Badai Salju Hantam AS Timur Laut
Seorang wanita berjalan melintasi kawasan National Mall di Washington DC, Selasa (21/1) waktu setempat saat turun hujan salju. Kawasan Pantai Timur Laut Amerika Serikat dihantam badai salju yang menyebabkan pembatalan ribuan penerbangan dan turunnya suhu hingga -28 derajat Celsius di sejumlah daerah.
WASHINGTON – Badai salju kemarin menghantam Amerika Serikat (AS) timur laut. Akibatnya, ribuan penerbangan dibatalkan dan suhu udara di kawasan itu mencapai -28 derajat Celsius.
Cuaca tak bersahabat itu membentang dari Washington DC hingga New England. CNN melaporkan, New Jersey dan Delaware telah memberlakukan status darurat. New York juga telah mendeklarasikan status darurat. Di New York, ketinggian salju mencapai 35 cm. “Sungguh mengerikan. Saljunya cukup mengganggu,” ujar Mary Catherine Hughes, warga New York City, dikutip The New York Times. Wali Kota New York Bill de Blasio memerintahkan warganya agar tetap berada di rumah.
Dia juga telah memerintahkan 2.000 pegawainya untuk membersihkan jalanan. Pada Selasa (21/1) malam waktu setempat, lebih dari 1.700 mobil pembersih salju telah diterjunkan di New York. Di Washington DC jalanan juga sangat sepi karena pemerintah federal memerintahkan warganya tetap berada di rumah dan memerintahkan pegawai pemerintah untuk tidak berkantor sejak Selasa (21/1) lalu.
Kantor pemerintahan federal kemarin hanya beroperasi selama dua jam. Sekolah juga memilih meniadakan jam pelajaran dan memulangkan siswanya. Badan Cuaca Nasional (NWS) kemarin menyatakan, badai salju akan semakin menguat di perairan Atlantik hingga Pantai Timur. “Badai itu membawa salju dan angin kencang antara New England hingga wilayah Timur Laut,” demikian keterangan NWS.
Mereka memperingatkan temperatur di wilayah timur AS dalam kisaran -10 hingga -25 derajat Celsius. Menurut Stephen Corfidi dari NWS, tumpukan salju di wilayah Pennsylvania dan New Jersey mencapai 38 cm. “Salju akan semakin berkurang pada Rabu (kemarin). Tapi, cuaca ekstrem itu akan terus bergerak menuju perairan Kanada,” ujar dia dikutip Reuters.
Sementara, FlightAware, sebuah situs pemantau perjalanan udara, melaporkan sekitar 3.000 penerbangan dari dan ke AS dibatalkan. Pembatalan penerbangan itu terjadi di New York, Philadelphia dan Washington karena landasan bandara ditutupi salju. Di Philadelphia, sejak Selasa malam ketebalan salju di landasan pacu Bandara Internasional Philadelphia mencapai 30 cm.
Bandara Internasional Dulles di Washington ditutupi salju setebal 18 cm. Kemudian, perusahaan kereta api nasional AS, Amtrak, kemarin beroperasi dengan jadwal yang telah dimodifikasi di jalur koridor timur laut antara Washington dan Boston.
Badai salju itu terjadi hanya dua pekan setelah badai musim dingin besar telah mengguyurkan salju di timur laut Amerika Serikat dan mengantar suhu dingin berbahaya. Kondisi tersebut menyebabkan setidaknya 13 orang meninggal di negara itu. ● andika hendra m
http://www.koran-sindo.com/node/361105
Komentar