Paman Pemimpin Korut Terlibat Korupsi

SEOUL – Korea Utara (Korut) mengonfirmasi kabar mengenai paman pemimpin Kim Jong-un, Jang Song-thaek, terlibat korupsi, tindakan kriminal dan skandal perempuan. Jang juga dipastikan kehilangan dua posisi yakni Wakil Ketua Pertahanan Nasional dan petinggi Partai Pekerja. Kepastian itu setelah stasiun televisi milik Korut menayangkan gambar di mana Jang diusir oleh rapat Politbiro Partai Pekerja. Dalam gambar itu Jang dikawal oleh dua petugas berseragam yang membawanya keluar ruang rapat. Pengusiran itu dilakukan setelah pencopotan Jang dari jabatannya pada Minggu (8/12) lalu. Rapat itu dipimpin langsung oleh Kim Jong-un. Langkah mempermalukan pejabat yang dipecat di depan umum baru kali ini terjadi di Korut. Kantor berita resmi Korut (KCNA) menyebutkan Jang dicopot dari jabatannya karena yang disebut sebagai tindakan kriminal, termasuk korupsi, main perempuan, dan salah kelola dalam perekonomian. “Jang juga dianggap membangun faksi tandingan-revolusioner dalam di dalam partai,” demikian laporan KCNA. Dalam rapat itu juga dipastikan Jang dan faksi dieleminasi dari Partai Pekerja dan tidak diperbolehkan melanjutkan aktivitasnya. Jang dituding telah menunjukkan para pengikutnya untuk menduduki posisi penting di pemerintahan agar dapat membawa tujuan politiknya. Paman Jong-un juga dianggap memiliki perilaku bergaya kapitalis dengan makan dan berpesta di restoran mewah dan terlibat skandal perempuan. “Ideologi (Jang) sudah rusak dan berpangku tangan serta mudah dipengaruhi. Jang juga menggunakan narkotka dan menghambur-hamburkan uang di kasino ketika dia seharusnya mendapatkan perawatan medis di luar negeri dengan biaya partai,” demikian tulis KCNA. Selain itu, Jang juga dituding telah menghalangi upaya negara untuk memproduksi besi, pupuk dan kabel sintesis untuk dijual dengan harga murah. “Dia mengakbatkan sistem manajemen keuangan negara menjadi kacau.” Padahal Jang memiliki peranan dalam transisi dari Kim Jong-il kepada Kim Jong-un. Apalagi, Jang juga memiliki ikatan keluarga dengan pemimpin tertinggi Korut. Namun dalam perkembangan waktu, baik Jang dan Jong-un terlibat dalam konflik. Para pengamat mengatakan pencopotan secara terbuka ini merupakan hasil dari perjuangan kekuasaan antar faksi di rezim komunis Pyongyang. Mereka menyebut Jang semakin dibenci oleh Jong-un yang berusia 30 tahun. “Jong-un membangun kekuatan solid dalam dua tahun terakhir. Dia sudah tidak lagi membutuhkan mentor yang semakin memiliki kekuatan dan mengancam,” kata Paik Hak-soon, peneliti di Institut Sejong di Korea Selatan (Korsel). Dengan pemecatan Jang diperkirakan banyak koleganya yang akan menghadapi permasalahan yang sama. Seperti halnya Ji Jae-ryong, Duta Besar Korut untuk China yang dikenal sebagai teman dekat Jang, akan menjadi target pemecatan. Selain itu, Perdana Menteri (PM) Korut Pak Pong-ju juga dalam bahaya karena posisi itu dulu direkomendasikan oleh Jang. Informasi mengenai pencopotan Jang ini pertama kali dilansir oleh media Korsel pada awal Desember. Dua pembantu dekat Jang dilaporkan sudah dieksekusi karena korupsi pada akhir November. Padahal, Jang memiliki pengaruh politik yang kuat di belakang layar sejak Jong-un diangkat sebagai pemimpin Korut. Dia memegang jabatan kunci di Partai Pekerja serta Komisi Pertahanan Nasional yang diangkat pada 2010. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford