Timothy Geithner, Modalnya Pengalaman dan Reputasi

Timothy Geithner akan menjadi menteri keuangan pertama yang tidak berlatar belakang pendidikan ekonomi.

TAPI dia memiliki nilai lebih soal pengalaman menangani krisis. Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Barack Obama memang menunjuk Geithner, 47, sebagai menteri keuangan dalam kabinetnya.

Jika disetujui Senat,Geithner akan bertanggung jawab mengatasi perlambatan ekonomi dan kegentingan kredit yang mengancam terciptanya resesi paling parah dalam lebih dari satu generasi. Sebagai pengganti Menteri Henry Paulson, Geither akan diberi tugas mengatasi krisis keuangan AS terbesar dalam tujuh dekade, termasuk penyelamatan American International Group Incorporation.

Tugas berat lain adalah menjadi pengawas paket dana talangan senilai USD700 miliar. Pria yang berusia sama dengan Obama itu juga tidak hanya menangani masalah di sektor jasa keuangan. Penyelesaian krisis industri automotif yang ikut terjerembab karena kesulitan likuiditas juga akan ditanganinya. Dia harus bertanggung jawab menyelamatkan General Motors (GM) dan Ford.

Geithner juga harus memuluskan program rencana pemulihan ekonomi dengan mencetak 2,5 juta lapangan kerja baru dalam tempo dua tahun mendatang.Target itu harus tercapai pada Januari 2011 dan meletakkan dasar bagi kebangkitan kembali ekonomi negara. Dia pun tidak akan mendapatkan banyak kesulitan karena posisi terakhirnya di The Federal Reserve Bank of New York. Apalagi, Geither telah memainkan peranan penting dalam tanggapan pemerintah terhadap krisis keuangan dan telah bekerja sama dengan Menteri Keuangan Henry Paulson dan Kepala Federal Reserve (The Fed) Ben Bernanke.

Geither memang masih tergolong muda dalam jajaran birokrasi AS, tapi dia memiliki pengalaman yang mapan dalam hal penanganan sistem keuangan. Ketika di The Fed New York, dia berpengalaman dalam penyelamatan krisis keuangan yang sangat dramatis. Geither berhasil menyelamatkan Bear Stearns & Co pada Maret lalu. Sebenarnya, sebelum terjadinya krisis keuangan pada pertengahan September lalu, Geithner telah memperingatkan Kongres AS.

Ketika itu, dia mengatakan sistem keuangan global akan menghadapi periode yang menentukan dan karena itu diperlukan perubahan serta perombakan. ”Keadaan kritis hari ini harus diakhiri dengan reformasi agar dampaknya tidak meluas,” katanya kepada AFP. Geithner mengusulkan reformasi substansial atas kebijakan, regulasi, dan pengawasan pasar yang diperketat. Dia mengatakan, kekuatan membangun sistem yang kuat membutuhkan waktu yang cukup lama.

Menurut dia, sistem reformasi itu juga membutuhkan waktu bekerja untuk menyelesaikan kebobrokan yang selama ini terjadi. ”Sistem keuangan kita memiliki banyak kekuatan dan kita harus menguji coba sistem itu agar kuat terhadap berbagai guncangan di masa depan,”tuturnya. Media AS melaporkan bahwa pengumuman Geithner sebagai menteri keuangan akan dilaksanakan pada Senin waktu setempat.Pengumuman itu akan dikemukakan bersama pengumuman Gubernur New Mexico Bill Richardson sebagai menteri perdagangan.

Sebelum pengumuman resmi itu, ketika media menyebut Geithner sebagai kandidat kuat menteri keuangan pada Jumat (21/11) lalu,pasar AS pun menyambutnya dengan hangat. Nilai saham yang ditutup akhir pekan ini di bursa Wall Street, New York, mencatat lonjakan cukup mengejutkan. Indeks industrial Dow Jones melonjak hampir 500 poin dan sejumlah indeks terkemuka lainnya meningkat lebih dari 5%.

Sebenarnya,Geithner memegang berbagai posisi di Departemen Keuangan di bawah tiga pemerintahan dan lima menteri sebelum pindah ke The Fed New York pada 2003. Dia bergabung dengan departemen keuangan pada 1988.Dia juga pernah menjabat sebagai deputi asisten menteri bidang keuangan internasional dan kebijakan keuangan pada 1995–1996.

Dia pernah bekerja pada bagian hubungan kerja sama internasional pada 1998 sampai 2001 bersama dengan Menteri Keuangan Robert Rubin dan Lawrence Summers pada masa pemerintahan mantan Presiden Bill Clinton. Summers yang ditunjuk Obama sebagai penasihat ekonomi Gedung Putih itu juga dikenal sebagai guru bagi Geithner. Baik Geithner maupun Summer, 53, akan berduet bersama mengoordinasi respons sejumlah lembaga terhadap persoalan ekonomi.

Geithner juga pernah menduduki beberapa posisi di International Monetary Fund dan Dewan Kerja sama Luar Negeri.Kemudian Geithner ditunjuk sebagai Presiden The Fed New York pada November 2003. Sebelum di birokrasi, Giethner memulai kariernya di Kissinger Associates, sebuah perusahaan konsultan yang didirikan mantan Menteri Luar Negeri Henry Kissinger selama tiga tahun.

Geithner lahir di Brooklyn, New York,pada 1961.Dia bergabung dengan sekolah menengah di Bangkok ketika ayahnya bekerja sebagai pakar Asia di The Ford Foundation. Dia juga pernah mengenyam masa kecil di Zambia, Zimbabwe, dan India ketika mengikuti ayahnya. Kemudian, dia mengambil jurusan kajian Asia di Dartmouth College.

Selanjutnya, dia meraih gelar master dari Universitas John Hopkins dalam program ekonomi internasional dan studi Asia Timur dengan kekhususan Jepang dan China. Anehnya, Geithner bukanlah lulusan murni jurusan ekonomi dan ditunjuk sebagai menteri keuangan. Dengan latar belakang pernah mengenyam pendidikan di Asia, sama seperti Obama, para pakar keuangan pun sepakat bahwa kebijakan Geithner akan lebih berbau Asia dibandingkan bagian negara lain di dunia ini. Dia juga sering ditunjuk sebagai negosiator AS dalam perundingan dengan China.

Pria kelahiran 18 Agustus 1961 itu berpengalaman mengatasi krisis yang melanda Asia pada periode 1997– 1998 dan dipercaya mampu mengatasi krisis yang melanda negara tersebut.Dia membantu penyelesaian krisis di Brasil, Meksiko, Indonesia, Korea Selatan,dan Thailand. (andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/189584/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia