Iran: Proses Banding Saberi Adil dan Cepat

TEHERAN (SI) – Pengadilan Iran kemarin menjamin proses persidangan banding yang adil dan cepat bagi jurnalis berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat( AS)-Iran Roxana Saberi.

Dia telah divonis delapan tahun karena dituduh menjadi mata-mata AS. ”Aspek yang berbeda pada kasus ini adalah persidangan banding harus dilaksanakan dengan jujur, akurat, dan cepat,’ kata Kepala Hakim Ayatollah Mahmoud Hashemi Shahrudi.

Keputusan itu menindaklanjuti perintah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang mengatakan bahwa Roxana Saberi harus diberi pembelaan secara total saat dia mengajukan banding.Ahmadinejad memberi instruksi tertulis kepada kepala kejaksaan di Teheran untuk memastikan bahwa terpidana harus diberi hak-hak untuk membela diri atas dakwaan yang diterima.

Tampaknya pemimpin Iran tidak ingin kasus Saberi menjadi penghalang bagi upaya dialog dengan pemerintah baru Presiden AS Barack Obama.Apalagi ini merupakan kesempatan terbaik setelah kedua negara putus hubungan diplomatik selama 30 tahun.

”Tolong ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa proses pemeriksaan terkait dakwaan pada individu yang telah disebutkan di awal dilakukan dengan hati-hati, adil, dengan pengawasan penuh terhadap keadilan dan peraturan,” kata Ahmadinejad. Pengacara Saberi,Abdolsamad Khoramshahi, menyambut baik niat baik Pemerintah Iran.

Dia menilai keputusan itu sebagai langkah maju.”Niat baik itu akan membantu pengadilan memberikan perhatian penuh pada pembelaan Roxana,”paparnya. Vonis penjara delapan tahun terhadap jurnalis berusia 31 tahun itu keluar meski Presiden Barack Obama telah meminta Saberi dibebaskan.

Presiden Obama mendesak agar Saberi dibebaskan.Obama yakin Saberi tidak terlibat dalam kegiatan spionase.Khawatir terhadap keselamatan Saberi,Pemerintah AS berencana melobi Iran melalui pihak ketiga,yaitu Swiss. Obama menambahkan, pihaknya berupaya maksimal untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kasus Saberi itu.

”Dia merupakan warga negara Amerika dan saya percaya benar bahwa dia tak terlibat dalam kegiatan matamata,” papar Obama. Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran Hassan Ghashghavi membantah bahwa kasus Saberi itu menjadi batu sandungan dalam perundingan dengan Washington.

Alasannya, Iran juga berkepentingan dengan pembebasan para diplomat Iran yang ditahan pasukan AS di Irak. ”Kasus diplomat kita berbeda dengan kasus Saberi,” katanya. Menurut ayah Saberi,Reza,putrinya yang ditangkap Januari lalu menyangkal tuduhan terhadapnya dan berencana melancarkan aksi mogok makan.

Demikian kata ayah Saberi, Reza. Pengacara Saberi akan mengajukan banding, sedangkan ibu Saberi, Akiko, khawatir dengan kesehatan putrinya. ”Dia sangat kurus,” kata perempuan asal Jepang tersebut. Saberi sebenarnya telah tinggal di Iran selama enam tahun.Dia mulai ditahan pada Januari lalu saat sedang membeli minuman beralkohol. Perempuan kelahiran Amerika dan berdarah Jepang ini menjadi reporter di Iran untuk National Public Radio (NPR),BBC, dan Fox News. (AFP/Rtr/BBC/andika h m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/231571/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia