Al-Waleed Berambisi Jadikan Saudi Pusat Dunia
JEDDAH– Kingdom Tower tak lepas dari ambisi Pangeran Al-Waleed bin Talal bin Abdulaziz Al Saud, sepupu Raja Saudi Abdullah, untuk menjadikan Arab Saudi sebagai pusat ekonomi dan budaya di Timur Tengah. Gedung dengan 200 lantai dan 56 elevator itu menjadi simbol kesuksesan pembangunan Arab Saudi.
Pembangunannya menelan biaya senilai USD1,23 miliar atau Rp14,07 triliun. Selama ini citra Arab Saudi dikalahkan oleh Uni Emirat Arab. Diharapkan dengan Kingdom Tower, citra Arab Saudi di dunia internasional dapat ditingkatkan. Nantinya Jeddah juga dapat menggeser Dubai yang kini menjadi pusat ekonomi dan budaya di Timur Tengah. Al-Waleed menilai, Arab Saudi sangat berpotensi menggantikan Dubai yang selama ini menjadi pusat perhatian dunia internasional di Timur Tengah.
Saat ini Saudi dihuni 20 juta penduduk, tujuh juta di antaranya ekspatriat. Kekuatan Arab Saudi lainnya adalah Kakbah yang menjadi kiblat umat muslim dari seluruh dunia. ”Selain menjadi pusat finansial, Kingdom Tower juga akan meningkatkan posisi Arab Saudi di mata internasional,” tutur Al-Waleed dalam wawancara dengan harian Al Sharq. ”Apalagi, Arab Saudi merupakan pusat kekuasaan, ekonomi, dan pengetahuan di kawasan.
Kita tidak dapat dibandingkan dengan Dubai,” imbuhnya. Sebagaipemimpindanpencipta proyek Kingdom Tower, Al-Waleed menginginkan Arab Saudi memiliki ikon yang signifikan. Ikonitu menyimbolkan kekayaan dan kekuasaan bangsa Arab Saudi. ”Memang benar Arab Saudi merupakan negara besar. Pembangunan gedung pencakar langit itu akan menjadi landmark dan menarik banyak orang, perusahaan, dan institusi untuk datang ke sini,” kata Al- Waleed dalam wawancara dengan harian Al Sharq.
Menurut Al-Waleed, Kingdom Tower dibangun pada saat harga material cukup murah. Dibangunnya di Jeddah disebabkan kota itu membutuhkan lebih banyak proyek. Selama ini sangat jarang ada pembangunan gedung pencakar langit yang mahal di Jeddah dalam dua dekade terakhir. ”Kingdom Tower merupakan bagian dari proyek properti seluas 3.500 meter persegi,” tuturnya. Visi Al-Waleed itu dibenarkan oleh Abdul Jaleel Batterjee, CEO Jeddah Economic Company (JEC). ”Visi pembangunan menara tertinggi di dunia milik Pangeran Al-Waleed,” tutur Batterjee. Menurut dia, visi Kingdom Tower adalah proyek untuk mengubah pandangan dunia menuju Arab Saudi, khususnya Jeddah. ”Selain itu, proyek itu juga akan menciptakan ribuan pekerjaan bagi warga Saudi,” imbuhnya.
Bangunan Serba Mewah
Pada 27 April nanti, Kingdom Tower akan mulai dibangun dan selesai pada 2017 atau 2018. Menara setinggi 1 km itu membutuhkan 80.000 ton baja. Nantinya, Kingdom Tower akan memecahkan rekor gedung pencakar lainnya seperti Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab dengan selisih 172 meter. Menara yang dibangun di Jeddah itu akan menjadi gedung tertinggi, terbesar, dan termahal. Kingdom Tower nantinya akan memiliki 200 lantai yang menghadap ke Laut Merah dilengkapi dengan hotel bintang lima dan perkantoran mewah.
Pembangunan Kingdom Tower menghadapi berbagai tantangan. Konsultan Advanced Construction Technology Services akan menguji kekuatan dari beton untuk fondasi sedalam 60 meter. Itu dilakukan untuk mengantisipasi air laut yang berasal dari Laut Merah. Air laut dikhawatirkan akan semakin cepat merusak fondasi. Selain fondasi, faktor angin juga menjadi tantangan lainnya. Untuk menyiasati angin kencang, menara itu dapat mengubah bentuk secara teratur. ●andika hendra m
http://www.koran-sindo.com/node/383717
Komentar