Rakyat Afsel Doakan Mandela

JOHANNESBURG – Rakyat Afrika Selatan (Afsel) kemarin membanjiri gereja, masjid, dan kuil untuk mendoakan ikon perjuangan anti-apartheid Nelson Mandela. Kemarin dijadwalkan sebagai hari berdoa bagi Mandela yang dilakukan di berbagai penjuru Afsel. Madiba, panggilan akrab Mandela, dikenal karena perjuangannya yang menghapus kesenjangan ras dan agama di Afrika Selatan. Tak mengherankan ketika dia meninggal, warga yang mendoakannya pun lintas agama dan ras. Presiden Afsel Zuma kemarin meminta seluruh rakyatnya di seluruh negeri untuk datang ke gereja, kuil, masjid atau sinagog untuk mengenang Mandela. Zuma sendiri ikut mendoakan Mandela di Gereja Methodist di Johannesburg. “Kita seharusnya, ketika berduka, juga menyanyi dengan suara terbaik kita, menari dan melakukan apapun yang kita inginkan lakukan, untuk merayakan kehidupan pemimpin revolusioner yang sangat mengagumkan,” kata Zuma dikutip AFP. Sebagian besar kegiatan doa terpusat di kediaman Mandela di luar kota Johannesburg yaitu Houghton dan rumah lamanya di Soweto. Para pelayat menyalakan lilin dan meletakkan karangan bunga di dua tempat itu. Sementara mantan Presiden Afsel yang menggantikan Mandela, Thabo Mbeki, terlihat mendatangi sebuah sinagog di Johnnesburg pada Sabtu (7/12) pagi. Di Gereja Katolik, Regina Mundi, di Soweto, pastur Sebatian Rossouw memimpin misa yang mendoakan Mandela. “Mandela merupakan lampu di tengah kegelapan,” kata Rossouw. Gereja itu cukup bersejarah bagi Mandela karena kerap dijadikan lokasi persembunyian bagi aktivis anti-apartheid ketika diburu polisi. Keluarga Mandela pada Sabtu (7/12) waktu setempat untuk pertama kalinya menyampaikan tanggapan atas kematian tokoh berpengaruh dunia itu. Juru bicara keluarga Letnal Jendral Themba Templeton Matanzima mengatakan dalam dua hari terakhir ini keluarga sangat berduka setelah kehilangan tokoh besar yang merupakan pilar keluarga. “Namun dengan dukungan yang kami dapatkan dari sini dan tempat lain, keluarga akan dapat terhibur,” kata Matanzima dikutip BBC. Dia memaparkan kehadiran Mandela seperti pohon Boabab yang mampu memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Pohon Boabab merupakan pohon yang memiliki batang yang besar dan dedaunan yang lebat. “Kepergian Mandela sama seperti ketika dia meninggalkan keluarganya selama 27 tahun hidup di penjara.” Mandela meninggal pada Kamis malam (5/12) lalu karena infeksi paru-paru pada usia 95 tahun. Dia meninggal dalam perawatan kesehatan di rumahnya di pinggiran Johannesburg. Penyakit paru-paru yang diidap Mandela itu sejak lama saat dia menghabiskan hidupnya selama hampir tiga dekade di penjara. Pemerintah Afsel telah mengumumkan jadwal acara berkabung nasional bagi Mandela. Pada Selasa (10/12), para pemimpin dunia dan ribuan warga Afsel akan berkumpul di stadion FNB untuk memberikan penghormatan bagi Mandela. Pada 11-13 Desember, para tamu khusus dan internasional dapat melihat langsung jenazah Mandela di Union Building di Pretoria. Kemudian pada 14 Desember, jenazah Mandela akan dterbangkan ke Mthatha untuk dikuburkan di Qunu. Di Qunu itulah jenazah Mandela disemayamkan secara kenegaraan sebelum dikuburkan pada Minggu (15/12). Sementara itu, Presiden AS Barack Obama dan istrinya Michelle akan menghadiri upacara berkabung nasional untuk menghormati Mandela pada Selasa (10/12). Mereka akan menghadiri upacara berkabung nasional yang digelar di stadion FNB di pinggiran Johannesburg bersama lebih dari 90 ribu warga lainnya. Namun belum jelas apakah Obama akan bertahan di Afsel hingga 15 Desember untuk menghadiri pemakaman Mandela di Qunu. Obama juga mengatakan, bendera setengah tiang akan dikibarkan di Gedung Putih dan gedung-gedung pemerintah lainnya hingga Senin (9/11) besok. Selain Obama, Mantan Presiden AS George W Bush dan Laura Bush berserta Bill Clinton juga akan menghadiri upacara penghormatan bagi Mandela. Berbagai pemimpin negara lainnya, seperti Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron, PM Kanada Stephen Harper, serta Presiden Prancis Francois Hollande, juga telah mengonfirmasi kedatangannya ke Afsel. Tokoh dunia yang dikenal dekat dengan Mandela juga akan memberikan penghormatan terakhir. Sama halnya dengan Sekjend PBB Ban Ki-moon dikabarkan akan menghadiri penghormatan resmi Mandela pada Selasa (10/12) mendatang. Ratu talk show Oprah Winfrey dan aktivis yang juga vokalis U-2 Bono juga dipekirakan menghadirkan penghormatan terakhir bagi Mandela. Upacara penghormatan bagi Mandela akan menarik perhatian bagi seluruh rakyat Afsel. Untuk itu, Menteri Kepresidenan Afsel, Collins Chabane, menekankan seluruh orang dapat mengikuti semua peristiwa yang terkait dengan pemakanan kenegaraan yang bersejarah dan monumental itu melalui siaran langsung di televisi. Imbauan itu agar memudahkan bagi pemerintah menyelenggakan berbagai agenda untuk memberikan penghormatan bagi Mandela. “Itu akan membantu mengurangi kemacetan dan potensi timbulnya bencana,” kata Chabane. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford