Pencarian Pesawat MH370 - Biaya Operasi Lebihi Rp2,85 Triliun
KUALA LUMPUR – Biaya pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) nomor penerbangan MH370 di Samudra Hindia diperkirakan akan semakin mahal jika diserahkan ke kontraktor swasta.
Selama ini, pencarian MH370 mengandalkan kapal dan pesawat militer. Namun, sampai saat ini pencarian itu belum membuahkan hasil. ”Ketika kami melihat pecahan pesawat pada kedalaman 4,5 km, hanya militer yang memiliki kemampuan melakukan hal itu. Ketika kami menyerahkan kepada kontraktor, biayanya akan membengkak,” papar Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein dikutip AFP.
Pencarian pesawat MAS di Samudra Hindia itu memiliki banyak kendala, di samping kedalaman laut dan cuaca yang tidak bersahabat. Selain itu, sinyal kotak hitam pesawat yang sudah mati mempersulit tim pencari mendeteksi lokasi pasti jatuhnya pesawat. Bluefin-21 merupakan kapal selam andalan yang digu-nakan untuk membantu mencari pesawat itu. Kemarin pagi kapal selam tanpa awak itu berhasil melakukan misi pemetaan secara penuh untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, operasi Bluefin- 21 selalu terkendala teknis. Menteri Pertahanan Australia David Johnston mengungkapkan jika pencarian bawah laut berakhir, maka proses itu akan dilanjutkan oleh perusahaan swasta. Estimasi biayanya bisa mencapai lebih dari USD250 juta (Rp2,85 triliun). ”Jika kami tidak sukses mendeteksi kepingan pesawat, mungkin kontraktor sipil yang akan berupaya mengambil kepingan pesawat,” tutur dia kepada Wall Street Journal.
Siapa yang akan menanggung biaya itu? Johnston mengungkapkan, pembayaran itu akan dinegosiasikan antara Malaysia, Amerika Serikat (AS) dan China. Hal senada juga diungkapkan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott. Dia menegaskan pencarian MH370 akan selesai dalam satu pekan. Australia yang memimpin pencarian pesawat Boeing 777-200ER akan memikirkan ulang pendekatan yang digunakan jika Bluefin-21 gagal melacak pecahan pesawat.
”Kami yakin pencarian akan menyelesaikan pencarian dalam waktu satu pekan atau lebih. Jika tidak menemukan pecahan, kami akan berhenti, kami menyusun kembali, kami mempertimbangkan kembali,” papar Abbott dalam wawancara dengan Wall Street Journal. Australia tetap berpegang teguh pada janji awalnya akan melakukan segala upaya untuk memecahkan misteri MH370.
”Jika pencarian saat ini tidak menghasilkan apa pun, kami tidak akan menyerah. Kami akan bergerak ke fase yang berbeda,” ujar Abbott. Tim pencari melakukan pencarian di lokasi yang tepat berdasarkan sinyal elektronik yang dideteksi pada 5 dan 8 April lalu. Terkait ide tersebut, Hishammuddin yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan Malaysia juga mendukung pandangan Abbott itu.
Hishammuddin mengungkapkan, upaya pencarian akan memfokuskan kembali dan menyusun ulang jika tidak ada pecahan pesawat yang ditemukan. Pencarian di dasar samudra akan terus diintensifkan dan tetap dilanjutkan.
Koordinasi Badan Kerja Sama (JACC) melibatkan kapal selam tanpa awak atau Bluefin- 21 yang mampu menciptakan peta 3D dasar samudra. Namun, proses pemetaan itu memerlukan waktu yang panjang dan sulit. Analisis data sonar pada misi Bluefin-21 juga belum menghasilkan hasil yang membahagiakan. andika hendra m
http://www.koran-sindo.com/node/382852
Komentar