Flu Babi Mengganas

MEXICO CITY(SI) – Sampai kemarin,krisis flu babi terus memburuk dengan lebih dari 150 orang tewas di Meksiko dan sedikitnya 16 negara di dunia melaporkan adanya dugaan penderita. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan saat ini virus itu sudah terlalu menyebar untuk dicarikan strategi penanganannya.

Meksiko, episentrum wabah itu, mengatakan sampai saat ini 152 orang diyakini tewas akibat flu babi dengan lebih dari 1.600 orang menjadi suspect (terduga) penderita penyakit maut itu. Sementara 21 kematian telah dikonfirmasi akibat flu babi dari tes laboratorium. Jumlah kasus yang dikonfirmasikan di Amerika Serikat (AS) juga sudah berlipat ganda mencapai 44 kasus.

Adapun Inggris dan Spanyol mengatakan telah mendaftar pasien yang sakit akibat flu babi dan merupakan kasus pertama di Eropa. Kanada memiliki enam kasus. Sementara Israel dan Selandia Baru memberi konfirmasi atas kasus pertama flu babi di wilayahnya kemarin.

Korban-korban suspect flu babi saat ini terus di bawah pengawasan ketat dari Australia (70 kasus) sampai Swedia dan Swiss yang masingmasing punya lima kasus. Sementara negara-negara memperketat perbatasannya, WHO mengatakan, riset yang dilakukan sejak terjadinya wabah SARS (sindrom pernapasan akut) pada 2003 di Asia telah menunjukkan bahwa kontrol perbatasan sangat kecil digunakan untuk menghentikan penyebaran virus semacam itu.

”Kontrol perbatasan tidak berhasil. Screening tidak berjalan dengan baik,” ujar juru bicara WHO Gregory Hartl di Jenewa. ”Kalau ada orang yang terekspos atau terinfeksi, orang ini mungkin tidak menunjukkan gejalanya di bandara. Kita mempelajarinya sambil berjalan. SARS adalah pengalaman yang besar bagi kita semua,”imbuhnya.

Asisten Sekretaris Jenderal WHO Keiji Fukuda, kemarin, memperingatkan bahwa virus itu bisa jadi mustahil dibasmi. ”Saya rasa pada masa global travel di mana orang-orang berkeliling dengan pesawat dengan cepat,maka tidak akan ada wilayah yang tidak berisiko terkena persebaran virus ini,”paparnya.

Fukuda mengatakan, dalam pertemuan WHO kemarin, para ahli badan dunia itu menyimpulkan bahwa virus itu sudah terlalu menyebar ke mana-mana untuk bisa dicarikan strategi pengendalian yang realistis dan bahwa badan kesehatan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) itu tidak merekomendasikan penutupan perbatasan atau pelarangan bepergian.

Perdana Menteri Inggris Gordon Brown memerintahkan pertemuan komisi persiapan darurat tinggi pemerintah untuk membahas krisis flu babi.”Flu babi adalah masalah internasional saat ini. Ini telah melintasi dua benua,dan berurusan dengan kesepakatan internasional,” papar Brown.

Di Asia,Korea Selatan sedang menyelidiki satu suspect penderita flu babi,sedangkan setidaknya tiga orang telah dikonfirmasikan sebagai kasus pertama flu babi di Selandia Baru, tapi ada 10 yang diasumsikan telah terjangkit virus ini, demikian diungkapkan Menteri Kesehatan Tony Ryall.

Pejabat WHO di China mengatakan sedang menyelidiki beberapa orang yang mengalami gejala mencurigakan, tapi mengesampingkan adanya kemungkinan bahwa mereka dijangkiti virus itu. Jepang akan memperketat visa bagi warga negara Meksiko untuk sementara waktu sebagai bagian dari usaha menghentikan persebaran virus itu di negara tersebut.

Pemerintah setempat juga mem-booking 500 kamar hotel di dekat Bandara Narita untuk berjaga- jaga kalau ada pendatang yang terinfeksi harus dikarantina, demikian dilaporkan Jiji Press. Seorang pria Israel yang barubaru ini kembali dari Meksiko telah dikonfirmasi menderita flu babi dan menjadi kasus flu babi pertama di Timur Tengah.

Dmitry Lvov, Kepala Russian Academy of Sciences’ Institute of Virology, mengatakan, risiko berjangkitnya pandemi flu babi di seluruh dunia sangat tinggi dan dapat mencapai Rusia dalam waktu sepekan. ”Semuanya tergantung pada apakah negara yang baru saja kena wabah dapat mengontrol penyebarannya,” papar Lvov.

Sementara harian Los Angeles Times mengatakan,Organisasi Makanan dan Pertanian (FAO) mengumumkan akan mengirim tim ahli untuk menginspeksi peternakan babi di Meksiko. Pejabat Kepala Kesehatan Hewan FAO Joseph Domenech mengatakan, tim itu akan berusaha menentukan apakah virus jenis baru itu sedang menyebar di antara babi dan kemudian menular ke manusia.

Virus flu babi saat ini, H1N1, berisi elemen genetik dari flu babi Amerika Utara, flu burung Amerika Utara dan manusia dan varian flu babi yang biasanya terdapat di Asia dan Eropa. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Inggris, kondisi itu tidaklah bisa. Virus varian baru itu justru tidak menyerang babi dan tidak pernah ditemukan di tubuh babi. (AFP/Rtr/BBC/L A Times/ Times Online/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/233954/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia