Kebakaran Meluas, Ribuan Warga Dievakuasi

KORAN SINDO/ BOBBY

PARIS – Ribuan warga dipaksa mengungsi untuk meninggalkan rumah setelah kebakaran hutan terus meluas di Riviera, Prancis. Kebakaran hutan telah melanda wilayah wisata di Prancis tenggara tersebut sejak beberapa hari terakhir. 

Tragedi itu bertepatan dengan musim liburan di mana ribuan wisatawan memadati resor Saint-Tropez di Bormes-les-Mimosas yang menghadap Laut Mediterania. Kebakaran terjadi sejak Selasa sebelum pukul 11 siang. Sebanyak 540 petugas pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi untuk menangani kebakaran. 

Sebanyak 4.000 tentara dan polisi juga diperbantukan untuk membantu proses pemadaman. ”10.000 orang dievakuasi, termasuk 3.000 wisatawan yang berkemah di La Londe, La Lavandou dan Bormes-les-Mimosas,” ungkap petugas pemadam. Di antara wisatawan yang dievakuasi adalah wisatawan Inggris yang berkemah di Camp du Domaine campsite di Bormes-les-Mimosas. 

Menurut wisatawan asal Inggris Lisa Minot, sekitar 100 orang berkemah terpaksa melarikan diri karena kebakaran. Evakuasi dilaksanakan sejak kemarin dini hari. Mereka bergerak ke pantai yang dianggap aman. ”Kita melihat asap di belakang kemah dan kita diminta evakuasi ke arah pantai,” ujar Minot kepada BBC. ”Kita tak diperbolehkan untuk kembali ke tempat kemah,” ungkapnya. 

Dia menilai situasi semakin sulit karena tidak ada petugas yang memandu mereka dalam situasi darurat. Pesawat dan helikopter pemadam menggunakan air laut untuk memadamkan api. Namun, upaya pemadaman terkendala angin kencang yang membuat kebakaran semakin meluas. 

Pemerintah Prancis mengerahkan 19 pesawat pengebom air untuk memadamkan sekitar 4.000 hektar hutan yang terbakar sepanjang pesisir Laut Mediterania. ”Kita akan menambah enam pesawat lagi,” kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb. Kemudian, 12 petugas pemadam kebakaran dilaporkan terluka dan 15 petugas kepolisian mengalami gangguan pernafasan. 

Prancis sudah meminta Uni Eropa (UE) untuk membantu proses pemadaman. Dua pesawat pemadam dikirim Italia ke Prancis. Sementara negara anggota UE lainnya belum memberikan sinyal akan mengirimkan bantuan pesawat pengebom. Kepala petugas pemadam kebakaran lokal Philippe Gambe mengungkapkan, kebakaran di La Croix-Valmer di dekat Saint-Tropez, resor mewah yang kerap didatangi orang kaya dan terkenal, berhasil dipadamkan. 

”Kebakaran di kawasan La Croix-Valmer telah menghanguskan 400 hektare (ha) hutan pesisir dan rumah penduduk,” katanya Gambe mengungkapkan lebih dari 200 orang juga dievakuasi dari kawasan tersebut. Sementara itu, Deputi Wali Kota La Croix-Valmer Rene Carandante mendeskripsikan kebakaran menjadikan wilayahnya seperti terkepung. 

”Awalnya itu wilayah bencana. Tidak ada sesuatu yang tertinggal,” ucapnya, dilansir France 24 . Kebakaran itu juga berdampak buruk terhadap keseimbangan ekosistem. Aktivis lingkungan dan konservasi perairan lokal Francois Fouchier mengungkapkan bahwa kura-kura juga menjadi korban kebakaran. ”Kita sudah menemukan tempurung yang terbakar,” ujarnya. 

Dilansir radio France Info, Wali Kota Carros Charles Scibetta mengungkapkan banyak warga yang beruntung karena bisa mengungsi. Kemudian menurut Kepala Kantor Pemadam Kebakaran di Prancis tenggara Kolonel Gregory Allione, semua sumber daya telah dimobilisasi. 

Kebakaran Disengaja 

Pemerintah Prancis menyelidiki penyebab kebakaran hutan tersebut. Mereka menduga kalau kebakaran tersebut seperti disengaja oleh pihak tertentu. ”Kebakaran itu mungkin disebabkan oleh orang yang sengaja ingin membakar hutan,” ujar Wali Kota Bormes-les-Mimosas Francois Arizzi, dilansir Telegraph. Dia menilai investigasi akan bisa mengungkapkan detail hal tersebut. 

”Saya melihat ada niat jahat,” ucapnya. Khusus di Bormes-les-Mimosas, sebanyak 600 petugas pemadam kebakaran diterjunkan. Kebakaran di kawasan tersebut merupakan tragedi paling parah di Prancis saat ini. Akibat kebakaran tersebut, Bandara Toulon di Prancis barat ditutup untuk sementara. Sementara menurut Sheldon Cole, wisatawan yang sedang berlibur bersama keluarganya di Le Lavandou juga terjebak kebakaran. 

”Kita menyadari sekitar pukul 08.00 pagi. Ketika kita bangun, kita melihat banyak asap dan pesawat menjatuhkan bom air,” ungkapnya kepada Telegraph. Dia menambahkan, kebakaran semakin dekat dengan posisinya. ”Kita bisa mencium bau asap dan langit semakin gelap,” ujarnya. Namun, Cole tidak dievakuasi ke tempat yang aman. 

Dia dan keluarganya tetap tinggal di hotel. ”Saat sarapan, kita melihat banyak warga lokal dievakuasi ke hotel karena kebakaran. Banyak warga yang terlihat terkejut,” ucapnya. Cole mengaku khawatir karena angin kencang dan khawatir kebakaran akan semakin dekat dengan hotelnya. 

andika hendra m 
http://koran-sindo.com/page/news/2017-07-27/0/15/Kebakaran_Meluas_Ribuan_Warga_Dievakuasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford