Teori Pergeseran Penerjemahan Catford
Dalam proses pengalihan, seorang penerjemah mengalihkan naskah bahasa sumber ke dalam naskah bahasa sasaran dengan memperhatikan berbagai penyesuaian. Penyesuaian yang disampaikan oleh Nida & Taber (1969:105) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu penyesuaian struktur dan penyesuaian semantis. Menurut mereka, kedua bentuk penyesuaian ini mengakibatkan pergeseran. Penyesuaian struktur akan mengakibatkan pergeseran bentuk bahasa, sedangkan penyesuaian semantis akan mengakibatkan pergeseran makna.
Catford (1965:73) menyatakan bahwa pergeseran atau shifts as departures from formal correspondence in the process of going from the Source Language to the Target Language. Catford membagi pergeseran menjadi dua jenis, yaitu level shifts dan category shifts.
1. Level shifts are if a source language item at one linguistic level has a target language translation equivalent at a different level.
Dalam pergeseran ini, Catford menyatakan bahwa sebuah bahasa sumber yang berada pada tingkat linguistik tertentu memiliki bahasa terjemahan dengan sistem bahasa yang sepadan dalam tingkat linguistik yang berbeda (1965: 73). Umumnya pergeseran ini terjadi di sekitar perihal kosa kata (leksikal) dan tata bahasa (gramatikal).
Contoh : grammar to lexis
‘she is eating’ diterjemahkan menjadi ‘Dia sedang makan’
to be + v-ing (grammar) diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan leksikon ‘sedang’
2. Category shifts are departures from formal correspondence in translation that involve structure shifts, class shifts, units shifts (rank changes), intrasystem-shifts.
Pada pergeseran jenis ini kebebasan dalam menerjemahkan sangat diutamakan, karena dalam menerjemahkan banyak mengikuti aturan penulisan bahasa sasaran sehingga hasil penerjemahan tidak terlihat seperti bahasa terjemahan. Pergeseran kategori ini terbagi atas beberapa kelompok, yaitu:
a. Structure shifts (pergeseran struktur)
Dalam pengelompokan pergeseran kategori, pergeseran struktur inilah yang paling sering terjadi. Secara gramatika, pergeseran struktur dapat muncul pada berbagai tataran (kata, frase, klausa, atau kalimat), namun masih dalam tingkatan yang sama. Sebagai contoh, sebuah kalimat dalam bahasa sumber diterjemahkan masih dalam tingkatan kalimat juga, walaupun secara gramatika kalimat dalam bahasa sasaran berbeda.
Contoh : Pasif menjadi aktif
Your message has been sent
Kami telah mengirim pesan anda
b. Class shifts (pergeseran kelas kata)
Pergeseran kelas kata ini terjadi ketika kelas kata dalam bahasa sumber berbeda dengan kelas kata dalam bahasa sasaran.
Contoh : Preposisi menjadi konjungsi
After that, I walked her home
Setelah kami berbelanja, aku mengantarnya pulang
c. Unit shifts : departure form formal correspondence in which the translation equivalent of a unit at one rank in the Source Language is a unit at a different rank in the Target Language.
Pergeseran ini hampir sama dengan pergeseran struktur (structure-shift), tetapi pada pergeseran tataran ini, tingkatan antara bahasa sumber dan bahasa sasarannya berbeda. Misalnya, dua buah kata dalam bahasa sumber dapat menjadi sebuah kata saja dalam bahasa sasaran.
Contoh : Frase menjadi kata
His father is very nice
Ayahnya sangat baik
d. Intra-system-shifts : “departure from formal correspondence in which (a term operating in) one system in the Source Language has its translation equivalent (a term operating in) a different non correponding-system in the Target Language, the shifts occurs internally, within a system”.
Sesuai dengan namanya, pergeseran ini terjadi pada kasus-kasus yang melibatkan sistem internal pembentukan bahasa dalam terjemahan. Contohnya seperti pembentukan kata tunggal dan kata jamak. Tiap bahasa memiliki bentuk tunggal dan jamak yang berbeda. Hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut, sehingga dalam penerjemahan bentuk tunggal sebuah bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dapat terjadi pergeseran bentuk.
