Sekolah Diliburkan, Aktivitas Warga Terganggu
Sekolah di ibu kota India diliburkan selama tiga hari menyusul timbulnya
asap akibat polusi udara yang mengganggu kenyamanan warga New Delhi
tersebut.
Itu menjadi bencana polusi udara terburuk dalam beberapa tahun terakhir. ”Langkah darurat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini bersama-sama,” kata Menteri Besar Negara Bagian New Delhi Arvind Kejriwal seperti dilansir AFP .
”Seluruh proyek pembangunan dan penghancuran gedung di New Delhi akan dilarang selama lima hari ke depan. Seluruh sekolah juga akan ditutup selama tiga hari mendatang,” paparnya. Sabtu lalu (5/11) sebanyak 1.800 sekolah telah ditutup karena terganggu dengan asap. Asap tebal yang menutup Kota New Delhi selama beberapa hari mengganggu aktivitas warga.
Stasiun televisi India NDTV mengutip pejabat Badan Meteorologi India bahwa jarak pandang di New Delhi hanya 200 meter. ”Itu disebabkan asap dan kabut tebal,” kata pejabat yang tak disebutkan namanya. Bukan hanya pemerintahan negara bagian, pemerintah pusat juga bekerja keras untuk menyelesaikan permasalahan krisis.
Kejriwal yang memimpin rapat darurat di kabinet negara bagian meminta warga untuk tetap beraktivitas di dalam rumah dan bekerja dari rumah. Berbagai langkah lain juga telah ditempuh pemerintah seperti menyiram jalanan yang berdebu dan menutup pembangkit listrik. Dia juga meminta para petani di negara bagian tetangga agar tidak membakar sisa panen yang bisa mengakibatkan asap tebal.
Sebagian besar negara bagian tetangga New Delhi sangat tergantung dengan pertanian. ”Hasil pembakaran sisa panen akan berdampak beberapa hari,” katanya. Menteri Lingkungan India Anil Madhav Dave akan mendiskusikan isu pembakaran sisa panen dengan beberapa menteri besar negara bagian pada pekan ini.
Solusi itu berupa pendekatan untuk menyadarkan petani agar tidak membakar sisa panen dengan memberikan insentif. Sementara itu, sekitar 300 orang, termasuk orang tua bersama dengan anak-anak mereka, berkumpul di Jantar Matar, New Delhi, untuk berdemonstrasi memprotes polusi kemarin. Mereka menuntut pemerintah New Delhi bergerak cepat untuk mengakhiri asap yang mengganggu pernapasan.
Mereka juga membawa spanduk yang menuntut pemerintah pusat turun tangan membantu pemerintah negara bagian. Kualitas udara New Delhi telah memburuk selama beberapa tahun terakhir. Itu sebagai hasil urbanisasi yang sangat cepat akibat banyaknya pabrik menggunakan mesin diesel, pembangkit listrik tenaga batu bara, dan emisi industri. Hal ini juga ditambah dengan asap atmosfer dan polusi dari kebakaran terbuka seperti saat memasak dengan kayu.
ANDIKA HENDRA M
http://koran-sindo.com/news.php?r=0&n=28&date=2016-11-07
Itu menjadi bencana polusi udara terburuk dalam beberapa tahun terakhir. ”Langkah darurat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini bersama-sama,” kata Menteri Besar Negara Bagian New Delhi Arvind Kejriwal seperti dilansir AFP .
”Seluruh proyek pembangunan dan penghancuran gedung di New Delhi akan dilarang selama lima hari ke depan. Seluruh sekolah juga akan ditutup selama tiga hari mendatang,” paparnya. Sabtu lalu (5/11) sebanyak 1.800 sekolah telah ditutup karena terganggu dengan asap. Asap tebal yang menutup Kota New Delhi selama beberapa hari mengganggu aktivitas warga.
Stasiun televisi India NDTV mengutip pejabat Badan Meteorologi India bahwa jarak pandang di New Delhi hanya 200 meter. ”Itu disebabkan asap dan kabut tebal,” kata pejabat yang tak disebutkan namanya. Bukan hanya pemerintahan negara bagian, pemerintah pusat juga bekerja keras untuk menyelesaikan permasalahan krisis.
Kejriwal yang memimpin rapat darurat di kabinet negara bagian meminta warga untuk tetap beraktivitas di dalam rumah dan bekerja dari rumah. Berbagai langkah lain juga telah ditempuh pemerintah seperti menyiram jalanan yang berdebu dan menutup pembangkit listrik. Dia juga meminta para petani di negara bagian tetangga agar tidak membakar sisa panen yang bisa mengakibatkan asap tebal.
Sebagian besar negara bagian tetangga New Delhi sangat tergantung dengan pertanian. ”Hasil pembakaran sisa panen akan berdampak beberapa hari,” katanya. Menteri Lingkungan India Anil Madhav Dave akan mendiskusikan isu pembakaran sisa panen dengan beberapa menteri besar negara bagian pada pekan ini.
Solusi itu berupa pendekatan untuk menyadarkan petani agar tidak membakar sisa panen dengan memberikan insentif. Sementara itu, sekitar 300 orang, termasuk orang tua bersama dengan anak-anak mereka, berkumpul di Jantar Matar, New Delhi, untuk berdemonstrasi memprotes polusi kemarin. Mereka menuntut pemerintah New Delhi bergerak cepat untuk mengakhiri asap yang mengganggu pernapasan.
Mereka juga membawa spanduk yang menuntut pemerintah pusat turun tangan membantu pemerintah negara bagian. Kualitas udara New Delhi telah memburuk selama beberapa tahun terakhir. Itu sebagai hasil urbanisasi yang sangat cepat akibat banyaknya pabrik menggunakan mesin diesel, pembangkit listrik tenaga batu bara, dan emisi industri. Hal ini juga ditambah dengan asap atmosfer dan polusi dari kebakaran terbuka seperti saat memasak dengan kayu.
ANDIKA HENDRA M
http://koran-sindo.com/news.php?r=0&n=28&date=2016-11-07
Komentar