Korut Peringati Kematian Jong-il

SEOUL – Bibi Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Kim Kyong-hui, kemarin tidak menghadiri upacara peringatan tahun kedua kematian Kim Jong-il. Ketidakhadiran Kim Kyong-hui mempertanyakan apakah pengaruhnya dalam kekuasaan Jong-un setelah eksekusi mati suaminya, Jang Song-thaek pada pekan lalu. Padahal, Kim Kyong-hui kerap menghadapi peristiwa-peristiwa penting bersama sepupunya, Jong-un, bersama para pemimpin elit Korut lainnya. Namun, media Korut, KCNA, tidak menyebutkan kenapa Kim Kyong-hui absen dalam peringatan ang berlangsung di Kumsunan Memorial Palace di Pyongyang. Banyak dugaan kalau absennya Kim Kyong-hui karena factor kesehatannya yang semakin memburuk. Reuters melaporkan para pemimpin politik termasuk Kim Jong-un dan istrinya juga memberikan penghormatan kepada jenazah Jong-il yang diawetkan di simpan di peti mati kaca. Peringatan tahun kedua kematian Jong-il sangat penting bagi rakyat Korut sebagai bentuk loyalitas kepada negara. Dalam peringatan kematian Kim Jong-il, para politisi dan seluruh anggota militer mengucapkan janji setiap kepada Kim Jong-un. Itu dianggap sebagai upaya untuk menyatukan kekuasaan dibawah kaki Jong-un. Banyak pihak memandang janji setiap itu sebagai langkah stabilisasi rezim tersebut. “Kita seharusnya menjadi pejuang yang menjaga pusat partai dengan kehidupan kita … dengan keyakinan bahwa kita tahu tidak ada seorang pun, tetapi pemimpin agung Kim Jong-un,” kata Kim Yong-nam, Kepala Negara Korut, dalam pembukaan peringatan kematian Kim-Jong-il, dikutip AFP. Dia menambahkan Korut telah membuat “langkah besar” dalam dua tahun sejak Jong-un mengambil alih kekuasaan ayahnya. Dalam kepemimpinan Jong-un, Korut berhasil mengirimkan satelit ke orbit dan pada Februari lalu berhasil melakukan uji coba nuklir ketiga. Kemudian, Choe Ryong-hae, pemimpin tertinggi militer Korut, juga memberikan pidato dukungan bagi Jong-un. “Militer akan mendukung penuh pemimpin tertinggi kita, di tengah badai apapun dan kesulitan apapun,” kata Choe yang dianggap sebagai orang kepercayaan Jong-un. Dia menegaskan jika musuh menembakkan satu tembakan ke tanah air kita, tentara akan menyapu bersih para penyerang dan mencapai kemenangan. Sebelumnya, KCNA melaporkan Jong-un dan istrinya, Ri Sol-ju, mengunjungi jenazah ayahnya pada Senin (16/12). Ri lama tidak tampil ke publik sejak Oktober lalu. Selain itu, militer juga menggelar parade militer di Pyongyang yang dipimpin langsung Choe. Dia meminta pasukannya untuk selalu melindungi Jong-un meskipun harus mengorban nyawa dan kehidupan mereka. Konsolidasi yang dilakukan Jong-un setelah eksekusi mati pamannya sendiri, Jang, semakin mengukuhkan kekuasaan di tangan putra Kim Jong-il tersebut. Bukan hanya konsolidasi di tingkat militer dan politik, upaya penguatan posisi Jong-unjuga dilakukan di media. Seperti dilaporkan NK News, pemantau situs internet, menyebutkan 35.000 artikel menghilang dari situs KCNA dan 65.000 artikel dalam bahasa Spanyol, Inggris, China dan Jepang juga hilang. NK News juga mengungkap 20.000 artikel dalam arsip Rodong Sinmun, harian resmi Partai Pekerja Korut, juga dikabarkan hilang. Penghapuskan artikel itu dikaitkan dengan upaya untuk menghilangkan jejak informasi mengenai Jang. Jong-un ingin memastikan semua kekuasaan berpusat pada dirinya. “Dengan mengeliminasi faksi lainnya, kekuasaanKorut terkonsentrasi di tangan Jong-un,” kata Cheong Seong-jang, peneliti dari Institut Sejong dari Korsel. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford