Tragedi Kapal Feri Sewol - Sekolah Danwon Mulai Kembali Beraktivitas
JINDO – Sekolah menengah Danwon kemarin kembali aktivitasnya setelah satu pekan lebih kecelakaan feri Sewol. Sebagian besar korban tewas dalam tragedi itu adalah pelajar Danwon. Feri yang tenggelam pekan laluitumengakibatkan171orang tewas.
Jenazah ratusan penumpang lainnya masih belum ditemukan. Sebanyak 174 dari 476 penumpang berhasil menyelamatkandiri. Dari 174itu, 75diantaranya adalah siswa sekolah tersebut. Sedikitnya 325 siswa sekolah itu turut berlayar dengan feri nahas tersebut. Kelas senior di Sekolah Danwon di Ansan, sebelah selatan Seoul, kemarin mulai menjalankan aktivitas belajar-mengajar. Suasana masih diwarnai duka karena sekitar 250 siswa meninggal dan hilang akibat tragedi itu. Sebagian kelas masih kosong karena sebagian siswa masih berduka.
Kelas junior akan kembali beraktivitas pada Senin (28/4) depan. Seperti dikutip AFP, pejabat dinas pendidikan provinsi menuturkan belum ada kepastian apakah siswa kelas XI yang selamat dalam tragedi Sewol akan melanjutkan studi atau tidak. Apalagi, sebagian besar siswa yang selamat masih dirawat di rumah sakit dan belum jelas kapan mereka akan kembali ke sekolah. “Jika melihat kalian lagi, saya akan mengatakan betapa saya mencintai kalian, karena saya belum mengatakan itu kepada kalian,” demikian pesan yang tertulis di dalam kelas.
Duka bukan hanya milik siswa Sekolah Menengah Danwon. Hampir semua sekolah di Korsel mengucapkan duka dan memberikan penghormatan. Sebanyak 12.000 orang telah mengunjungi sekolah itu untuk menyampaikan duka. Sementara itu, penyidik Korsel juga menggeledah kantor pengawas keselamatan pelayaran Asosiasi Perkapalan Korea dan Korea Register of Shipping. Itu sebagai langkah lanjut dalam penyidikan terhadap tenggelamnya Sewol.
“Tujuannya untuk menginvestigasi aktivitas ilegal dan kesalahan tugas serta korupsi dalam industri perkapalan,” ujar Song In-taek, deputi kepala penyidik dari Badan Penuntutan Distrik Incheon. Penggeledahan dilakukan pada Rabu (23/4) bersamaan dengan penggeledahan di rumah Yoo Byung-un, pemilik Chonghaejin Marine Co Ltd, perusahaan yang mengoperasikan Sewol. Teknisi senior Sewol kemarin mengungkapkan tidak ada kerusakan teknis dalam mesin kapal saat kapal tenggelam. “Saya tidak melihat ada tanda-tanda apa pun. Tidak ada masalah apa pun,” ujar teknisi pertama yang tidak menyebutkan namanya. andika hendra m
http://www.koran-sindo.com/node/384531
Komentar