Konflik Diplomatik - AS Usir Diplomat India Secara Halus
Uttam Khobragade, ayah diplomat India Devyani Khobragade, kemarin diam sejenak saat menggelar jumpa pers di New Delhi. Devyani, yang penangkapan dan pemeriksaannya menyebabkan ketegangan diplomatik antara AS dan India, diusir dari AS pada Kamis (9/1).
NEW YORK – Konflik diplomatik antara India dan Amerika Serikat (AS) berakhir antiklimaks. AS meminta diplomat Negeri Barata yang terkait kasus hukum, Devyani Khobragade, agar pulang ke negaranya. Tapi, kasus hukumnya akan berjalan jika dia kembali lagi ke Negeri Paman Sam.
Pengusiran halus itu dianggap sebagai upaya AS untuk menenangkan India yang sangat reaktif dalam kasus hukum diplomatnya itu. Amerika seperti sebagai pihak yang kalah dalam pertarungan diplomatik karena tidak melanjutkan kasus hukum Khobragade. Kepentingan keamanan diplomat serta warga mereka di India serta kerja sama ekonomi menjadi alasan utama mengapa Washington memilih mengalah. “Devyani Khobragade telah mendapatkan visa G1 oleh AS dengan imunitas diplomatik penuh. India memulangkannya.
Saat ini dia sedang terbang kembali ke India,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India, Syed Akbaruddin, dalam akun Twitter-nya dikutip AFP. Visa G1 merupakan visa yang diperuntukkan bagi perwakilan pemerintah yang bekerja di organisasi internasional di AS. Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri India mengungkapkan bahwa New Delhi menolak permintaan AS untuk melepaskan kekebalan diplomat Khobragade. AS awalnya hanya menjanjikan Khobragade bisa kembali ke India tanpa anak-anaknya.
“Pemerintah menolak tawaran AS. Kami memindahkan konsul Khobragade ke Kementerian Luar Negeri di New Delhi,” demikian keterangan mereka. Khobragade tersangkut kasus hukum di AS karena berbohong dalam aplikasi visa pembantu rumah tangganya. Dia juga dituduh membayar gaji pembantunya tidak sesuai upah minimum di New York, tempatnya bertugas. Dia ditangkap pada 12 Desember lalu saat mengantar anaknya ke sekolah. Kasus pemeriksaan Khobragade menghebohkan India karena dia mengaku ditelanjangi dan diperlakukan layaknya tahanan narkoba.
Namun belum jelas apakah keputusan Washington untuk memulangkan Khobragade akan menenangkan India. Sebelumnya New Delhi telah membatalkan banyak kerja sama bilateral, baik dalam bidang ekonomi dan pertahanan. Pada Rabu lalu (8/1) Menteri Energi AS Ernest Moniz menunda kunjungan ke India. Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Selatan Nisha Desai Biswal juga menunda kunjungan pertama ke India. Apalagi, India tidak menjamin keamanan warga AS dan diplomat Washington di negara itu.
“Hari ini (kemarin), kami hanya fokus untuk kembalinya Devyani,” ujar Akbaruddin. Isu Khobragade sepertinya menjadi hal yang menjual di mana India akan menghadapi pemilu pada Mei mendatang. Partai politik berusaha mengaitkan isu tersebut dengan nasionalisme dan kedaulatan negara. Apalagi, publik India dikenal sangat sensitif. Menurut ayah Khobragade, Uttam Khobragade, putrinya tiba di New Delhi pada Jumat malam (tadi malam). “Putri saya menolak tawaran untuk menyelesaikan kasus dan diizinkan tinggal di AS,” papar Uttam. andika hendra m
http://www.koran-sindo.com/node/357799
Komentar