Hillary Peringatkan Korut

TOKYO(SINDO) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton memperingatkan keras Korea Utara (Korut) atas rencana uji coba peluncuran rudal jarak jauh.

Dia juga mengatakan,negaranya mengamati Korut apakah telah mengakhiri bahasa dan aksi provokatifnya. Dalam kunjungannya di Jepang kemarin, Hillary berjanji bahwa Amerika akan menawarkan bantuan kepada Korut jika negara itu benar-benar menggagalkan program nuklirnya. Peringatan keras AS itu berkaitan dengan pengumuman Pemerintah Korut yang akan menggelar peluncuran rudal. Korut bersiap meluncurkan rudal jarak jauh yang merupakan bagian dari program ruang angkasa negara tersebut.

Delegasi AS,Korut,Korea Selatan, China, Rusia, dan Jepang akan melakukan pembicaraan keamanan di Moskow pada Sabtu (21/2) untuk menghidupkan kembali Perundingan Enam Negara. ”Korea Utara telah sepakat untuk menghentikan program nuklirnya. Kami mengharapkan mereka memenuhi kewajiban yang telah mereka setujui itu,”ujar Hillary. Mantan Ibu Negara AS itu mengungkapkan, semuanya kini tergantung pada sikap Korut sendiri.

Hillary mendukung penuh upaya Jepang melakukan normalisasi hubungannya dengan Korut.Namun, dia menyatakan,perlu diingat bahwa langkah itu berbarengan dengan penyelesaian kasus penculikan dan pemusnahan senjata nuklir sebagai persyaratan utamanya. Sebelumnya, pejabat Korut menyebutkan Pyongyang dalam proses persiapan untuk meluncurkan rudal Taepodong- 2. Para pejabat AS dan Korea Selatan sebelumnya juga mengungkapkan bahwa Korut sedang mempersiapkan uji coba Taepodong- 2 lainnya.

Rudal tersebut mampu menjangkau Alaska,AS. Hanya, rudal sejenis itu pernah gagal,setelah 40 detik ketika pertama kali diuji coba pada 2006. Pyongyang mengklaim peluncuranrokettersebutsebagai bagian dari program pengembangan antariksa.Namun,Korut menguji coba rudal-rudalnya dengan kedok peluncuran satelit.

Menurut para analis, komentar-komentar terakhir menunjukkan bahwa negara komunis garis keras itu menjelang melakukan uji coba lainnya yangmenarikperhatian. Hillary berada di Jepang dalam rangkaian lawatan Asia dan memulai kunjungan di negara itu dengan mengunjungi monumen Meji.Dia ikut serta dalam satu upacara di monumen yang didirikan untuk mengenang Kaisar Meiji yang modern.

Kemudian, Hillary menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Taro Aso.Dia juga menghadiri forum diskusi bersama mahasiswa di Universitas Tokyo. Istri mantan Presiden Bill Clinton itu menghadiri jamuan teh bersama istri Kaisar Jepang, Permaisuri Michiko. Dalam kunjungan di Jepang, Hillary menandatangani perjanjian untuk menarik 8.000 prajurit AS dari Pulau Okinawa di selatan Jepang.

Para prajurit Angkatan Laut Amerikaituakandipindahkan ke Guam,sebuah pulau di bagian barat Samudera Pasifik. ”Perjanjian ini mencerminkan komitmen Amerika untuk mengubah postur militer kami di Pasifik.Perjanjian ini juga menegaskan dasar persekutuan Amerika dengan Jepang, yaitu untuk membantu menjaga keamanan Jepang,”papar Hillary. Sementara Menteri Luar negeri Jepang Hirofumi Nakasone merespons baik perjanjian ini. ”Perjanjian Guam ini menunjukkan kuatnya persekutuan Jepang dengan Amerika,”katanya.

Bertemu Presiden SBY

Hari Ini, Hillary Clinton dijadwalkan memulai kunjungannya selama dua hari di Indonesia. Selama di Indonesia, Hillary hanya akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda.

Seusai pertemuan itu, Hillary akan kembali melanjutkan lawatannya ke Korea Selatan dan China, bertolak dari Indonesia pada Kamis (19/2). Wirajuda mengatakan agenda tersebut merupakan kesepakatan dari Departemen LuarNegeriIndonesiadan AS. Dengan demikian, kata Wirajuda,tidak akan ada pertemuan lain seperti dengan para tokoh lintas agama yang disebut-sebut menjadi salah satu agenda kunjungan Hillary ke Jakarta.

”Jadi itu (pertemuan dengan Presiden SBY) yang sudah disepakati,” paparnya seusai diterima Presiden SBY di Halim Perdanakusumah Jakarta kemarin. Setibanya di Jakarta, Hillary dan rombongan akan menuju Gedung Departemen Luar Negeri untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Wirajuda.

Selain itu, juga mengadakan pertemuan dengan negara anggota ASEAN di Sekretariat ASEAN. Keesokan harinya, Hillary akan diterima Presiden SBY di Kantor Kepresidenan. (BBC/AFP/Rtr/andika h m/rarasati syarief)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/214516/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia