Kontroversi Program Nuklir - Iran Hentikan Pengayaan Uranium

Pembangkit listrik tenaga nuklir Natanz di 270 km selatan Teheran pada Maret 2005. Iran kemarin menyatakan telah menghentikan pengayaan uranium. TEHERAN – Kepala Program Nuklir Iran Ali Akbar Salehi kemarin menyatakan, Teheran telah menghentikan produksi pengayaan uranium 20%. Penghentian pengayaan itu dianggap sebagai sinyal positif Iran untuk mematuhi keinginan dunia internasional dengan imbalan pengurangan sanksi ekonomi. ”Penghentian produksi pengayaan uranium 20% merupakan langkah besar yang kita lakukan pada Senin (kemarin) siang ini,” ujar Salehi, dikutip AFP. Penghentian pengayaan adalah bagian kesepakatan antara Iran dan kekuatan internasional yang menginginkan agar Iran menghentikan program nuklirnya. ”Dua peralatan pengayaan uranium di Natanz dan empat lainnya di Fordo telah dinon-aktifkan pada siang (kemarin). Itu berarti pengayaan uranium 20% benar-benar berhenti,” papar Salehi. Penghentian pengayaan uranium sebagai klimaks yang ingin dicapaiolehnegara-negaraBarat. Selama ini negara-negara Barat menganggapIranmengembangkan nuklir untuk membuat bom atom. Padahal, Teheran telah membantahnya berulang kali. Para inspektur dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah tiba di Iran sejak Sabtu (18/1) lalu. Mereka mengawasi implementasi kesepakatan penghentian program nuklir Iran. Tim itu ditugaskan untuk melaporkan hasil pemantauan mereka ke kantor pusat IAEA berdasarkan kesepakatan pada November silam dengan Amerika Serikat (AS), Inggris, China, Rusia, Prancis, serta Jerman atau dikenal P5+1. Kesepakatan antara Iran dan kekuatan internasional adalah Teheran harus membatasi pengayaan uranium hingga 5%. ”Kami memiliki cadangan pengayaan uranium 20% untuk empat atau lima tahun mendatang. Kami tidak lagi membutuhkannya,” ujar Salehi. Sebagai imbalan atas penghentian pengayaan itu, Iran dapat mengakses USD4,2 miliar (Rp49,96 triliun) asetnya yang pernah dibekukan dan berbagai kelonggaran sanksi ekonomi dari negara-negara Barat. ”Sanksi yang menjadi gunung es bagi Iran itu pun meleleh,” imbuh Saleh. IAEA kemarin memastikan bahwa Iran telah membekukan sebagian aktivitas nuklirnya. ”Semua berjalan dengan baik. Semua persyaratan telah dipenuhi,” ujar salah satu delegasi IAEA di Wina. andika hendra m http://www.koran-sindo.com/node/360403

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford