Pangeran Charles Pamerkan Alquran Tertua di Dunia
DUBAI – Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris akan menampilkan replika
digital fragmen Alquran kuno yang ditemukan Universitas Birmingham saat
berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA).
Salinan manuskrip itu akan menjadi ikatan budaya antara Inggris dan negara Teluk itu. Fragmen orisinal Alquran yang diduga tertua di dunia itu kini masih disimpan di Universitas Birmingham. Manuskrip itu berusia 1.370 tahun dan dianggap sebagai penemuan bersejarah.
Universitas Birmingham memiliki itu sejak 1920-an, setelah diteliti ternyata usianya melebihi perkiraan banyak orang. Hingga diteliti Universitas Oxford, ternyata fragmen tersebut salah satu dari naskah awal Alquran yang ”terselamatkan” dan merupakan salah satu yang tertua. Fragmen ayat-ayat Alquran itu ditulis di atas kulit domba atau kambing, saat ini dipamerkan di Birmingham.
”Untuk pertama kali replika digital manuskrip tersebut dibawa ke luar dari Inggris dan ditampilkan di sebuah acara di UEA (saat Pangeran Charles berkunjung),” demikian laporan BBC.”Itujugaakanmenjadibagian dari kolaborasi mempromosikan hubungan budaya dan ekonomi antara Inggris dan UEA di area seperti seni, pendidikan, olahragadaniptekselama setahun,” lanjut laporan tersebut.
Manuskrip Alquran yang berada di Universitas Birmingham ini diperoleh Alphonse Minganadari Assyria(wilayahIrak) saat berpetualang ke Timur Tengah atas dukungan biaya dari keluarga Cadbury di Inggris. Wakil Rektor Universitas Birmingham David Eastwood mengungkapkan manuskrip Alquran tersebut memiliki dampak yang sangat penting bagi warisan Islam dan studi akademis Islam.
Dia menduga adanya ”harta karun terpendam” lainnya di koleksi Mingana di universitasnya. Pasalnya koleksi manuskrip kuno terbesar terdapat di sana. Kemudian Direktur Yayasan Mohammed bin Rashid al- Maktoum, Jamal bin Huwaireb, meyakini fragmen yang ditemukan di Birmingham adalah bagian dari Quran yang ditulis ulang oleh Abu Bakar, sahabat Nabi Muhammad yang menjadi khalifah pada 632 hingga 634 M.
”Saya sendiri yang memeriksa naskah kuno ini,” kata pengelola yayasan yang didirikan penguasa UEA. Jamal mengungkapkan naskah Alquran ini ditulis dengan rapi di atas bahan spesial dan diproduksi untuk seseorang yang penting seperti khalifah. ”Yang paling penting di sini adalah kata-kata yang tertulis di dokumen kuno ini sama persis dengan kata-kata yang dibaca kaum muslim di Alquran saat ini,” tutur Jamal.
andhika m
http://koran-sindo.com/news.php?r=0&n=15&date=2016-11-08
Salinan manuskrip itu akan menjadi ikatan budaya antara Inggris dan negara Teluk itu. Fragmen orisinal Alquran yang diduga tertua di dunia itu kini masih disimpan di Universitas Birmingham. Manuskrip itu berusia 1.370 tahun dan dianggap sebagai penemuan bersejarah.
Universitas Birmingham memiliki itu sejak 1920-an, setelah diteliti ternyata usianya melebihi perkiraan banyak orang. Hingga diteliti Universitas Oxford, ternyata fragmen tersebut salah satu dari naskah awal Alquran yang ”terselamatkan” dan merupakan salah satu yang tertua. Fragmen ayat-ayat Alquran itu ditulis di atas kulit domba atau kambing, saat ini dipamerkan di Birmingham.
”Untuk pertama kali replika digital manuskrip tersebut dibawa ke luar dari Inggris dan ditampilkan di sebuah acara di UEA (saat Pangeran Charles berkunjung),” demikian laporan BBC.”Itujugaakanmenjadibagian dari kolaborasi mempromosikan hubungan budaya dan ekonomi antara Inggris dan UEA di area seperti seni, pendidikan, olahragadaniptekselama setahun,” lanjut laporan tersebut.
Manuskrip Alquran yang berada di Universitas Birmingham ini diperoleh Alphonse Minganadari Assyria(wilayahIrak) saat berpetualang ke Timur Tengah atas dukungan biaya dari keluarga Cadbury di Inggris. Wakil Rektor Universitas Birmingham David Eastwood mengungkapkan manuskrip Alquran tersebut memiliki dampak yang sangat penting bagi warisan Islam dan studi akademis Islam.
Dia menduga adanya ”harta karun terpendam” lainnya di koleksi Mingana di universitasnya. Pasalnya koleksi manuskrip kuno terbesar terdapat di sana. Kemudian Direktur Yayasan Mohammed bin Rashid al- Maktoum, Jamal bin Huwaireb, meyakini fragmen yang ditemukan di Birmingham adalah bagian dari Quran yang ditulis ulang oleh Abu Bakar, sahabat Nabi Muhammad yang menjadi khalifah pada 632 hingga 634 M.
”Saya sendiri yang memeriksa naskah kuno ini,” kata pengelola yayasan yang didirikan penguasa UEA. Jamal mengungkapkan naskah Alquran ini ditulis dengan rapi di atas bahan spesial dan diproduksi untuk seseorang yang penting seperti khalifah. ”Yang paling penting di sini adalah kata-kata yang tertulis di dokumen kuno ini sama persis dengan kata-kata yang dibaca kaum muslim di Alquran saat ini,” tutur Jamal.
andhika m
http://koran-sindo.com/news.php?r=0&n=15&date=2016-11-08
Komentar