Pencarian MH370 Menemui Jalan Buntu

PERTH – Pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) nomor penerbangan MH370 di Samudra Hindia kemarin belum menemui tanda-tanda keberadaan puing Boeing 777-200ER itu. Padahal, dua pertiga wilayah perairan yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat telah dijelajahi. Badan Pusat Koordinasi Bersama (JACC) yang menjalankan operasi pencarian pesawat itu mengungkapkan pencarian visual telah mencapai 49.491 km persegi. Wilayah pencarian itu sekitar 1.741 km sebelah barat laut Perth. Sedikitnya 10 pesawat dan 11 kapal yang ikut dalam operasi pencarian pesawat mengangkut 227 penumpang dan 12 awak kabin yang hilang pada 8 Maret lalu itu juga belum menunjukkan hasil apa pun. Tidak ada puing-puing pesawat yang ditemukan di atas permukaan air. Harapan terakhir tertuju pada operasi pencarian dengan kapal selam nirawak Bluefin- 21 di dasar samudra. MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing diyakini jatuh di Samudra Hindia. Sementara itu, pesawat MAS dengan nomor penerbangan MH192 melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) kemarin dini hari karena ban pecah setelah lepas landas. Pesawat mendarat dengan selamat hampir empat jam setelah terbang menuju Bangalore, India, yang mengangkut 166 orang termasuk tujuh awak kabin. “Keselamatan merupakan prioritas bagi MAS. Pesawat harus kembali ke KLIA. Seluruh 159 penumpang dan tujuh awak kabin selamat,” ungkap pernyataan resmi MAS. Pesawat mendarat selamat pada kemarin pukul 01.56 waktu setempat. Para penumpang MH192 terbang kembali kemarin pukul 15.30 waktu setempat. MAS mengatakan, keputusan untuk kembali ke Kuala Lumpur diambil setelah pecahan ban ditemukan di landasan pacu. “Semua mendarat dengan selamat. Alhamdulillah,” ujar Menteri Pertahanan, yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Transportasi, Hishammuddin Hussein, yang dikutip AFP. andika hendra m http://www.koran-sindo.com/node/383719

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford