Cuaca Ekstrem - Kebakaran Hutan di Perth Telan Korban
PERTH – Seorang pria tewas dan empat orang lainnya dilaporkan hilang setelah kebakaran hutan yang menyapu sedikitnya 46 rumah di Perth, Australia. Kebakaran itu dipicu oleh tumbangnya kabel listrik di kawasan hutan pada Minggu (12/1) lalu.
Kondisi ini diperparah dengan udara yang panas dan kencangnya kecepatan angin yang menyebabkan kebakaran semakin meluas hingga ke permukiman penduduk. “Sedikitnya 46 rumah dipastikan terbakar,” demikian keterangan Departemen Pelayanan Darurat dan Kebakaran negara Bagian Australia Barat. Mereka memastikan 30% lokasi kebakaran berhasil diatasi. Seorang pria berusia 62 tahun tewas setelah jatuh dari atap rumahnya. Dia meregang nyawa saat berupaya mencegah rumahnya dari kebakaran.
Komisioner Departemen Pelayanan Darurat dan Kebakaran Wayne Gregson menuturkan, empat orang dilaporkan hilang. “Mungkin orang yang hilang itu menjadi korban kebakaran. Kami akan bekerja sama dengan polisi,” kata dia dikutip AFP. Pihaknya masih melakukan pencarian hingga menemukan korban tersebut. Sementara, ratusan penduduk terpaksa mengungsi ke pusat evakuasi dan masih menunggu kabar untuk kembali ke rumah mereka.
Banyak penduduk yang mengungkapkan mereka hanya memiliki kesempatan beberapa detik untuk mengungsi. “Sayatahuapibergeraksangat cepat. Saya hanya sempat membawa beberapa peralatan penting, seperti hard drivedan dokumen penting,” ujar warga Stoneville, Aaron Miles, kepada Australian Broadcasting Corporation. Para petugas pemadam kebakaran mengungkapkan kebakaran berhasil diminimalisasi, tetapi tidak dapat dikontrol. Mereka memperingatkan kebakaran dapat mengancam keselamatan warga dan properti milik warga.
Sebanyak 275 pemadam kebakaran telah diterjunkan untuk menangani kebakaran seluas 650 hektare. “Jika kalian sedang tidak di rumah, sebaiknya jangan pulang. Kondisinya sangat berbahaya,” papar Badan Kebakaran. Sementara, kebakaran diperparah dengan tren gelombang panas. Perth diterjang gelombang panas saat akhir pekan lalu dengan temperatur mencapai 44 derajat Celsius. Gelombang panas itu bergerak ke timur dengan temperatur 40 derajat Celsius di Adelaide dan Melbourne pada pekan ini.
Rumah sakit dan layanan darurat disiagakan karena prediksi cuaca yang ekstrem dan periode gelombang panas yang cukup lama. Kolam renang publik, pusat perbelanjaan, dan perpustakaan umum akan diperpanjang jam kunjungnya. Palang Merah akan melakukan kunjungan regular kepada penduduk yang memiliki risiko kesehatan, seperti sakit dan manula.
Badan Kesehatan Negara Bagian Australia Selatan telah meminta para penduduknya untuk tetap tinggal di rumah, memakai baju yang dingin serta meminum air putih. Kebakaran kerap terjadi pada musim panas di Australia pada Desember hingga Februari. Pada 2009 lalu kebakaran telah menewaskan 173 orang dan menghancurkan ribuan rumah di Negara Bagian Victoria. andika hendra m
http://www.koran-sindo.com/node/358399
Komentar