Krisis Ekonomi, Hamas Batalkan Perayaan Ulang Tahun
GAZA – Gerakan pejuang Islam di Jalur Gaza, Palestina, Hamas, terpaksa menunda perayaan ulang tahun ke-26 organisasi tersebut. Krisis ekonomi yang melanda kawasan Jalur Gaza menjadi penyebab utama penundaan itu.
Penundaan perayaan itu merupakan pertama kalinya sejak mereka berkuasa di Gaza sejak enam tahun lalu. Waktu dan kondisi menjadi alasan yang tidak tepat untuk merayakan ulang tahun. “Keputusan untuk membatalkan perayaan ulang tahun merupakan sebuah pesan solidaritas untuk merasakan kesulitan yang dirasakan oleh rakyat kita di Gaza,” kata pejabat Hamas, Ashraf Abu Zayed dikutip Al Jazeera.
Berbagai krisis semakin parah karena blokade yang dilakukan oleh Israel. Pemadaman listrik di Gaza setiap hari terjadi selama 16 jam dan pasokan air juga mengalami krisis. “Anggaran untuk perayaan itu dialihkan untuk memberikan bantuan bagi warga yang mengalami kesulitan,” kata Zayed.
Posisi Hamas memang semakin sulit sejak pemerintahan Presiden Mesir Muhammad Mursi digulingkan oleh militer. Dukungan terhadap Hamas sangat berkurang sejak Mesir dikuasai militer. Itu berdampak terhadap bantuan ekonomi dan kemanusiaan dari Mesir kepada 1,7 juta warga Palestina.
Hamas yang dirikan pada 1987 itu menyalahkan perusakaan terowongan perlintasan dengan Mesir menjadi penyebab krisis ekonomi. Sejak Mursi digulingkan, rezim militer Mesir merusak terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan barang-barang kebutuhan bagi rakyat Gaza. 30% pasokan barang di Gaza berasal dari terowongan tersebut.
Parahnya lagi, lobi Israel yang intensif terhadap Pemerintah Mesir menyebabkan Kairo memutus pasokan listrik. Akibatnya banyak proyek konstruksi di Gaza yang terpaksa mandek dan industri manufaktur harus gulung tikar. Selain itu, Hamas menyalahkan Otoritas Palestina di Tepi Barat yang menaikkan harga bahan bakar minyak.
Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tingkat pengangguran di Gaza meningkat tajam mencapai 30%. Badan PBB untuk pengungsi Palestina menyatakan hampir separuh bantuan kemanusiaan bagi populasi Gaza dibatalkan.
Hamas berhasil menguasai Jalur Gaza setelah mengakuisisi wilayah itu dari pemerintahan Palestina yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas. Abbas yang menguasai Tepi Barat berusaha melakukan rekonsiliasi dengan Hamas, tetapi upaya itu belum menunjukkan kesuksesan.
Seharusnya Hamas merayakan ulang tahunya pada 14 Desember mendatang. Biasanya Hamas akan menggunakan momen itu untuk menunjukkan kekuatannya di depan publik. Parade militer dan konvoi kendaraan tempur menjadi andalan utama dalam perayaan tersebut.
Meskipun di tengah kesulitan yang dihadapi Hamas, mereka tetap menentang Israel. Hamas juga tetap berkomitmen untuk menghancurkan Israel. “Meski perayaan ini ditunda, Hamas tidak akan menghentikan persiapan dan proses peperangan untuk pembebasan dan kemenangan,” kata Zayed. (andika hendra m)
Komentar