AS Berlakukan Status Darurat di Beberapa Wilayah

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin memberlakukan keadaan darurat kesehatan masyarakat di beberapa negara bagian. Keputusan itu menyusul terungkapnya 20 kasus flu babi di AS.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano mengatakan, Departemen Layanan Masyarakat dan Kesehatan mengumumkan kondisi darurat kesehatan masyarakat di Amerika Serikat. Dia menuturkan, pengumuman kondisi darurat tersebut adalah prosedur operasi standar.

“Dengan status tersebut akan memungkinkan pemerintah menggunakan pemeriksaan dan pengobatan yang. Jika tidak, tak dapat kami manfaatkan, terutama pada anak yang masih sangat kecil, dan itu mengucurkan dana bagi diperolehnya anti-virus tambahan,” kata Napolitano.

Dia mengatakan, pemberlakuan keadaan darurat serupa dikeluarkan dalam menghadapi banjir dalam beberapa bulan belakangan di negara bagian North Dakota dan Minnesota, AS.

Selanjutnya, AS juga memberlakukan pemeriksaan ketat warga asing yang akan memasuki AS. Napolitano mengungkapkan, petugas pemerintah akan memeriksa wisatawan mengenai riwayat penyakit jika mereka memasuki negeri itu dari daerah yang dikonfirmasi memiliki kasus flu babi.

“Warga asing takkan dilarang memasuki Amerika Serikat, tapi mereka dapat dirujuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pelancong yang memperlihatkan gejala, jika dan kapan terserang, akan diisolasi sesuai peraturan,” kata Napolitano. “Mereka akan diberikan peralatan perlindungan pribadi dan kami akan terus menekankan cuci tangan secara menyeluruh,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit AS Richard Besser mengatakan, kasus flu babi akan semakin banyak ditemukan dan menimbulkan korban kematian di AS. “Dari apa yang kita mengerti di Meksiko, saya pikir rakyat akan siap jika kita melihat semakin banyak kasus flu babi di negara ini dan kemungkinan berakibat pada kematian,” Besser pada stasiun televisi ABC.

Sejauh ini, sebanyak 20 kasus flu babi telah dikonfirmasi di AS. Semua 20 kasus itu yang sejauh ini dikonfirmasi terjadi di lima negara bagian, diantaranya New York, Ohio, Kansas, Teksas dan Clifornia. “Dari 20 kasus tersebut, tidak ada yang mengalami kondisi kritis,” paparnya.

Besser memprediksi kasus flu babi yang lebih parah bisa terjadi di kalangan warga Amerika. Besser mengatakan keadaan berkembang cepat dan pemerintah menduga virus tersebut akan menyebar. Dia juga meyakinkan rakyat Amerika bahwa para petugas kesehatan akan melakukan tindakan guna memperkecil dampaknya.

Selain itu, pemerintah AS juga mendistribusikan 12 juta butir tamiflu atau yang dikenal obat flu. Hanya saja, belum jelas apakah obat tersebut mampu mencegah orang terjangkit flu burung. Lima negara bagian yang ditemukan kasus flu babi menjadi prioritas utama pembagian tamiflu.

Walikota New York Michael Bloomberg mengatakan, lebih dari ratusan siswa mengalami gejala-gejala influenza, seperti sakit kepala, bersin, dan batuk. “Kita telah mengujicoba sampel di laboratorium kesehatan untuk mendeteksi apakah ada kemungkinan flu babi,” katanya.

Terpisah dari Kanada, pemerintah setempat menyatakan enam kasus flu babi telah terdeteksi. Pemerintah pun memprediksi, kasus flu babi bakal semakin bertambah ke depannya. Empat kasus ditemukan di Provinsi Nova Scotia dan dua lainnya di provinsi British Columbia.

Menteri Kesehatan Kanada Leona Aglukkaq mengatakan, negaranya siap menangani wabah flu babi dan berjanji akan melakukan tindakan apa saja guna menjaga keselamatan masyarakat. “Setelah kasus pertama tersebut ditemukan, kasus lain mungkin akan muncul,” katanya. (AFP/Rtr/CNN/andika hm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia