Obama Dukung Jepang Hadapi China

TOKYO– Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin berjanji untuk membela Jepang jika China melakukan serangan terkait ketegangan teritorial yang melanda kedua negara itu. Dukungan Obama itu merupakan hal mutlak untuk menjamin kepercayaan diri Negeri Sakura itu dalam menghadapi berbagai provokasi yang dilakukan China. Jaminan Washington juga menjadi titik tekan Tokyo kepada Beijing agar tidak memperkeruh kondisi di regional. Obama menjamin AS tetap membela Jepang dalam sikapnya mengenai Kepulauan Senkaku yang diperebutkan dengan China. “Pasal lima (traktat keamanan AS-Jepang) mencakup seluruh teritorial di bawah pemerintahan Jepang, termasuk Kepulauan Senkaku,” papar Obama dikutip AFP. Senkaku merupakan gugusan pulau yang terletak di Laut China Timur. Oleh China, pulau itu disebut Diaoyu. Selama bertahun-tahun, kawasan itu telah menjadi sengketa kedua negara. “Aliansi kami merupakan traktat yang melingkupi seluruh teritorial yang di bawah pemerintahan Jepang,” ujar Obama. Dia juga menambahkan kalau sikap itu bukan posisi baru dan tidak ada garis merah yang telah digambar. “Kita akan bersama- sama menyelesaikan ketegangan di kawasan, termasuk isu maritim, yang harus diselesaikan secara damai melalui dialog,” tutur Presiden AS. Hubungan Tokyo dan Beijing menghadapi titik paling rendah dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa pengamat memprediksi kedua negara itu akan semakin panas. Namun, China kemarin melepaskan sebuah kapal Jepang yang disita setelah pemiliknya membayar kompensasi sebesar USD28 juta. Sebelumnya, Tokyo memperingatkan penyitaan kapal itu dapat berdampak buruk dalam hubungan dagang kedua negara. Obama kembali menekankan kepada Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe mengenai penyelesaian berbagai isu dengan damai. Sementara itu, Abe menegaskan bahwa pemerintahannya tetap melanjutkan untuk berkontribusi dalam perdamaian regional dan mendorong kesejahteraan secara proaktif. Namun, Abe mengungkapkan pertemuan dengan Obama mampu memperkuat kepercayaan diri aliansi antarkedua negara. “Ini bukan alat sebagai intimidasi terhadap negara lain di kawasan. Perubahan status quo berdasarkan intimidasi dan kekerasan tidak akan diampuni,” papar Abe. Dia menegaskan Jepang ingin mewujudkan kawasan yang menghargai hukum. Bagaimana tanggapan China? Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Qing Gang menegaskan bahwa Kepulauan Diaoyu adalah milik China. Hingga saat ini, China masih menganggap traktat keamanan AS-Jepang merupakan produk era Perang Dingin, dan itu tidak dapat ditujukan kepada pihak ketiga dan tidak dapat mengganggu kedaulatan teritorial Negeri Panda itu. “Tidak peduli siapa pun yang mengatakan atau melakukan, itu tidak dapat mengubah realitas dasar kalau Kepulauan Diaoyu merupakan teritorial pasti China. Itu juga tidak dapat menggoyang ketetapan pemerintahan China dan rakyat untuk melindungi kedaulatan dan hak maritim,” papar Qing seperti dikutip Reuters. Obama sebelumnya juga tetap membuka kesempatan bekerja sama dengan China untuk menegakkan hukum internasional. “Kami memiliki tanggung jawab untuk membantu mempertahankan tatanan internasional, baik negara besar maupun negara kecil,” tutur dia. Sindiran Obama itu karena China bukan hanya bermasalah dengan Jepang dalam isu teritorial. Beijing juga bersitegang dengan negara-negara di Asia Tenggara, terutama Filipina dalam perebutan kepulauan di Laut China Selatan. Kunjungan Obama ke Tokyo dan berlanjut ke Korea Selatan, Malaysia, dan Filipina. Upaya Obama mendekati negara-negara Asia semakin intensif sejak dia mengubah haluan politik luar negerinya dengan fokus utama ke Asia-Pasifik. Langkah Obama itu untuk membendung pengaruh politik dan ekonomi China yang semakin menguat di Asia. andika hendra m www.koran-sindo.com/node/384529

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia