China. Hanya kurun waktu tiga tahun, Tencent telah mampu menjadi situs dengan jumlah anggota terbanyak di China.

Kini, Tencent pun mendapatkan pengakuan dunia. Itu semua berkat Ma sebagai penanggungjawab penuh atas perencanaan strategi dan pengembangan produk bagi Tencent.

Dalam menjalankan strategi bisnisnya, Ma juga mengembangkan filosofi gelombang pertumbuhan. Hal itu terutama diterapkannya dalam pasar periklanan online. Namun, dia mampu membuka pasar ketika bisnis internet belum berkembangan pada 1999. Dia pun berhasil membongkar mitos bahwa struktur bisnis internet yang tadinya dikenal rumit, menjadi suatu hal yang mudah.

Hal itu semua tidak bisa dilepaskan dari sentuhan bisnisnya dengan menggunakan konsep B2B (Business to Business). Hari demi hari, bisnisnya pun mampu bersaing dengan perusahaan multimedia. Prediksinya pun terbukti, bahwa dunia akan bergantung erat dengan teknologi informasi.

Hingga kini, Tencent memiliki beberapa cabang bisnis dan telah menyediakan ratusan pelayanan dan produk. Diakui semua pihak bahwa Tencent merupakan perusahaan yang unik. Memang, Tencent yang dibangun oleh Ma memiliki fondasi yang hampir dengan Google. Dengan demikian, Ma menjamin bahwa Tencent lebih stabil dan mampu memberikan keuntungan yang besar.

Ma mengakui bahwa bisnis online memang membutuhkan waktu untuk berkembangkan. Tencent pun harus berjuang selama 10 tahun untuk bisa eksis. Permasalahan lainnya adalah investasi di bisnis baru tersebut masih relatif kecil. Namun, semuanya harus didukung dengan keyakinan bahwa industri internet China akan makin berkembang, dan hal tersebut telah terbukti.

Ma juga mengeruk keuntungan besar dari bisnis permainan online. Sebanyak 27%Tencent berasal dari permainan online. Lebih dari 500.000 pemain online telah terdaftar. Dia juga memprediksi bisa jadi permainan online akan menjadi pendapatan utama perusahaannya. “Kita akan terus mengembangkan produk untuk bisa menarik pasar lebih banyak,” ujar Ma.

Ma juga mengungkapkan, tren kedepan cenderung bahwa permainan online akan mendapatkan pasar yang cukup bagus. Walaupun resiko bisnisnya cenderung lebih besar. “Bisnis online tidak hanya mengandalkan dari pendapatan iklan semata, karena banyak pemasang iklan tidak ingin memasang iklan pada waktu yang bersamaan,” ujarnya kepada China Business Feature.

Ma mengungkapkan, persaingan bisnis permainan online sangat tajam. “Setiap perusahaan saling membunuh satu sama lain,” ungkapnya. Pada akhir Desember mendatang, rencananya Tencent akan meluncurkan empat permainan online baru.

Pada awal Juni lalu, Ma juga meyakinkan investor di China untuk fokus terhadap bisnis masa depan yaitu teknologi. Situasi dan regulasi bisnis internet, menurut dia, semakin jelas. Buktinya, hingga akhir Maret lalu, perusahannya telah memiliki dana senilai USD877 juta yang dapat digunakan untuk akuisisi perusahaan-perusahaan lain.

“Kita tidak membagikan deviden terlalu banyak. Kita fokus kepada merger dan akuisisi,” papar Ma kepada Reuters. “Kita telah melakukan akuisisi dalam skala kecil, dan berinvestasi langsung kepada perusahaan tertentu dan kerjasama saling menguntungkan,” imbuhnya.

Dalam pengembangan investasi, Ma tetap akan fokus di China dan negara-negara Asia. Dipilihnya China, karena menurut Ma, jumlah pengguna internet di Negeri Tirai Bambu itu akan melonjak signifikan dalam kurun waktu tiga tahun mendatang hingga 500 juta. “Sangat bodoh jika kita tidak berinvestasi sekarang,” paparnya.

Ketika tampil ke publik, Ma memang selalu rendah hati. Dia jarang sekali mau diwawancarai oleh media. Meskipun terkesan tertutup, dia tergolong pria yang murah senyum. China Daily pun memuji Ma sebagai seorang pemimpin perusahaan yang kharismatik dan menakjubkan.

Sebagai pengusaha,Ma mengaku dirinya tidak mau untuk mengekor perusahaan-perusahaan besar. “Ketika kita masih berstatus perusahaan kecil, kita butuh untuk menngekor dengan para raksasa yang terus berkembang,” ujarnya. Namun demikian, dia mencatat bahwa perusahaan kecil tidak boleh mencontek produk perusahaan besar. “Mencontek produk lain, tidak akan membuat perusahaan anda besar,” ujarnya.

Bagaimana dengan kunci suksesnya? Ma mengungkapkan seorang pengusaha harus mampu membuat sebuah ide besar dengan balutan inovasi yang tepat dengan kondisi tempat bisnis. Memang, tidak ada sesuatu yang baru di dunia ini. Namun demikian, Ma mengatakan, ide-ide kreatif paling sering muncul dari perusahaan-perusahaan asing. “Tapi, jangan kembangkan ide-ide tersebut,” ujarnya.

Sebenarnya, Ma lahir pada 29 Oktober 1971 di Chaoyang, Guangdong, China. Dia merupakan pendiri Tencent Computer System Co., Ltd, dan the QQ online community. Dia mendapatkan gelar sarjana dari the Computer Science Department of Shenzhen University.

Dalam keseluruhan karirnya, dia tidak lepas dari dunia komputer. Pertama dia bergabung dengan Runxun Communications Development Co. Ltd. Pada 1993. Hingga kemudian, dia bergabung dengan Tencent Computer System Co., Ltd. In pada 1999. Berkat sentuhan Ma, dia mampu mengembangkan Tencent developed sebagai sebuah perusahaan multimedia berbasis komputer.

Hingga kini, dia pun masih menggelar penelitian dan pengembangan sistem internet di China Motion Telecom Development Limited, sebuah jasa penyedia jasa telekomunikasi di China.

(andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia