Pernah ditembak 26 Kali, Kini Memilih Jadi Pengacara HAM
Kisah hidup Latif Yahia yang pernah menjadi body doubleUday Hussein
telah difilmkan dengan judul The Devil’s Double yang dirilis pada 2011
silam.
Film autobiografi tentang Yahia justru lebih fokus mengisahkan tentang sosok Uday, putra pertama Saddam Hussein, sebagai seorang yang kontroversial dengan berbagai tindak tanduk yang melanggar aturan sosial dan moral. Film itu menunjukkan sosok Uday yang diklaim lebih sadis dibandingkan ayahnya yang dituduh melakukan pembunuhan massal. The DevilThe Devils Double itu mampu merepresentasikan bagaimana bahayanya kehidupan seorang pemeran pengganti.
Berani mempertaruhkan nyawa demi orang lain dan bisa hidup bergelimang harta menjadi risiko dan keuntungan menjadi body double. ”Saya pernah ditembak karena mereka berpikir saya adalah Uday. Banyak orang di Irak yang membencinya. Tentara Irak juga ingin membunuhnya. Siapa pun yang memiliki istri dan adik perempuan yang diperkosa Uday pasti ingin membalas dendam,” kata Yahia dilansir The Sun. Kini Yahia memilih menjadi penulis dan pengacara hak asasi manusia (HAM).
Yahia tidak pernah menyangka dalam hidupnya akan menjadi body double bagi Uday. Awal pertemuan dengan Uday terjadi di sekolah elite Baghdad College for Boys. Mereka merupakan teman sekelas. Karena tidak menyukai Uday, Yahia pernah mengganti jurusan kuliahnya dari teknik ke hukum untuk menghindari anak diktator itu. Sayangnya, saat wajib militer harus dijalani Yahia saat Perang Iran-Irak, dia dipanggil ke istana pada September 1987. Dia menjalani hal itu karena terpaksa.
”Saat menolak tawaran itu, saya langsung dijebloskan ke penjara. Setelah sepekan, adik perempuan saya diancam diperkosa jika saya tidak mau menjadi body double,” tutur Yahia. Demi adik perempuannya, Yahia pun menuruti keinginan Uday agar menjadi body doublenya. Untuk menjadi body double, Yahia harus menjalani serangkaian operasi plastik. Selama 1987-1991 menjadi pemeran pengganti Uday, Yahia tinggal di istana. Dia memiliki baju berkualitas. Menikmati segala makanan enak, tetapi dia tidak bisa keluar dengan mudah dan tidak memiliki kehidupan. Saat menjadi body double, Yahia juga pernah ditembak 26 kali. Bekas luka tembakan itu masih berbekas hingga saat ini.
”Saya memiliki 16 jahitan di perut,” ungkapnya. Dia mengklaim berhasil selama dalam 12 kali upaya percobaan pembunuhan. Sejak November 1991, kehidupan Yahia berubah selamanya saat invasi Amerika Serikat untuk menumbangkan Saddam Hussein. Dia melarikan diri ke Mosul dan kemudian keluarganya menyelundupkannya ke Turki. Dari sana, Yahia ditolong agen CIA dengan memberikan paspor PBB dan berhasil mendapatkan suaka di Austria. Meskipun memiliki rasa dendam, Yahia tidak merayakan kematian Uday saat ditembak pasukan aliansi pada 2003 saat Perang Teluk kedua.
”Saya justru marah ketika saya mendengar dia (Uday) tewas. Saya ingin melihat Uday di pengadilan. Saya ingin dia dihukum,” ujarnya. Sayangnya klaim Yahia justru diragukan Haytham Ajmaya, warga asal Irak yang melarikan diri dari Baghdad pada 1998 ke Inggris.
”Yahia memang mirip dengan Uday, tetapi Yahia tidak pernah menjadi body double,” kata Ajmaya kepada The Independent. Dia justru menuding bahwa cerita yang dibuat Yahia hanya sampah.
Andika Hendra M
Film autobiografi tentang Yahia justru lebih fokus mengisahkan tentang sosok Uday, putra pertama Saddam Hussein, sebagai seorang yang kontroversial dengan berbagai tindak tanduk yang melanggar aturan sosial dan moral. Film itu menunjukkan sosok Uday yang diklaim lebih sadis dibandingkan ayahnya yang dituduh melakukan pembunuhan massal. The DevilThe Devils Double itu mampu merepresentasikan bagaimana bahayanya kehidupan seorang pemeran pengganti.
Berani mempertaruhkan nyawa demi orang lain dan bisa hidup bergelimang harta menjadi risiko dan keuntungan menjadi body double. ”Saya pernah ditembak karena mereka berpikir saya adalah Uday. Banyak orang di Irak yang membencinya. Tentara Irak juga ingin membunuhnya. Siapa pun yang memiliki istri dan adik perempuan yang diperkosa Uday pasti ingin membalas dendam,” kata Yahia dilansir The Sun. Kini Yahia memilih menjadi penulis dan pengacara hak asasi manusia (HAM).
Yahia tidak pernah menyangka dalam hidupnya akan menjadi body double bagi Uday. Awal pertemuan dengan Uday terjadi di sekolah elite Baghdad College for Boys. Mereka merupakan teman sekelas. Karena tidak menyukai Uday, Yahia pernah mengganti jurusan kuliahnya dari teknik ke hukum untuk menghindari anak diktator itu. Sayangnya, saat wajib militer harus dijalani Yahia saat Perang Iran-Irak, dia dipanggil ke istana pada September 1987. Dia menjalani hal itu karena terpaksa.
”Saat menolak tawaran itu, saya langsung dijebloskan ke penjara. Setelah sepekan, adik perempuan saya diancam diperkosa jika saya tidak mau menjadi body double,” tutur Yahia. Demi adik perempuannya, Yahia pun menuruti keinginan Uday agar menjadi body doublenya. Untuk menjadi body double, Yahia harus menjalani serangkaian operasi plastik. Selama 1987-1991 menjadi pemeran pengganti Uday, Yahia tinggal di istana. Dia memiliki baju berkualitas. Menikmati segala makanan enak, tetapi dia tidak bisa keluar dengan mudah dan tidak memiliki kehidupan. Saat menjadi body double, Yahia juga pernah ditembak 26 kali. Bekas luka tembakan itu masih berbekas hingga saat ini.
”Saya memiliki 16 jahitan di perut,” ungkapnya. Dia mengklaim berhasil selama dalam 12 kali upaya percobaan pembunuhan. Sejak November 1991, kehidupan Yahia berubah selamanya saat invasi Amerika Serikat untuk menumbangkan Saddam Hussein. Dia melarikan diri ke Mosul dan kemudian keluarganya menyelundupkannya ke Turki. Dari sana, Yahia ditolong agen CIA dengan memberikan paspor PBB dan berhasil mendapatkan suaka di Austria. Meskipun memiliki rasa dendam, Yahia tidak merayakan kematian Uday saat ditembak pasukan aliansi pada 2003 saat Perang Teluk kedua.
”Saya justru marah ketika saya mendengar dia (Uday) tewas. Saya ingin melihat Uday di pengadilan. Saya ingin dia dihukum,” ujarnya. Sayangnya klaim Yahia justru diragukan Haytham Ajmaya, warga asal Irak yang melarikan diri dari Baghdad pada 1998 ke Inggris.
”Yahia memang mirip dengan Uday, tetapi Yahia tidak pernah menjadi body double,” kata Ajmaya kepada The Independent. Dia justru menuding bahwa cerita yang dibuat Yahia hanya sampah.
Andika Hendra M
Komentar