Contoh : Plural menjadi singular
People often think negative about him
Orang sering berpikir negatif tentang dia
sumber: http://ekadeau-skripsi.blogspot.com/2009/12/chapter-ii.html
Catford (1965:73) menyatakan bahwa pergeseran atau shifts as departures from formal correspondence in the process of going from the Source Language to the Target Language. Catford membagi pergeseran menjadi dua jenis, yaitu level shifts dan category shifts.
1. Level shifts are if a source language item at one linguistic level has a target language translation equivalent at a different level.
Dalam pergeseran ini, Catford menyatakan bahwa sebuah bahasa sumber yang berada pada tingkat linguistik tertentu memiliki bahasa terjemahan dengan sistem bahasa yang sepadan dalam tingkat linguistik yang berbeda (1965: 73). Umumnya pergeseran ini terjadi di sekitar perihal kosa kata (leksikal) dan tata bahasa (gramatikal).
Contoh : grammar to lexis
‘she is eating’ diterjemahkan menjadi ‘Dia sedang makan’
to be + v-ing (grammar) diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan leksikon ‘sedang’
2. Category shifts are departures from formal correspondence in translation that involve structure shifts, class shifts, units shifts (rank changes), intrasystem-shifts.
Pada pergeseran jenis ini kebebasan dalam menerjemahkan sangat diutamakan, karena dalam menerjemahkan banyak mengikuti aturan penulisan bahasa sasaran sehingga hasil penerjemahan tidak terlihat seperti bahasa terjemahan. Pergeseran kategori ini terbagi atas beberapa kelompok, yaitu:
a. Structure shifts (pergeseran struktur)
Dalam pengelompokan pergeseran kategori, pergeseran struktur inilah yang paling sering terjadi. Secara gramatika, pergeseran struktur dapat muncul pada berbagai tataran (kata, frase, klausa, atau kalimat), namun masih dalam tingkatan yang sama. Sebagai contoh, sebuah kalimat dalam bahasa sumber diterjemahkan masih dalam tingkatan kalimat juga, walaupun secara gramatika kalimat dalam bahasa sasaran berbeda.
Contoh : Pasif menjadi aktif
Your message has been sent
Kami telah mengirim pesan anda
b. Class shifts (pergeseran kelas kata)
Pergeseran kelas kata ini terjadi ketika kelas kata dalam bahasa sumber berbeda dengan kelas kata dalam bahasa sasaran.
Contoh : Preposisi menjadi konjungsi
After that, I walked her home
Setelah kami berbelanja, aku mengantarnya pulang
c. Unit shifts : departure form formal correspondence in which the translation equivalent of a unit at one rank in the Source Language is a unit at a different rank in the Target Language.
Pergeseran ini hampir sama dengan pergeseran struktur (structure-shift), tetapi pada pergeseran tataran ini, tingkatan antara bahasa sumber dan bahasa sasarannya berbeda. Misalnya, dua buah kata dalam bahasa sumber dapat menjadi sebuah kata saja dalam bahasa sasaran.
Contoh : Frase menjadi kata
His father is very nice
Ayahnya sangat baik
d. Intra-system-shifts : “departure from formal correspondence in which (a term operating in) one system in the Source Language has its translation equivalent (a term operating in) a different non correponding-system in the Target Language, the shifts occurs internally, within a system”.
Sesuai dengan namanya, pergeseran ini terjadi pada kasus-kasus yang melibatkan sistem internal pembentukan bahasa dalam terjemahan. Contohnya seperti pembentukan kata tunggal dan kata jamak. Tiap bahasa memiliki bentuk tunggal dan jamak yang berbeda. Hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut, sehingga dalam penerjemahan bentuk tunggal sebuah bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dapat terjadi pergeseran bentuk.
Contoh : Plural menjadi singular
People often think negative about him
Orang sering berpikir negatif tentang dia
sumber: http://ekadeau-skripsi.blogspot.com/2009/12/chapter-ii.html
Komentar